Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhafranaliAvatar border
TS
zhafranali
Peran Penting Teknologi di Masa Covid-19
Tepat pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh penyebaran virus yang berasal dari China seperti yang kita kenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) hampir di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019,dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan yang dihasilkan selama batuk.Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal.
Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat.
Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global,penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya,dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik.Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring,dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
Di Indonesia sendiri penyebaran virus ini sangat berdampak pada kegiatan sehari hari mulai dari sektor perekonomian,pariwisata hingga ke sektor pendidikan sekalipun.
Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia.Salah satunya adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan yang langsung berada di bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit).
Beberapa rumah sakit di berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso,RSUD Tarakan,dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk Daratan Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki atau transit di Indonesia. 
Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok ditunda per 5 Februari serta memberlakukan social distancing kepada seluruh warganya,bahkan menetapkan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) di ibukota yakni Jakarta , dan wilayah lainnya seperti Bogor, Depok , Bekasi , Tangerang dan Kota Pekanbaru.
Yang menyebabkan banyaknya kegiatan yang biasa dilakukan harus dihentikan dan harus dikurangi dari biasanya,seperti pemberlakuan work from home dan study from home dikarenakan seluruh aktifitas belajar mengajar harus dirumahkan untuk sementara waktu.Tetapi masih banyak juga masyarakat yang tidak dapat melakukan social distancing ataupun work from home dikarenakan satu dan lain hal,namun semenjak ketetapan pemerintah keluar sudah banyak perusahaan yang mulai mempekerjakan karyawan nya dari rumah saja.
Dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah pada saat ini,kita semua dituntut untuk dapat beraktifitas dari rumah saja,yang mana kita memerlukan teknologi untuk membantu kita dalam menjalankan aktifitas ataupun kegiatan sehari hari.Mulai dari menonton tv,menggunakan gadget hingga mengakses internet. Pemberlakuan kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba, tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua.
Pembelajaran berbasis teknologi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung selama pandemi covid-19 membuat kaget hampir disemua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional. Karena banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap menghadapi era revolusi 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. Jika dilihat dalam perspektif sosiologi, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dilakukan dalam kondisi seperti ini.
Dalam ilmu sosiologi, interaksi sosial tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka saja akan tetapi dapat dilakukan melalui media cetak, teknologi atau media sosial. Pandemi covid-19 ini dilabeli oleh masyarakat sebagai permasalahan internasional yang sangat serius karena keadaan covid-19 berstatus darurat bencana non-alam. Keberadaan teknologi saat ini dinilai sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai penunjang dalam melakukan berbagai kegiatan baik dalam melakukan pekerjaan maupun dalam hal pendidikan.
Tenaga pendidik dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran atau perantara dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui beberapa aplikasi, seperti aplikasi zoom, spada, google classroom, google meeting atau dapat pula melalui whatsapp group. Dengan menggunakan media pembelajaran diatas tenaga pendidik dapat membuat penjelasan materi yang menarik dan tidak monoton agar peserta didik tertarik dan tetap semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terssebut.
Akan tetapi banyak peserta didik yang mengeluhkan bahwa pembelajaran secara online dinilai kurang efektif karena para peserta didik dituntut belajar secara otodidak (sendiri) banyak orang tua yang tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, dan hanya bisa membimbing putra-putrinya saja, terkendala oleh jaringan Web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal.
Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online ini.
Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya guru disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar yang menarik.
Dengan pembelajaran online ini tenaga pendidik tidak boleh lupa akan tugasnya untuk tetap memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan tidak hanya memberikan tugas saja. Banyak dijumpai bahwa saat pembelajaran online ini guru hanya memberikan tugas saja tanpa memberikan penjelasan sebelumnya. Hal itulah yang membuat semangat belajar peserta didik menurun, karena mereka merasa terbebani oleh tugas yang menumpuk.
Tidak bisa kita pungkiri betapa pentingnya peran teknologi dimasa pandemic seperti ini.Oleh karena itu kita sangat beruntung dengan adanya peran teknologi pada masa pandemic seperti ini,bayangkan saja jika kita tidak didukung oleh teknologi hebat pada masa seperti ini,mungkin sektor pendidikan di negri ini benar benar bisa lumpuh total,dan mungkin saja perusahaan perusahaan besar akan mengalami kerugian yang sangat besar.
Teknologi tidak hanya berperan dalam sektor Pendidikan,ia juga banyak berperan dalam sektor perekonomian,misalnya saja bagi para ojek ojek online,karena bagi mereka sumber penghasilan nya bergantung kepada teknologi yang ada,sebagaimana kita tahu dalam masa pandemic seperti ini bannyak pekerja yang dirumah kan oleh pihak perusahaannya,peran teknologi juga sangat berpengaruh bagi para pedagang online,yang mana mereka tetap bisa menjual dagangan nya ditengah pandemic seperti ini.Namun demikian masih banyak juga masyarakat menengah kebawah yang tidak dapat merasakan peranan teknologi karena faktor ekonomi.dan terlebih lagi mereka tidak dapat beraktifitas seperti biasa karena pandemi ini.
Semoga pandemi ini cepat berakhir agar kita dapat beraktifitas seperti biasa kembali,aamiin.

hauhaura
dndnutrisiap
gustiarny
gustiarny dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan