Ferry Sandi , CNBC Indonesia
NEWS 18 August 2020 11:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah Liga Eropa kembali bergulir di tengah pandemi covid-19 tapi ternyata belum berdampak signifikan terhadap geliat ekonomi seperti penjualan merchandise, termasuk sepatu.
Permintaan terhadap produksi sepatu dalam negeri maupun ekspor belum meningkat. Industri alas kaki Indonesia dikenal sebagai produsen sejumlah brand sepatu kenamaan dunia seperti Adidas, Nike dan lainnya untuk keperluan ekspor.

"Kondisi masih sama, pasar ekspor mulai pertengahan Mei melandai, sekarang makin turun," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri, kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/8).



Permintaan sepatu untuk brand kenamaan tersebut sudah mulai longgar sejak Mei 2020. Produsen dalam negeri hanya menyelesaikan kontrak yang sudah ada. Sementara untuk penambahan kontrak baru kala itu masih ditahan. Pada masa pandemi banyak aktivitas terhenti, termasuk Liga sepakbola di berbagai belahan dunia.

Saat ini, industri alas kaki dalam negeri belum mendapat order baru dan baru akan follow up di bulan depan.

"Mungkin di September, jadi saat ini sifatnya masih menunggu pasar. Untuk sementara sifatnya ramalan, belum ada kepastian order," jelas Firman.

Ia menilai, meski Liga Eropa sudah kembali bergulir sejak Juli lalu, namun tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan produksi sepatu. Pasalnya, sejumlah negara Eropa pun masih dalam kondisi pembatasan sosial dan terbatasnya pergerakan.

"Yang berpengaruh lebih ke pergerakan manusia, dan pola konsumsinya. Tapi juga masalahnya di daya beli. Dimana-mana kan menurun," sebut Firman.

Ia berharap pada momen lain yakni akhir tahun mendatang, yang biasanya mendorong pola konsumsi lebih besar.

Sebelumnya, beberapa liga sepakbola seperti Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, Eredivisie Belanda, dan lain-lain harus terhenti karena pandemi.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...das-sepi-order