- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rocky Gerung: Bukan Kejagung yang Terbakar tapi Pasar Gelap Keadilan


TS
extreme78
Rocky Gerung: Bukan Kejagung yang Terbakar tapi Pasar Gelap Keadilan

Pernyataan itu diutarakan Rocky saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club TV One, Rabu (25/8/2020).
"Sebetulnya bagi saya gedung Kejaksaan Agung tidak terbakar, yang terbakar itu adalah pasar, yaitu pasar gelap keadilan," kata Rocky.
Ia menjelaskan di dalam gedung Kejaksaan yang disebut merupakan cagar budaya itu justru menyimpan heritage lain yang bukan hanya diukur dari umur bangunan saja.
"Di situ terjadi transaksi ketidakadilan, dia menyimpan heritage (warisan), yaitu justice (keadilan)," sambung Rocky.
Pengamat yang juga merupakan seorang filsuf itu mengatakan bahwa sebaiknya gedung tersebut tidak perlu diperbaiki lagi.
"Dan karena itu publik Indonesia menganggap bahwa biarkan saja gedung itu jangan diperbaiki lagi karena dia akan menjadi heritage. Orang akan kenang bahwa itulah pasar gelap keadilan," ujar pria 61 tahun tersebut.
"Jadi jangan diperbaiki itu saya usulkan jangan diperbaiki biarkan itu mangkrak seterusnya bahkan dengan jelaga yang masih menempel di dindingnya. Supaya ada pelajaran sejarah," sambung dia.
Menurutnya, terbakarnya gedung tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap jawaban pemerintah berkurang.
Ia menjelaskan dengan mengambil kasus soal perilisan hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC.
Rocky menilai bahwa perilisan itu mengundang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD karena hasil survei menunjukkan bahwa 73 persen rakyat percaya bahwa Presiden Jokowi mampu mengatasi krisis ekonomi dan krisis covid-19.
"Kenapa Mahfud MD ada di situ? Tentu diberi tahu lebih awal bahwa angkanya 73 persen. Rilis itu kemudian memperlihatkan ada upaya pemerintah untuk memoles citranya," sentil Rocky Gerung.
Ia lantas menggunakan momen kehadiran Mahfud MD dalam perilisan hasil survei bahwa pemerintah sedang menyembunyikan sebuah kasus dengan cara menaikkan citra positif terlebih dahulu.
"Kalau kita mau baca kasus ini, kita mesti baca dengan pre-teks menurunnya atau hilangnya kepercayaan publik, itu lebih berbahaya dari gedung yang terbakar, 'kan yang terbakar sebenarnya rasa keadilan publlik. Itu yang terbakar," tukas Rocky.
Menyambung fenomena tersebut, Rocky kembali menekankan bahwa insiden terbakarnya gedung Kejaksaan Agung adalah momen buruk penegakan keadilan.
"Peristiwa ini harus diingat sebagai monumen buruk dari penegakan keadilan. Kalau direnovasi, maka yang buruk itu tidak bisa lagi diingat oleh orang, karena itu biarkan gedung kejaksaan dalam keadaan yang kumal, buruk begitu, karena itu baik untuk ingatan publik," kata mantan dosen Universitas Indonesia.
"Sebetulnya, sejarah itu baik kalau kita tidak mengingat si pahlawan, tapi si pengkhianat itu," tandas dia.
https://www.suara.com/news/2020/08/2...gelap-keadilan
Tuk pernyataan pasar keadilan....sangat setuju

Tuk mengatakan jokowi pencitraan...sangat tidak setuju

Jokowi sudah habis masa nya saat 2024 jadi buat apa jokowi pencitraan.
Sama halnya dengan SBY,Jokowi pun bakal pensiun.
So...ini pernyataan dungu







tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
965
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan