Kaskus

News

meitasm17Avatar border
TS
meitasm17
Sastra Zaman Now
Sastra mungkin tidak asing lagi dikalangan manapun juga. Tak sedikit orang yang menyukai sastra. Bahkan dengan hanya membaca sebuah karya sastra, para pembacanya akan langsung terbawa suasana. Karya sastra bisa dijumpai di sekeliling kita, misalnya pada novel, cerpen, puisi, dan masih banyak lagi. Banyak sekali pemuda-pemuda yang berlomba untuk membuat karya-karya yang nantinya akan di kirim ke media cetak seperti koran, atau bahkan sampai membuat sebuah buku. Tentu hal ini sangat membanggakan terutama bagi penulis-penulis muda yang masih duduk di bangku perkuliahan.
Karya-karya sastra sangat digemari pada era saat ini, terutama novel. Novel memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembaca-pembacanya. Banyak sekali genre-genre yang disajikan dalam novel. Tak hanya itu saja, kumpulan puisi dari berbagai tokoh juga banyak dibukukan dan itu juga menarik minat pembaca untuk mengoleksi buku-bukunya. Ada juga karya dari seorang tokoh “Sapardi Djoko Damono” yang difilmkan, berjudul “Hujan Bulan Juni”. Film ini diambil dari karya Sapardi yang berjudul “Hujan Bulan Juni” dan “Pingkan Melipat Jarak”. Cerita di dalam film ini sangat menarik. Banyak sekali puisi-puisi yang pastinya akan membuat para penonton merasa terbawa suasana.
 Puisi yang juga merupakan karya sastra yang bahkan ada sejak zaman penjajahan Belanda, mampu membuat para pembacanya terbius dengan pilihan-pilihan kata dalam setiap liriknya. Puisi juga tidak hanya populer pada kalangan orang-orang dewasa saja, pada saat ini bahkan anak muda sangat menggandrungi sebuah puisi. Tak hanya membaca dari buu kumpulan-kumpulan puisi saja, anak muda juga mengekspresikan ketertarikannya dengan puisi melalui lomba-lomba yang ada. Biasanya kagiatan ini ada pada tingkatan sekolah menengah pertama sampai jenjang perguruan tinggi.
Melihat keadaan zaman yang semakin modern, tentu pemilihan kata dalam pembuatan karya sastra tidak seperti pada angkatan-angkatan sebelumnya. Kata-kata yang dipilih pastinya sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Serta hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kata adalah, bagaimana cara agar kata yang dipilih mampu membuat para pembaca tertarik untuk membaca karya-karya itu. Hal ini bisa dilihat pada novel-novel karya anak-anak muda zaman sekarang. Pemilihan katanya sederhana namun ada juga yang mengandung makna tersendiri. Bahkan dalam karya itu juga ada yang melibatkan ilmu-ilmu lain agar terlihat lebih manarik.
Dilihat dari sudut pandang yang berbeda, ternyata sastra tidak harus dikagumi oleh orang-orang dewasa saja, anak muda pun bisa mengapreasi karya-karya sastra yang ada. Dengan membaca tentu akan lebih mudah untuk mengapresiasi suatu karya. Sedikit memberikan komentar tentang isi atau bahkan sampai mengkritisi karya itu merupakan salah satu cara mengapresiasi. Tidak ada larangan bagi anak muda untuk mengagumi sebuah karya sastra. Hanya saja mungkin tidak semua jenis buku bisa dibaca karna pasti ada pemahaman yang berbeda dan pemilihan kata-kata juga pasti akan sedikit berbeda. Biasanya sebuah karya akan menuliskan identitas buku itu agar tahu siapa saja yang bisa membacanya, karena tidak semua buku bisa dibaca semua kalangan usia.
Dengan adanya kegiatan literasi sastra tentu akan mampu membantu agar tingkat membaca di Indonesia tidak semakin reendah. Meskipun tidak semua menyukai sastra, tak bisa dipungkiri juga pasti mereka pernah membaca atau bahkan menyentuhnya saja. Karna pada dasarnya ketertarikan anak untuk membaca adalah buku yang dibacanya. Tidak ada teori yang menjelaskan bahwa setiap anak harus membaca buku tentang ilmu pengetahuan. Minat membaca tentu akan semakin berkurang. Dengan cara ini, bisa saja membantu agar tingkat keinginan anak untuk membaca semakin besar.
Pengenalan tentang sastra juga sangat diperlukan agar mengetahui setidaknya sedikit tentang apa itu sastra. Bagaimana perkembangan sastra dari awal sampai sekarang ini, karna tidak semuanya memiliki kesamaan. Hanya beberapa hal yang sama, namun itu pun tidak sepenuhnya sama. Kegiatan pengenalan tentang sastra bisa dimulai pada pendidikan di sekolah. Orang yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah guru. Guru harus mampu membangun rasa minat peserta didiknya agar memiliki ketertarikan untuk gemar membaca. Terutama membaca karya-karya sastra. Karena dengan sastra anak mampu mengembangkan bakat dan minatnya.
Dengan demikian, sastra memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan tingkat membaca bagi siapapun. Melalui karya-karya sederhana, bahasa mudah dipahami, sesuai dengan zamannya, dan masih banyak lagi tentu akan menarik minta baca. Hanya saja perlu diperhatikan juga, tidak semua karya bisa dibaca oleh setiap kalangan. Jadi perlu ketelitian sebelum membaca, apakah buku yang dibaca itu pantas untuk dirinya atau bukan.
Polling
0 suara
siapa nama ibu kandungku?
0
733
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan