- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Uang Edisi Terbatas, Nggak Ngaruh Bagi Kaum Buruh!


TS
iskrim
Uang Edisi Terbatas, Nggak Ngaruh Bagi Kaum Buruh!
Ada beberapa alasan mengapa sebuah negara mencetak uang, salah satunya dalam istilah orang awam adalah untuk membayar yang berhubungan dengan jual beli, melunasi hutang piutang, dan bukti kalau sebuah negara memiliki status 'merdeka' karena telah mencetak uangnya sendiri.

Meskipun setiap mata uang memiliki nilai kekuatan yang berbeda tapi tetap saja fungsinya sebagai alat pembayaran yang sah secara hukum jual beli di muka bumi ini. Jadi tak perlu kuatir, meski pun di dalam kanting tersisa uang recehan tetaplah berlaku sebagai alat pembayaran, minimal buat bayar pak ogah di putaran jalan, mhuehe..
Belum lama negeri tercinta ini menerbitkan uang pecahan baru, meski kita tahu benar bukan benda yang mudah dipecahkan, tapi bentuk lembaran kertas yang nilainya cukup tinggi ini terutama bagi kaum jelata hanyalah sebuah harapan palsu untuk bisa memilikinya.

Bagaimana tidak, uang yang seharusnya bisa dimiliki oleh segala lapisan masyarakat, kini sebuah uang terlihat menjadi sangat 'esklusive' menjadi kontras manakala uang tersebut akhirnya malah di perjual belikan di toko online dengan harga yang semakin berlipat, alias tak masuk di akal.
Buat saya sendiri, selembar uang dengan nilai yang tinggi justeru merugikan dan amat tega pemerintah jika sampai berani mencetaknya. Bagaimana tidak, kalau selembar uang saja hilang bisa-bisa saya mengutuk diri karena telah lalai, tapi kalau yang hilang hanya selembar dua ribuan saya hanya bisa menyebut dalam hati, syukur bukan uang emas yang raib, mhuehehe...
Persoalan uang tentu akam semakin sensitif ketika hal ini kita bicarakan dengan kaum jelata. Mata mereka akan semakin melebar dan hati mereka akan terbersit bahagia ketika mendapat pemasukan, tapi bisa juga sebaliknya sama sekali tidak mengharapkan uang pecahan bernilai besar sedangkan uang recehan saja mereka harus berjibaku dulu, berpanas-panas di jalan, menjual martabat di muka orang lain, berdarah-darah demi mendapatkan bayaran, uang. Uang telah jadi tuhan dan memperbudak manusia.

Berapapun besaran nilainya dan indahnya filosofi uang baru tapi kalau sulit untuk dimiliki apakah ini sebuah keadilan? Apakah ini menunjukkan kemakmuran sebuah negara, meskipun uang bukan segalanya tapi dengan uang kita bisa memiliki segalanya. Tapi sayangnya itu hanya sebuah harapan kosong bagi kaum buruh harian atau kaum jelata yang setiap harinya harus mengais rejeki di jalan.
Sebuah opini
Img.header. cnn, google


Copyright © 2016 - 2020 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Meskipun setiap mata uang memiliki nilai kekuatan yang berbeda tapi tetap saja fungsinya sebagai alat pembayaran yang sah secara hukum jual beli di muka bumi ini. Jadi tak perlu kuatir, meski pun di dalam kanting tersisa uang recehan tetaplah berlaku sebagai alat pembayaran, minimal buat bayar pak ogah di putaran jalan, mhuehe..
Belum lama negeri tercinta ini menerbitkan uang pecahan baru, meski kita tahu benar bukan benda yang mudah dipecahkan, tapi bentuk lembaran kertas yang nilainya cukup tinggi ini terutama bagi kaum jelata hanyalah sebuah harapan palsu untuk bisa memilikinya.

Bagaimana tidak, uang yang seharusnya bisa dimiliki oleh segala lapisan masyarakat, kini sebuah uang terlihat menjadi sangat 'esklusive' menjadi kontras manakala uang tersebut akhirnya malah di perjual belikan di toko online dengan harga yang semakin berlipat, alias tak masuk di akal.
Buat saya sendiri, selembar uang dengan nilai yang tinggi justeru merugikan dan amat tega pemerintah jika sampai berani mencetaknya. Bagaimana tidak, kalau selembar uang saja hilang bisa-bisa saya mengutuk diri karena telah lalai, tapi kalau yang hilang hanya selembar dua ribuan saya hanya bisa menyebut dalam hati, syukur bukan uang emas yang raib, mhuehehe...
Persoalan uang tentu akam semakin sensitif ketika hal ini kita bicarakan dengan kaum jelata. Mata mereka akan semakin melebar dan hati mereka akan terbersit bahagia ketika mendapat pemasukan, tapi bisa juga sebaliknya sama sekali tidak mengharapkan uang pecahan bernilai besar sedangkan uang recehan saja mereka harus berjibaku dulu, berpanas-panas di jalan, menjual martabat di muka orang lain, berdarah-darah demi mendapatkan bayaran, uang. Uang telah jadi tuhan dan memperbudak manusia.

Berapapun besaran nilainya dan indahnya filosofi uang baru tapi kalau sulit untuk dimiliki apakah ini sebuah keadilan? Apakah ini menunjukkan kemakmuran sebuah negara, meskipun uang bukan segalanya tapi dengan uang kita bisa memiliki segalanya. Tapi sayangnya itu hanya sebuah harapan kosong bagi kaum buruh harian atau kaum jelata yang setiap harinya harus mengais rejeki di jalan.
Sebuah opini
Img.header. cnn, google


Copyright © 2016 - 2020 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 24-08-2020 09:43
0
574
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan