Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menyikapi temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) soal anggaran pemerintah untuk jasa influencer.

Sebelumnya ICW menyebut pemerintah diduga menggelontorkan anggaran Rp 90,45 miliar untuk jasa influencer.

Menurut Ruhut selama anggaran influencer dapat dipertanggungjawabkan, tidak masalah. Ia pun menyebut anggaran influencer dipermasalahkan karena ada pihak yang keteter, kalah di media sosial (medsos) terkait keberhasilan program pemerintah seperti pariwisata, infrastruktur dan sebagainya.

Untuk itu dirinya meminta pihak berlawanan untuk tidak menyebarkan fitnah dan bekerjakeras ketimbang nyinyir di medsos.

"Selama anggaran influencer bisa dipertanggung jawabkan kok repot, keteter ya nggak sanggup ngelawan melalui medsos karena itu bicara fakta jgn fitnah kerja lebih keras lagi sebagai penyeimbang karena yg dinyinyiri selama ini terus kerja kerja kerja terus utk Rakyat MERDEKA," kata Ruhut dalam akun Twitternya, @ruhutsitompul.

Diketahui Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan temuannya soal anggaran pemerintah untuk jasa influencer di media sosial. ICW menyebut pemerintah diduga sejak 2014 menggelontorkan anggaran Rp 90,45 miliar untuk jasa influencer untuk memberitakan keberhasilan program-program dan hasil pembangunan pemerintah Presiden Jokowi dimedia sosial ketimbang media mainstream seperti iklan di televisi atau media cetak dan online yang menghabiskan lebih banyak biaya.

Sumur
https://www.netralnews.com/peristiwa...ntah-di-medsos

'Tul hut..
Kadrun kang nyinyir mmg selalu kalah melulu. Reputasi kadruners itu selama ini penyebar hoaks tukang fitnah pada masuk penjara. Selama ada hacker xdigembok, pentolan tokoh kadruners mah ketakutan biasanya ngorbanin pion2 kadrooners yg idiot2..