HANTU NENEK GEDUNG TUA

leasy.fa

19-08-2020 09:46

pernah mendengar yang namanya anak sawan?mungkin seperti ini juga keadaannya

Kejadian ini terjadi bulan September 2019 anak keduaku Fathir yang berusia 8 bulan demam, kebiasaan yang aku lakukan jika dia sakit maka aku berikan ia penurun panas yang memang selalu aku stok di kotak P3K, ah, mungkin mau tumbuh gigi makanya tubuhnya menjadi demam. Selang tiga hari Alhamdulillah anak ku mulai ceria kembali seperti biasanya.

Suatu hari tepatnya seminggu setelah anak ku sembuh dia mulai rewel kembali dari malam,

“adek agak rewel nih yank, aku berangkat kerjanya bentar lagi deh yank, agak was-was nih”

“iya tapi badannya ga anget nda?”

“agak demam yah, aku izin dulu sama atasanku agak telat sampai kantornya, kamu lagi free juga kan hari ini”

“Yaudah coba diayun aja yah, siapa tau mau bobok”

Awalnya hanya rewel biasa tapi kemudian dia menangis sambil matanya selalu mengawasi langit-langit di rumahku. Aku pikir hanya biasa saja, namun karena jam dua siang tangisannya juga belum mereda bahkan untuk sekedar diayun pun dia tidak mau, masih tetap rewel.

Karena khawatir ada gangguan jin akupun bertanya pada atasanku yang mengerti sedikit dunia lain, bukan dukun yaaa… aku ceritakan perihal ini kepada beliau apalagi bukankah memang ada jin yang suka mengganggu anak kecil, ada hadits yang mengatakan

““Jika masuk awal malam –atau beliau mengatakan: jika kalian memasuki waktu sore- maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” (HR. Al-Bukhari no. 3304 dan Muslim no. 2012).”

Imam Nawawi mengatakan, “Maksud ‘tahanlah anak-anak kalian’ adalah larang mereka agar tidak keluar pada waktu itu.”

Sabda Rasulullah “karena sesungguhnya setan sedang berkeliaran” maksudnya adalah bangsa setan dan maknanya: ditakutkan terjadinya gangguan setan pada anak-anak pada waktu tersebut karena banyaknya mereka pada waktu itu, wallahu a’lam.

Makanya aku mengkhawatirkan keadaan anakku ini.

[Maaf pak saya jadi ga masuk ke kantor hr ini ]

[Anak saya yang bayi dr semalem ga tidur-tidur sekarang juga ga bisa tidur pas saya perhatiin matanya celingukan liat ke dinding-dinding kamar terus, sudah berobat ke dokter sudah di urut juga]

[Ok siap. Ngga apa2 Bu, semoga lekas sembuh dedenya, coba shalat hajat , trus abis shalat ambil air digelas dibacain surat shalawat , Qulhu 3x tanpa napas , ayat kursi dan Annas 1 x trus tiupin ke air digelas]

[Setelah itu ciprat cipratkan ke pojok kamar Ama di pintu sambil baca shalawat]

[Jam segini bs solat hajat y pak?]

[Salat hajat mah boleh kapan aja atuh, kecuali tahajud yg harus sepertiga malam]

[Ooo.. Gatau saya pak, kirain hrs malam]

[Atau klo ngga habis salat ashar boleh]

[Bentar lagi ashar]

[Sisa air nya kompresin ke jidat dan elap ke kaki si dede,Insha Allah sy bantu dari jauh]

Aku melakukan apa yang diperintah oleh beliau, waktu ashar tiba suami melaksanakan sholat hajat Alhamdulillah biidznillah setelah itu tangisan anakku benar-benar reda. Hanya saja belum mau tidur, kasihan dia dari semalem belum tidur sama sekali. Aku mengirim pesan ke atasanku.

