

TS
samerin12
Edukasi Online Yang Membuat Pendidikan Lebih Merosot
Spoiler for screenshotan:

Quote:
Hum Bagaimana yak!? Lama akun ini gak diurusin. Kasihan juga kedinginan. But akhirnya aku kembali dan demi sebuah event mencoba kembali berpikir untuk mencari bahan bakar demi pundi-pundi uang. Yang pastinya bakalan mengalir jikalau lulus review. Ok semoga lulus deh.
Bismillah
Kali ini trid yang akan aku bahas mengenai masalah pendidikan. Yang mana menurut aku, lama-lama sistem pendidikan menjadi kurang baik, membuat siswa dan siswi semakin tidak pintar.
Kenapa aku katakan seperti itu? Ya dikarenakan pendidikan masa pandemi sekarang ini lebih kepada online. Yang mana bentuk kebenaran otak atau pemikiran yang ada di berikan tanda tanya besar sekali. Kenapa bisa begitu? Karena guru tidak akan pernah tau siapa disebalik pekerjaan rumah yang dikerjakan melalui online. Apalagi ulangan juga melalui online. So kesempatan untuk mencontek dan penipuan lainnya akan semakin besar. Hingga nilai-nilai yang mereka kumpulkan menjadi satu warna saja "Hitam" yang artinya baik, bukan lagi "Merah" dalam arti kurang baik.

Yang biasanya mendapatkan nilai kecil tiba-tiba mendapatkan nilai seratus. Tanpa ada yg salah, bahkan semua murid bisa menghasilkan nilai seratus. Hal ini perlu dipertanyakan juga bukan? Sebab jika kesemuanya murid mendapatkan nilai seratus, maka pastinya pendidikan itu berhasil, namun apakah bener-bener sistem ini berhasil dengan baik? Menjadi aneh jika murid tidak ada yang bodoh, bukan?
Namun jika pada suatu hari sistem kembali dan murid-murid melakukan aktivitasnya seperti semula, lalu bagaimanakah perkembangan otaknya? Apakah sudah menjadi lebih geniuskah? Atau bahkan malah mendeteksi penyakit malas, yang mana mulai mewabah, bahkan untuk murid yang tadinya menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya pun ikutan menjadi tidak bersemangat lagi.
Kalau sudah begini siapa yang patut disalahkan? Pandemikah?
Betul apa betul nih!?
Bismillah
Kali ini trid yang akan aku bahas mengenai masalah pendidikan. Yang mana menurut aku, lama-lama sistem pendidikan menjadi kurang baik, membuat siswa dan siswi semakin tidak pintar.
Kenapa aku katakan seperti itu? Ya dikarenakan pendidikan masa pandemi sekarang ini lebih kepada online. Yang mana bentuk kebenaran otak atau pemikiran yang ada di berikan tanda tanya besar sekali. Kenapa bisa begitu? Karena guru tidak akan pernah tau siapa disebalik pekerjaan rumah yang dikerjakan melalui online. Apalagi ulangan juga melalui online. So kesempatan untuk mencontek dan penipuan lainnya akan semakin besar. Hingga nilai-nilai yang mereka kumpulkan menjadi satu warna saja "Hitam" yang artinya baik, bukan lagi "Merah" dalam arti kurang baik.
Spoiler for dokumen pribadi:


Yang biasanya mendapatkan nilai kecil tiba-tiba mendapatkan nilai seratus. Tanpa ada yg salah, bahkan semua murid bisa menghasilkan nilai seratus. Hal ini perlu dipertanyakan juga bukan? Sebab jika kesemuanya murid mendapatkan nilai seratus, maka pastinya pendidikan itu berhasil, namun apakah bener-bener sistem ini berhasil dengan baik? Menjadi aneh jika murid tidak ada yang bodoh, bukan?
Namun jika pada suatu hari sistem kembali dan murid-murid melakukan aktivitasnya seperti semula, lalu bagaimanakah perkembangan otaknya? Apakah sudah menjadi lebih geniuskah? Atau bahkan malah mendeteksi penyakit malas, yang mana mulai mewabah, bahkan untuk murid yang tadinya menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya pun ikutan menjadi tidak bersemangat lagi.
Kalau sudah begini siapa yang patut disalahkan? Pandemikah?
Betul apa betul nih!?

Quote:
Mengutip dari sebuah berita CNBC Indonesiatentang sebuah protes para ibu yang mengeluh tentang pendidikan online. Yaitu sebagai berikut ini;
Dengan adanya belajar online ... tidak membuat anak2 kami mengerti dg materi pelajaran, malah menambah bodoh, malas, tidak disiplin, bahkan siapa pun yang lebih parah Ig akan mempercepat anak2 Indonesia mengalami kebutaan dini karena menteengi ponsel yang seharunya tidak boleh dilakukan anak2.
Apakah ini yang namanya SOLUSI ... ???? ,, Bapak / Ibu pemimpin yg menghargai ... tolong ingat lagi kebijakan yg kamu ambil. Aktifitas kami dibatasi dg ancaman covid, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak kalian peduli.
Dengan adanya belajar online ... tidak membuat anak2 kami mengerti dg materi pelajaran, malah menambah bodoh, malas, tidak disiplin, bahkan siapa pun yang lebih parah Ig akan mempercepat anak2 Indonesia mengalami kebutaan dini karena menteengi ponsel yang seharunya tidak boleh dilakukan anak2.
Apakah ini yang namanya SOLUSI ... ???? ,, Bapak / Ibu pemimpin yg menghargai ... tolong ingat lagi kebijakan yg kamu ambil. Aktifitas kami dibatasi dg ancaman covid, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak kalian peduli.
Quote:
Kalau sebelum pandemi dulu para siswa di ajarkan dengan perhatian sepenuhnya dan seutuh-utuhnya. Yang tidak bisa dibuat menjadi bisa dengan bimbingan yang sangat maksimal. Apalagi jikalau si siswa aktif dengan segala pertanyaan, sudah pasti wawasannya kan lebih luas lagi dalam memandang sesuatu.
Namun sekarang di bebankan kepada orang tua dirumah. Yang terkandang menjadikan para ibu berteriak "woiii kapan gue masaknya! Sekolah lagi dan lagi." Bayangkan saja jika si ibu punya anak lima dan dia harus menyelesaikan semua tugas anak secepatnya sebelum jam 12. Bagaimana stresnya si ibu?
Karena si ibu pada dasarnya sudah memiliki banyak pekerjaan rutin yang biasanya saja sudah membuat mereka terkadang kelelahan. Nah sekarang ditambah lagi dengan pekerjaan dari anak-anaknya yang masih bersekolah. Menjadi beban yang bermunculan dan menumpuk semakin banyak bukan?
Apalagi jika si anak masuk sekolah suasta. Yang mana harus membayar sejumlah uang setiap bulannya. Hal ini akan menjadi penyakit sang ibu bermunculan secara mendadak bukan?
Nah itulah beratnya menjadi seorang ibu.
Namun apakah ada solisi terbaiknya untuk kedepannya nanti yak? Hum, semoga saja membaik kembali. Semua kondisi bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya.
Selamat siang gan-sis! Jangan lupa bahagia ....
Namun sekarang di bebankan kepada orang tua dirumah. Yang terkandang menjadikan para ibu berteriak "woiii kapan gue masaknya! Sekolah lagi dan lagi." Bayangkan saja jika si ibu punya anak lima dan dia harus menyelesaikan semua tugas anak secepatnya sebelum jam 12. Bagaimana stresnya si ibu?
Karena si ibu pada dasarnya sudah memiliki banyak pekerjaan rutin yang biasanya saja sudah membuat mereka terkadang kelelahan. Nah sekarang ditambah lagi dengan pekerjaan dari anak-anaknya yang masih bersekolah. Menjadi beban yang bermunculan dan menumpuk semakin banyak bukan?
Apalagi jika si anak masuk sekolah suasta. Yang mana harus membayar sejumlah uang setiap bulannya. Hal ini akan menjadi penyakit sang ibu bermunculan secara mendadak bukan?
Nah itulah beratnya menjadi seorang ibu.
Namun apakah ada solisi terbaiknya untuk kedepannya nanti yak? Hum, semoga saja membaik kembali. Semua kondisi bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya.
Selamat siang gan-sis! Jangan lupa bahagia ....
Untuk kamu ya kamu ...aku rindukan kebersamaan kita.... Kapan sekolah lagi cobaan? Ajari aku lagi dong ....!
Req: del
Diubah oleh samerin12 28-08-2020 12:20






Bgssusanto88 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
123
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan