Entah apakah ini menjadi berita yang menggembirakan atau biasa saja karena sebab terjadinya pademi Corona yang berkepanjangan hingga kini momen libur disaat lebaran waktu lalu menjadi hambar begitu saja. Sikap pemerintah menunda waktu libur mudik waktu lalu memang beralasan kuat dan memang dengan berat hati kita yang terbiasa mudik setahun sekali harus bisa menahan diri, meskipun tetap ada yang nekat mudik tapi pada akhirnya mereka harus di suruh putar balik.



Masih belum puas atau lega jika urusan mudik waktu lalu belum terpenuhi masyarakat akhirnya ada yang menggunakan libur Idul Adha sebagai alternatif ke dua, namun memang peningkatan pemudik tidak terlihat signifikan yang artinya masih terbilang normal. Tentu saja momen dan libur yang sudah di jadwalkan jauh-jauh hari itu terpaksa berubah total atau bahkan ada yang sampai batal sama sekali sambil menunggu keputusan pemerintah untuk membuka keran mudik bersama di waktu yang tepat.

Waktu terus berjalan, Idul Fitri sudah lewat, Idul Adha belum lama sudah kita lewati dan kini tersiar kabar pemerintah akhirnya secara sah dan resmi mengumumkan jadwal libur nasional dan cuti bersama yang sudah dianggap final, itu artinya jika memang benar urusan mudik yang 'tertunda' bisa tidak bisa harus tetap dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan seharusnya Pemerintah serta jajaran terkait tidak lagi bisa melarang orang untuk berbondong-bondong mudik ke kampung halamannya, setidaknya memberikan himbauan menjaga jarak dan menjaga kesehatan tetap harus di sosialisasikan.

Meskipun waktu libur nasional dan jadwal mudik telah di tetapkan, urusan pulang kampung tidak hanya soal silahturahmi, ada berbagai alasan orang saat ini untuk itu. Ada yang memang sudah tidak lagi bekerja, karena sedang ada pengurangan karyawan, usaha sepi, urusan penting keluarga dan lain sebagainya.

Meskipun jadwal cuti bersama ini berkesan terlambat (lebih baik daripada tidak sama sekali) yang jadi pertanyaan saya sekarang adalah; apakah rakyat masih memiliki minat untuk mudik, apakah masyarakat masih memiliki uang untuk mudik, apakah orang kota benar-benar akan disambut hangat oleh keluarga besarnya?

Ini menjadi pertanyaan yang jawabannya pasti menarik dan beragam. Meskipun dmeikian kita tetap harus bersyukur karena pemerintah tetap memperhatikan kebutuhan masyarakatnya dan memang kita semua sedang di uji kesabaran dan sedikit berfikir kreatif untuk bisa bertahan hidup di tengah pandemi Corona ini.

Nah, sesuai dengan judul yang saya berikan pada artikel ini berikut Revisian jadwal libur nasional dan cuti bersama 2020 yang bisa kita jadikan acuan bersama saat akan mengisi waktu liburan berdasarkan hasil rapat mentri yang dilakukan pada hari Senin, 9 Maret 2020 di Kantor Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta.



REVISI LIBUR DAN CUTI BERSAMA 2020

JANUARI


1 Januari (Rabu) 2020
Tahun 2020 Masehi
25 Januari (Sabtu) 2020
Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili


MARET

22 Maret (Minggu) 2020
Misra Mikraj Nabi Muhammad SAW
25 Maret (Rabu) 2020
Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942


APRIL

10 April (Jumat) 2020
Wafat Isa Al Masih


MEI

1 Mei (Jumat) 2020
Hari Buruh Internasional
7 Mei (Kamis) 2020
Hari Raya Waisak 2564
21 Mei (Kamis) 2020
Kenaikan Isa Al Masih
22 Mei (Jumat) 2020
Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
24-25 Mei (Minggu dan Senin) 2020
Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah
26-29 Mei (Selasa hingga Jumat) 2020
Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri


JUNI

1 Juni (Senin) 2020
Hari Lahir Pancasila


JULI

31 Juli (Jumat) 2020
Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah


AGUSTUS

17 Agustus (Senin) 2020
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
20 Agustus (Kamis) 2020
Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah
21 Agustus (Jumat) 2020
Cuti Bersama Tahun Baru Islam


OKTOBER

29 Oktober (Kamis) 2020
Maulid Nabi Muhammad SAW
30 Oktober (Jumat) 2020
Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW


DESEMBER

24 Desember (Kamis) 2020
Cuti Bersama Hari Raya Natal
25 Desember (Jumat) 2020
Hari Raya Natal






Sebuah opini
Ref. Tkp
Img.header. dlpng, clipdealer



Copyright © 2016 - 2020 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS