- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Sebuah Kebanggan Pernah Berjualan Pernak Pernik Merah Putih


TS
sandores
Sebuah Kebanggan Pernah Berjualan Pernak Pernik Merah Putih

Sebuah Kebanggan Pernah Berjualan Pernak Pernik Merah Putih


Quote:

Ilustrasi kemeriahan agustusan
Source : Google Image
Sebagaimana kita ketahui, bulan Agustus ini adalah bulan bersejarah buat negara kita. Dibulan ini, tepatnya 75 tahun yang lalu, negara kita memproklamasikan kemerdekaannya. Sejak saat itu negara kita terbebas dari penjajahan. Seiring waktu berlalu, warga Indonesia merayakan bulan agustus dengan cara memasang bendera, mengecat rumah, membuat hiasan lampu dan sebagainya dengan warna serba merah putih. Bahkan di tingkat kampung sekalipun kemeriahan bulan agustus semakin terasa dengan diadakannya berbagai macam lomba-lomba yang hadiahnya tidak seberapa namun kebersamaan dan keseruannya tidak kalah dengan event setingkat nasional sekalipun. Luar biasa!

Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Melalui tulisan ini ane ingin mengungkapkan pengalaman ane sejak tahun 2010 hingga 2012 lalu, ketika menjadi penjual musiman. Ya, ane menjadi penjual musiman khusus di bulan agustus. Ane menjual pernak-pernik, hiasan dan segala hal bernuansa merah putih yang biasanya laku keras mulai dari akhir bulan juli hingga pertengahan bulan agustus. Pembelinya mulai dari pelajar yang membeli hiasan merah putih untuk mereka gunakan menghias kelas mereka, warga yang akan menghias rumah mereka, pegawai dari kantor swasta atau instansi pemerintahan, hingga kalangan orang-orang berduit di kota ane.

Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Pada saat itu ane masih kerja sebagai satpam di sebuah kantor cabang bank di tempat ane, dan kebetulan dalam kontrak kerjanya selalu kebagian shift malam. Sehingga pagi hingga siang ane isi dengan kerja serabutan. Dan di bulan Agustus selalu berjualan pernak pernik merah putih, karena kebetulan juga ane punya family supplier serta distributor yang menyediakan barang-barang tersebut dengan harga relatif lebih murah. Barang yang ane jual mulai dari bendera ukuran kecil, sedang hingga bendera super besar sekalipun. Dekorasi pagar, hiasan lampu, bendera memanjang yang biasa dipasang di atap rumah, serta beberapa pernak pernik lainnya.
Kenapa ane memilih menjual pernak pernih merah putih? Karena selain alasan finansial, ane merasa terharu dan bangga jika di bulan Agustus ini banyak sekali dihiasi segala hal yang bernuansa merah putih. Bahkan melihat macam-macam barang jualan ane saja kadang merinding, betapa kuat dan gagahnya para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan negara ini hingga merah putih bisa berkibar dengan begitu gagahnya. Buat ane, sebuah kebanggaan tersendiri bisa menyediakan pernak pernik merah putih. Maaf kata nih gan sist, tanpa bermaksud apa-apa, ane hanya mengambil untung mulai dari 3 ribu hingga 10 ribu per barang yang ane jual. Karena tidak semata-mata ane memandangn keuntungan secara materi, namun rasa haru dan bangga ane tidak bisa ditukar dengan uang, saat melihat di sekeliling kota hingga pelosok desa penuh dengan warna merah putih.

Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Kadang ane merasa heran dan miris saat ada beberapa pembeli yang menawar tidak wajar dagangan ane, padahal sudah ane tawarkan untuk mencari di lapak lain jika ada yang lebih murah, karena ane jamin harga dagangan ane sangat bersaing. Mereka yang menawar murah tadi seolah tidak menghargai betapa istimewanya sang merah putih. Sayang sekali ane tidak punya dokumentasi saat ane berjualan, karena pada tahun tersebut ane belum punya smartphone seperti sekarang, ane belum begitu kenal teknologi hingga tidak kepikiran untuk mengabadikannya.

Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Melalui tulisan ini ane ingin mengungkapkan pengalaman ane sejak tahun 2010 hingga 2012 lalu, ketika menjadi penjual musiman. Ya, ane menjadi penjual musiman khusus di bulan agustus. Ane menjual pernak-pernik, hiasan dan segala hal bernuansa merah putih yang biasanya laku keras mulai dari akhir bulan juli hingga pertengahan bulan agustus. Pembelinya mulai dari pelajar yang membeli hiasan merah putih untuk mereka gunakan menghias kelas mereka, warga yang akan menghias rumah mereka, pegawai dari kantor swasta atau instansi pemerintahan, hingga kalangan orang-orang berduit di kota ane.

Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Pada saat itu ane masih kerja sebagai satpam di sebuah kantor cabang bank di tempat ane, dan kebetulan dalam kontrak kerjanya selalu kebagian shift malam. Sehingga pagi hingga siang ane isi dengan kerja serabutan. Dan di bulan Agustus selalu berjualan pernak pernik merah putih, karena kebetulan juga ane punya family supplier serta distributor yang menyediakan barang-barang tersebut dengan harga relatif lebih murah. Barang yang ane jual mulai dari bendera ukuran kecil, sedang hingga bendera super besar sekalipun. Dekorasi pagar, hiasan lampu, bendera memanjang yang biasa dipasang di atap rumah, serta beberapa pernak pernik lainnya.
Kenapa ane memilih menjual pernak pernih merah putih? Karena selain alasan finansial, ane merasa terharu dan bangga jika di bulan Agustus ini banyak sekali dihiasi segala hal yang bernuansa merah putih. Bahkan melihat macam-macam barang jualan ane saja kadang merinding, betapa kuat dan gagahnya para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan negara ini hingga merah putih bisa berkibar dengan begitu gagahnya. Buat ane, sebuah kebanggaan tersendiri bisa menyediakan pernak pernik merah putih. Maaf kata nih gan sist, tanpa bermaksud apa-apa, ane hanya mengambil untung mulai dari 3 ribu hingga 10 ribu per barang yang ane jual. Karena tidak semata-mata ane memandangn keuntungan secara materi, namun rasa haru dan bangga ane tidak bisa ditukar dengan uang, saat melihat di sekeliling kota hingga pelosok desa penuh dengan warna merah putih.


Ilustrasi penjual hiasan merah putih
Source : Google Image
Kadang ane merasa heran dan miris saat ada beberapa pembeli yang menawar tidak wajar dagangan ane, padahal sudah ane tawarkan untuk mencari di lapak lain jika ada yang lebih murah, karena ane jamin harga dagangan ane sangat bersaing. Mereka yang menawar murah tadi seolah tidak menghargai betapa istimewanya sang merah putih. Sayang sekali ane tidak punya dokumentasi saat ane berjualan, karena pada tahun tersebut ane belum punya smartphone seperti sekarang, ane belum begitu kenal teknologi hingga tidak kepikiran untuk mengabadikannya.

Quote:
0
152
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan