- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia: Barat Mencoba 'Mencuri' Para Ilmuwan Pengembang Vaksin Kami


TS
god.romusha
Rusia: Barat Mencoba 'Mencuri' Para Ilmuwan Pengembang Vaksin Kami
Lembaga penelitian Barat sedang berusaha untuk menarik para ilmuwan dari Gamalei National Research Center for Epidemiology and Microbiology, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Rusia. Namun, menurut kepala lembaga itu, Alexander Gintsburg langkah tersebut menemui kegagalan.
Gamalei National Research Center for Epidemiology and Microbiology adalah lembaga di Rusia yang bertanggung jawab atas pengembangan vaksin Covid-19.
"Peneliti kami telah bekerja di Gamalei Institute selama 10 tahun. Universitas Amerika Serikat (AS) atau Eropa mana pun hanya dapat bermimpi memiliki peneliti seperti itu," ucap Gintsburg dalam sebuah pernyataan.
"Lembaga-lembaga tersebut berusaha untuk memancing mereka (para ilmuwan) pergi. Tetapi, mereka tidak akan mampu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (17/8/2020).
Baca Juga:
Soal Kemungkinan Dapatkan Vaksin Covid-19 Rusia, Ini Kata Kemlu RI
Lewat Telepon, Putin-Macron Bahas Situasi Lebanon
Gintsburg kemudian mengatakan bahwa reaksi negatif Barat terhadap vaksin Covid-19 Rusia yang baru terdaftar cukup bisa diprediksi. (Baca juga: Vietnam Daftar untuk Beli Vaksin Covid-19 Buatan Rusia)
"Saya tidak akan menyebutnya kolusi. Saya akan menyebutnya sebagai reaksi negatif alami dari perusahaan-perusahaan Barat terhadap munculnya produksi Rusia yang tidak mereka duga. Jadi, saya pikir kita harus mengabaikan hal-hal negatif yang dituangkan pada kita dan itu. telah dibayar dengan baik," tegasnya.
Seperti diketahui, pada 11 Agustus, Rusia mendaftarkan vaksin pertama di dunia untuk melawan virus Covid-19. Vaksin tersebut, yang diberi nama Sputnik V, dikembangkan oleh Gamalei Institute dan uji klinisnya berhasil diselesaikan pada bulan Juni-Juli.
Vaksin dikembangkan pada platform yang telah digunakan untuk sejumlah vaksin lainnya. CEO Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriyev mengatakan lebih dari 20 negara telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan sekitar total satu miliar dosis vaksin itu. (Baca juga: Siap Diluncurkan Akhir Bulan, Rusia Mulai Produksi Vaksin COVID-19)
(esn)
Gamalei National Research Center for Epidemiology and Microbiology adalah lembaga di Rusia yang bertanggung jawab atas pengembangan vaksin Covid-19.
"Peneliti kami telah bekerja di Gamalei Institute selama 10 tahun. Universitas Amerika Serikat (AS) atau Eropa mana pun hanya dapat bermimpi memiliki peneliti seperti itu," ucap Gintsburg dalam sebuah pernyataan.
"Lembaga-lembaga tersebut berusaha untuk memancing mereka (para ilmuwan) pergi. Tetapi, mereka tidak akan mampu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (17/8/2020).
Baca Juga:
Soal Kemungkinan Dapatkan Vaksin Covid-19 Rusia, Ini Kata Kemlu RI
Lewat Telepon, Putin-Macron Bahas Situasi Lebanon
Gintsburg kemudian mengatakan bahwa reaksi negatif Barat terhadap vaksin Covid-19 Rusia yang baru terdaftar cukup bisa diprediksi. (Baca juga: Vietnam Daftar untuk Beli Vaksin Covid-19 Buatan Rusia)
"Saya tidak akan menyebutnya kolusi. Saya akan menyebutnya sebagai reaksi negatif alami dari perusahaan-perusahaan Barat terhadap munculnya produksi Rusia yang tidak mereka duga. Jadi, saya pikir kita harus mengabaikan hal-hal negatif yang dituangkan pada kita dan itu. telah dibayar dengan baik," tegasnya.
Seperti diketahui, pada 11 Agustus, Rusia mendaftarkan vaksin pertama di dunia untuk melawan virus Covid-19. Vaksin tersebut, yang diberi nama Sputnik V, dikembangkan oleh Gamalei Institute dan uji klinisnya berhasil diselesaikan pada bulan Juni-Juli.
Vaksin dikembangkan pada platform yang telah digunakan untuk sejumlah vaksin lainnya. CEO Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriyev mengatakan lebih dari 20 negara telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan sekitar total satu miliar dosis vaksin itu. (Baca juga: Siap Diluncurkan Akhir Bulan, Rusia Mulai Produksi Vaksin COVID-19)
(esn)
0
345
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan