Padahal Tuong Diem adalah seorang wanita yang berasal dari desa dan tidak berpendidikan. Namun begitu cepat naik jabatan tanpa kualitas izasah atau keterampilan yang dimilikinya. Dan demi melancarkan jabatannya, dia menggunakan metode suap dan rela ditiduri para bos. Dan menurut kabarnya Tuong Diem sudah meniduri 40 orang atasannya.

Sejak berusia tujuh belas tahun, dia mulai merelakan tubuhnya untuk ditiduri, bahkan membuat bosnya berselingkuh, padahal usia mereka jaraknya sangat jauh sekali.

Bayangkan saja dengan modal izasah SMA saja dia mampu menjadi direktur sebuab perusahaan besar. Dan semuanya ini dikarenakan tubuhnya yang siap ditawarkan untuk sebuah harga jabatan.

Dia juga melakukan banyak korupsi untuk menumpuk banyak harta. Dan karena jabatan dan kekuasaan, maka sistem suap dan korupsi membuat segalanya diperlancar dengan mudahnya.

Kelicikan membuat beberapa orang mengumpulkan bukti-bukti untuk menjeratnya ke dalam rana hukum dan pada akhirnya dia tertangkap.

Namun saat dipenjarakan pun dia masih memiliki cara licik untuk membuat hukumannya diperingan. Akan tetapi ternyata dia tidak mampu membelokkan takdir yang sudah seharusnya diterima.

Bagaimana pun usaha seseorang, kalau takdir sudah bicara, manusia mana yang mampu melawannya coba? Sudah pasti tidak akan bisa menentang takdirnya, bukan? Ya walau pun dia bertaruh dan berpikir dengan berbagai cara untuk membuat misinya berhasil. Namun kembali kepada takdir, bisa apa cobaan?