[Alhamdulillah nangisnya sudah ngga pa, cuma tidurnya masih belum bisa lelap ]

Tring, terdengar pesan balasan masuk

[alhamdulillah, nanti pas adzan magrib cipratin lagi sisa airnya ke sudut2 kamar sambil baca shalawat ]

[perpindahan dari siang ke malam ] lanjutnya

Karena penasaran akupun bertanya pada beliau

[Iya pak... Tapi apa mungkin ada yang iseng pa?]

[sepertinya begitu, tp mudah2an ngga sih. Kekuatan hanya pd Allah SWT.]

[Iya pak... Alhamdulillah ini udah mau tidur terus sudah sirep juga demamnya, tadi pas mau ashar dia udah ga rewel lagi]

[Alhamdulilah ... Allahu Akbar]

Alhamdulillah demam anaku benar-benar turun dan malamnya pun sudah bisa tidur dengan normal, esoknya di kantor aku mempertanyakan hal itu kepada atasanku.

“gimana keadaan dedenya?” Tanya beliau

“Alhamdulillah, sekarang udah baikan pak, bener-bener pas ashar langsung berhenti tangisannya, itu kenapa ya pak?dulu abangnya juga pernah kaya gini”

“sebenernya anak ibu yang kedua itu gampang disenengin, jadi kalo ada yang liat dia baik dari bangsa manusia ataupun jin pada penasaran”

“maksudnya pak”

“ ya gitu, mereka pengen ngegodain atau berinteraksi dengan anak ibu yang kedua, yang penting tiap magrib atau mau tidur bacain ayat kursi sama trio qulhu dan sholawat aja, biar ga diganggu” ucap beliau, memang jika aku sudah mengantuk kadang aku lupa membacakan ayat kursi dan trio qulhu ketika anakku akan tidur, ngelonin anak tau-tau kebablasan aku yang tidur.

Beliau mengatakan yang mengganggu anaku itu nenek-nenek penunggu gedung kosong sebelah. Dia penasaran sama anaku yang kedua, tapi sebenernya bukan hanya anak ku saja sempat diganggu nenek penunggu gedung kosong itu, anak adiku juga pernah diganggu olehnya.

Flashback kejadian seperti ini pernah terjadi waktu abang Attar anakku yang pertama, hanya saja terjadi pada malam hari, waktu itu usianya baru 8 bulan dia yang kala malam itu resah biasanya dia akan tidur jam Sembilan malam tapi malam itu hingga jam sebelas malam attar belum tertidur juga. Padahal dia bangun dari tidur siangnya jam 3 sore biasanya selang 3-4 jam dia pasti sudah tidur lagi, namanya anak bayi kalau ngga makan, tidur, main Cuma itu aja. Sudah berbagai macam cara kami coba dari mulai menina bobokan, menyusui, menggendong tetap saja mata anak ini belum mau terpejam, mungkin saja dia masih ingin bermain pikirku, hingga akhirnya dia sengaja aku tinggal sendiri di kamar tapi aku masih mengintip dari pintu, berharap dia akan tertidur dengan sendirinya,

“Aku cape nih yah, tumben attar udah di gendong-gendong gini sambil di sholawatin ga tidur2” ucapku pada suami

“coba sini ayah yang gendong” aku memberikan attar ke suamiku hingga satu jam di gendong-gendong suamiku belum ada tanda-tanda dia mau tertidur, hanya saja matanya masih celingkukan lihat ke langit-langit kamar kami.

“haduh, aku nyerah nda, aku taruh di kasur saja lah, nanti dia ngantuk tidur sendiri”

Abang attar termasuk anak yang komunikatif meskipun usianya baru menginjak 8 bulan, jadi kalau dia melihat ayah ibunya belum tidur pasti dia akan mengoceh terus sambil mengajak bercanda. Makanya ketika aku menidurkannya mataku pura-pura kupejamkan supaya dia menganggapku telah tidur, walaupun biasanya justru aku yang malah ketiduran, haha.

“coba kita tinggalin nda, nanti juga bakal ketiduran sendiri” kata suamiku. Setelah menaruhnya dikasur kami meninggalkannya sendiri tentunya sambil kami awasi dari pintu dia masih celingukan toleh kanan kiri, mungkin mencari ayah dan ibunya, lama-lama matanya pun mengantuk , berhasil yes… tapi ketika belum terlelap sempurna pandangan mata dia tiba-tiba tertumpu pada pojok kamar kami yang bersebelahan dengan gudang, gudang itu mempunyai pintu yang tembus ke kebun kosong sebelah, dan di kebun kosong itu juga ada sebuah bangunan tua yang dulunya akan dijadikan toko material oleh pemiliknya namun tidak jadi dibangun entah apa alasannya aku juga tidak mengerti dan tidak ingin tahu.

Seketika dia langsung menangis menjerit, kami pun kaget dibuatnya, langsung ku gendong anak ku, dan kubacakan ayat-ayat alquran. Ayahnya juga langsung melafalkan ayat kursi dan surah-surah lainnya. Cukup lama agar tangisannya benar-benar berhenti. Aku sedikit mengintip ke ruang sebelah ku lihat memang sangat gelap, pasti lampunya dimatikan sudah aku bilang kalau malam lampu gudang agar stetap dinyalakan, aku langsung mengirim pesan ke adikku yang berada di rumah depan

[ lampu kamar gudang mati ya? ]

[ bentar gue liat ]

[ iya ka, dimatiin sama mama ]

[ nyalain ya, biarin nyala terus aja lampunya, ini Attar mendadak nangis abis tengok pojok kamar situ ]

[ iya ]

Esoknya aku berbicara perihal lampu kamar gudang yang dimatikan kepada mamaku

“ma, lampu kamar gudang kalau malam jangan dimatiin ya, semalem attar ga bisa tidur nangis kejer” ucapku pada almarhumah ibuku dulu.

“iya, terus sekarang gimana attarnya?”

Entah kenapa setiap lampu kamar gudang sebelah dimatikan pasti tidur malam attar akan rewel, entah yang tiba-tiba terbangun lalu menangis tanpa air mata, atau seperti kejadian tadi. Ibu mertua memang pernah berpesan kepadaku

“kalau ada anak kecil, punya kamar kosong, lampunya jangan remang-remang ya, biar aja di nyalain terang” pesannya saat itu

“ iya ne, nanti biar ku ganti dan ku nyalakan terus lampu kamar kosongnya” awalnya sih aku tidak terlalu percaya, ya namanya juga ibu muda. Namun sejak kejadian itu aku tidak pernah memadamkan lampu kamar kosong di rumah kami.

Sebagai gambaran rumah yang kutempati sekarang itu merupakan rumah pecahan dari rumah induk orangtuaku. Aku menempati rumah paling belakang, belakang rumah ku gedung kosong, sementara sebelah kiri gudang yang berbatasan langsung dengan kebon, sebelah kanan gudang yang biasanya pada siang hari akan digunakan papa dan mamaku bersantai , memang gudang itu memiliki pintu yang langsung berhadapan dengan gedung kosong bekas material tadi.

Selain kejadian tadi sewaktu aku kecil aku pernah melewati gedung kosong itu bersama adiku, waktu itu usia ku baru 8[sup]h[/sup] dan adiku mungkin kisaran 3/4[sup]th[/sup], dulu gedung kosong itu suka kami jadikan tempat bermain kami mencari undur-undur di dalam pasir. Pada saat itu adik ku tiba-tiba berbicara sambil menunjuk gedung kosong itu

“nenek tuh, nenek”

“ mana ada nenek sih van?” aku celingukan sambil mencari nenek yang dimaksud ivan adiku

“itu nenek”

“tauk ah, ayo pulang udah sore nanti mama nyariin” aku tidak menghiraukan ucapan ivan.

Bahkan anak tetangga ku pun yang berusia 3 tahun katanya pernah melihat sesosok genderuwo di gedung kosong tersebut. Entah khayalannya saja atau memang sosok penunggu gedung tua tersebut benar adanya

GAMBAR HANYA ILUSTRASI
https://www.merdeka.com/gaya/9-legen...k-berdiri.html

Diubah oleh leasy.fa 19-08-2020 11:28