- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BPOM Jelaskan Fakta soal Obat Corona Unair-TNI AD-BIN Selasa


TS
kontloterbakar
BPOM Jelaskan Fakta soal Obat Corona Unair-TNI AD-BIN Selasa
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito buka suara soal obat untuk pasien virus corona (Covid-19) yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair), TNI AD dan BIN.

Penny mengatakan pihaknya akan menyampaikan fakta-fakta terkait obat yang diklaim juga tengah memasuki tahap akhir pada Selasa 18 Agustus 2020.
"Akan ada penjelasan fakta dari Badan POM hari Selasa (18 Agustus 2020)," kata Penny kepada CNNIndonesia.com, Minggu (16/8).
Penny tak menjawab lebih lanjut apakah BPOM ikut memantau perkembangan penelitan terhadap obat yang dikembangkan Unair, TNI AD, dan BIN tersebut.
Sebelumnya, Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto menyebut telah menguji pengembangan obat Covid-19 itu kepada 1.308 orang pasien positif virus corona di Secapa AD, Jawa Barat. Dari hasil penelitian itu, dia mengklaim 85 persen dinyatakan sembuh.
"Sudah tes untuk pasien Covid-19 di Secapa AD, dari 1.308, 85 persen sembuh berdasarkan hasil tes swab, sudah negatif," kata Wawan.
Pengembangan obat untuk Covid-19 diinisiasi oleh Unair bekerja sama dengan TNI AD, BIN, serta BPOM. Ada tiga kombinasi obat yang dihasilkan Unair. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.
Uji klinis dilakukan pada 7 Juli hingga 4 Agustus, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, protokol uji klinis klinis telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) oleh BPOM dengan Nomor PP.01.01.1.3.07.20.06.
Dengan mengevaluasi hasil pemeriksaan klinis pada fungsi liver, fungsi ginjal, dan ECG, obat Covid-19 ini diklaim elatif aman diberikan. Obat ini juga diklaim menurunkan badai sitokin, menormalkan keadaan trombositopenia, dan limfopenia sebelum dan tujuh hari setelah penggunaan obat.
Wawan mengklaim, obat Covid-19 tersebut sudah final dan saat ini berada di bawah kendali BPOM untuk langkah selanjutnya.
"Obat ini sudah final, sekarang sudah dalam tahap uji klinis di bawah kendali BPOM, dan alhamdulilah hasilnya bagus," ujarnya.
Sebagai catatan, hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan satu pun obat untuk mencegah atau mengobati corona.
Obat dari gabungan Unair, TNI AD, BIN ini juga belum mendapatkan izin edar dari BPOM. Selain itu, tim Unair, TNI AD, BIN pun belum mengungkapkan secara rinci hasil serta metoda uji klinis.
sumber :
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...-ad-bin-selasa






tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan