Quote:
Pemerintah masih melakukan gali lubang tutup lubang dalam melaksanakan APBN tahun 2020. Bahkan, hingga akhir Juli anggaran tersebut bengkak hingga Rp 147,4 triliun, anggaran ini dikenal sebagai anggaran keseimbangan primer.
"Posisi APBN hingga Juli 2020, keseimbangan primer negatif Rp 147,4 triliun, ini kenaikan sangat besar dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 25,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN KiTa, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Keseimbangan primer yang melonjak ini dikarenakan penerimaan negara masih minim. Tercatat hingga akhir Juli 2020, penerimaan negara baru mencapai Rp 922,2 triliun atau 54,3% dari target Rp 1.699,9 triliun. Sementara realisasi belanja pemerintah sudah Rp 1.252,4 triliun atau 45,7% dari target Rp 2.739,2 triliun.
Dengan realisasi tersebut, maka terjadi defisit APBN sebesar Rp 330,2 triliun atau setara 2% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Defisit kita realisasinya sudah 31,8% atau ada kenaikan defisit hingga 79,5% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 183 triliun," ungkapnya.
Perlu diketahui, keseimbangan primer dalam APBN merupakan penerimaan dikurangi belanja negara, namun tidak memasukkan komponen pembayaran bunga utang. Artinya, bila keseimbangan primer bisa surplus, pemerintah tidak memerlukan utang baru untuk membayar pokok cicilan utang yang lama.
Sebaliknya, jika keseimbangan primer negatif maka pemerintah perlu menerbitkan utang baru untuk membayar pokok cicilan utang yang lama alias gali lubang tutup lubang.
MANTAB BETUL
