- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kejaksaan Menyelidiki Dugaan Donald Trump Manipulasi Nilai Asetnya


TS
god.romusha
Kejaksaan Menyelidiki Dugaan Donald Trump Manipulasi Nilai Asetnya
Kejaksaan Agung New York mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki dugaan keluarga Donald Trump dan Trump Organization secara ilegal memanipulasi nilai asetnya. Hal itu diduga untuk mendapatkan pinjaman, tunjangan ekonomi, serta keringanan pajak.
Pengungkapan kasus itu disampaikan pada Senin kemarin di Pengadilan Negeri New York, Manhattan. Di kesempatan tersebut, Jaksa Agung Letitia James mendesak Trump Organization dan Eric Trump (putra Donald Trump) untuk kooperatif dan mematuhi pemanggilan untuk dimintai keterangan.
"Sejauh ini belum ada bukti bahwa ada hal yang dilanggar. Pemanggilan tersebut lebih berkaitan dengan investigasi yang tengah berjalan tentang penipuan dan tindakan ilegal," ujar jaksa pengacara negara, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 25 Agustus 2020.
Letitia James menjelaskan, penyelidikannya dimulai setelah mantan pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, mengatakan di Kongres Amerika bahwa kliennya telah menggelembungkan nilai sejumlah asetnya. Hal tersebut, menurut kesaksian Cohen, dilakukan Donald Trump agar bisa menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi.
Tak hanya menggelembungkan nilai sejumlah aset, James mengatakan bahwa Cohen juga bersaksi Donald Trump menurunkan nilai sejumlah asetnya. Sama dengan motivasi sebelumnya, hal itu dilakukan untuk kepentingan ekonomi yang dalam hal ini untuk mengurangi pajak real estate.
Eric Trump, kata James, ‘sangat terlibat’ dalam beberapa transaksi yang sedang ditinjau. Putra Donald Trump tersebut, kata Hames, tidak memiliki dasar yang masuk akal’ untuk menolak bersaksi sesuai dengan panggilan pengadilan.
Sebagai catatan, beberapa hal yang tengah diselidiki yakni properti seluas 85,8 hektare di Westchester County (Seven Springs), 40 Wall Street di Manhattan, Trump National Golf Club di Los Angeles, serta Trump International Hotel and Tower di Chicago. Sebagai gambaran, Seven Springs disebut mendapat pemotongan pajak US$21 juta yang diduga bermasalah.
“Selama berbulan-bulan Trump Organization telah membuat klaim tak berdasar untuk melindungi bukti dari penyelidikan yang sah atas transaksi keuangannya,” kata James.
Pengadilan banding federal akan mendengarkan argumen Trump pada 1 September. Kuasa hukum Trump Organization, Alan Garten, mengklaim kliennya tak bersalah dan merasa perkara yang terjadi hanyalah upaya perisakan dari kantor Kejaksaan Agung New York. "Kejaksaan terus mengganggu kami menjelang Pilpres Amerika. Ini bukti bahwa semua ini bersifat politis," ujar Garten.
FERDINAND ANDRE | REUTERS
News Link:
https://www.reuters.com/article/us-u...-idUSKBN25K1XG
Pengungkapan kasus itu disampaikan pada Senin kemarin di Pengadilan Negeri New York, Manhattan. Di kesempatan tersebut, Jaksa Agung Letitia James mendesak Trump Organization dan Eric Trump (putra Donald Trump) untuk kooperatif dan mematuhi pemanggilan untuk dimintai keterangan.
"Sejauh ini belum ada bukti bahwa ada hal yang dilanggar. Pemanggilan tersebut lebih berkaitan dengan investigasi yang tengah berjalan tentang penipuan dan tindakan ilegal," ujar jaksa pengacara negara, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 25 Agustus 2020.
Letitia James menjelaskan, penyelidikannya dimulai setelah mantan pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, mengatakan di Kongres Amerika bahwa kliennya telah menggelembungkan nilai sejumlah asetnya. Hal tersebut, menurut kesaksian Cohen, dilakukan Donald Trump agar bisa menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi.
Tak hanya menggelembungkan nilai sejumlah aset, James mengatakan bahwa Cohen juga bersaksi Donald Trump menurunkan nilai sejumlah asetnya. Sama dengan motivasi sebelumnya, hal itu dilakukan untuk kepentingan ekonomi yang dalam hal ini untuk mengurangi pajak real estate.
Eric Trump, kata James, ‘sangat terlibat’ dalam beberapa transaksi yang sedang ditinjau. Putra Donald Trump tersebut, kata Hames, tidak memiliki dasar yang masuk akal’ untuk menolak bersaksi sesuai dengan panggilan pengadilan.
Sebagai catatan, beberapa hal yang tengah diselidiki yakni properti seluas 85,8 hektare di Westchester County (Seven Springs), 40 Wall Street di Manhattan, Trump National Golf Club di Los Angeles, serta Trump International Hotel and Tower di Chicago. Sebagai gambaran, Seven Springs disebut mendapat pemotongan pajak US$21 juta yang diduga bermasalah.
“Selama berbulan-bulan Trump Organization telah membuat klaim tak berdasar untuk melindungi bukti dari penyelidikan yang sah atas transaksi keuangannya,” kata James.
Pengadilan banding federal akan mendengarkan argumen Trump pada 1 September. Kuasa hukum Trump Organization, Alan Garten, mengklaim kliennya tak bersalah dan merasa perkara yang terjadi hanyalah upaya perisakan dari kantor Kejaksaan Agung New York. "Kejaksaan terus mengganggu kami menjelang Pilpres Amerika. Ini bukti bahwa semua ini bersifat politis," ujar Garten.
FERDINAND ANDRE | REUTERS
News Link:
https://www.reuters.com/article/us-u...-idUSKBN25K1XG
0
291
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan