Kaskus

Female

Mita83Avatar border
TS
Mita83
7 Alasan Anak-anak Bikin Emosi saat Belajar Dari Rumah(BDR) di kala Pandemi

7 Alasan Anak-anak Bikin Emosi saat Belajar Dari Rumah(BDR) di kala Pandemi
Sumber gambar : Google


Semangat pagi, siang, sore dan malam nyonya semua. Apa kabarnya? Masih waraskan hehehe....

Empat hari libur jadi guru-guruan gimana rasanya? Ingin lompat dan joget saking bahagianya? Kalau iya, toss dulu kita πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Gara-gara corona, kini anak-anak sekolah pindah ke rumah masing-masing. Setiap orang tua harus jadi guru di rumahnya masing-masing. Namun, kebanyakan emak sudah mulai mengibarkan bendera putih dan menyatakan lelah. Kenapa sih anak kita lebih sulit belajar saat di rumah?
Cekidot penjelasannya.

1. Tidak Ada Daya Saing.
Saat di sekolah, setiap mendapatkan tugas, sebenarnya secara tidak langsung anak-anak bersaing dengan temannya. Ketika melihat temannya sudah menyelesaikan tugas lebih dahulu, maka ada dorongan untuk segera menyelesaikan tugasnya juga. Nah, di rumah dia ini murid spesial, tak ada lawan. Tidak ada yang perlu dibalap, alhasil jiwa santuy keluar. Padahal emak berharap tugas cepat selesai. Jiwa santuy anak bertemu jiwa buru-buru emak, alhasil emak emosi tingkat dewa.

2. Rasa Bosan
Sekolah itu tidak melulu soal belajar, tetapi bertemu teman. Coba emak tanyakan kepada anak-anak jam pelajaran apa yang paling disukai anak-anak, pasti jawabannya jam istirahat atau jam kosong 😁😁.
Sekolah artinya bertemu banyak orang dan mendapat situasi yang berbeda setiap harinya. Hal tersebut tidak ditemukan saat belajar dari rumah (BDR). Kegiatan BDR memaksa anak ketemu emak dan penghuni rumah 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Mereka menemukan situasi yang sama setiap hari. Bosan maaaaaak, suer deh. Rasa bosan membuat aura malas lebih kental.

3. Emak Tak Fokus
Emak ngaku deh, kalau lagi ngajarin atau nemenin anak mengerjakan tugas, fokus sama anak atau disambil kerjaan lain?
Sebagai makhluk multitasking, biasanya para emak memilih melakukan beberapa kegiatan sekaligus, termasuk nyambi saat mendampingi anak BDR. Beda banget situasi dengan sekolah, yang guru fokus mengajar tanpa disambi dengan memasak, mencuci, dan pekerjaan lainnya. Saat emak tak fokus, jangan berharap anak bisa fokus ya Mak. Kan, anak-anak meneladani sikap emak wkwkwkw.

4. Daya Tawar Tinggi.
Guru di sekolah itu orang lain buat anak-anak. Hal itu bikin mereka segan. Jadi, jika diberikan tugas mereka memilih nurut kerjakan.
Emak itu ya emak mereka, emaknya anak-anak, tempat bermanja dan merajuk, jadi gak ada kata segan sama emak dalam kamus anak-anak. Saat merasa pelajaran susah, anak mudah merajuk. Saat mulai sedikit lelah, anak keluar manjanya. Mereka paham kalau emaknya itu masih bisa ditawar, beda dengan guru. Jadinya ya gitu deh, daya tawar tinggi kalau di rumah belajar sama emaknya sendiri.

5. Waktu Belajar Lebih Fleksibel.
Dengan berbagai pertimbangan, guru memberikan waktu lebih panjang untuk anak mengerjakan tugas. Sebenernya maksud guru baik, agar anak punya waktu lebih banyak untuk mengerjakan tugas dan tidak stress. Juga agar memudahkan orang tua yang bekerja tetap bisa mendampingi anak, menyesuaikan waktu bekerja mereka. Namun, terkadang waktu fleksibel ini bikin anak kendor. Mereka merasa waktunya masih lama sehingga menunda-nunda pekerjaan, alhasil baru selesai mendekati deadline yang diberikan guru. Trust me, hal itu udah bikin emak ngebul sepanjang hari.

6. Emak Tidak Paham Materi.
Sebagai murid masa lalu, emak tuh udah banyak lupa pelajaran zaman sekolah. Paling yang tersisa hanya kenangan manis sama teman-teman atau sama gebetan hehehehe.
Meski guru sudah mengirimkan video, voice note atau tulisan panjang buat jelasin materi, kadang anak tuh ga mudeng, bingung tak bertepi. Minta ajarin sama emak, eh emak juga bingung, lah namanya juga guru-guruan yak. Karena emaknya bingung, anaknya mutung, ngambek, hasilnya ambyar.

8. Banyak Godaan
Belajar di rumah itu godaannya banyak banget, karena dalam sudut pandang anak, setiap detik adalah jam istirahat. Ada godaan televisi, game HP, channel YouTube , makanan hingga godaan lantai yang memanggil untuk rebahan.
Masalahnya sudut pandang emak berbeda, bagi emak sepanjang detik adalah rollercoaster. Tugas anak harus selesai secepat kilat dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Perbedaan sudut pandang inilah kadang yang membuat emosi emak meletup, hingga pembelajaran daring menjadi darting 😁.


Oke Mak, udah tahu 'kan kenapa anak-anak banyak tingkahnya kalau belajar di rumah. Semoga setelah tahu sebabnya emak bisa temukan solusi terbaik yak.
Masih bingung? Tenang Mak, ntar kubuat list solusinya. Tunggu tanggal tayangnya ya Mak.

Buat emak-emak sedunia tetap semangat mencerdaskan anak bangsa. Ini saatnya kita buktikan emak pasti bisa. Cemunguuuuttt
Penuh cinta dari emak anak tigaβ€οΈπŸ’–β™₯️



turkusumaAvatar border
rinandyaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.5K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan