

TS
imahsosial
Perlombaan 17 Agustusan Ini Punya Filosofi Lho!
Hi gan, tahu kan kemarin itu Indonesia ulang tahu yang ke 71, nah biasanya sih ya demi memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia suka diadain perlombaan. Nah agan-agan kemarin ikutan lomba ga? Dibalik lomba yang agan ikuti ternyata mengandung filosofi yang dalam lho! Udah tahu belum filosofinya apa? Nih ane kasih tahu

1. Lomba Makan Kerupuk
Perlombaan yang satu ini sangat populer di kalangan masyarakat terutama dikalangan anak-anak. Karena perlombaan ini biasanya banyak diikuti oleh anak-anak, perlombaan inipun tak mempungkiri orang dewasa untuk ikut serta lho! Mungkin Anda sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dalam perlombaan ini. Yap, pastinya memakan kerupuk masing-masing dengan cara, kerupuk digantung satu persatu menggunakan tali secara sejajar dengan ketinggian yang disesuaikan dengan tinggi badan, agar peserta tidak dapat memegang kerupuk tersebut maka tangan para peserta diikat kebelakang dan peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknyalah yang menjadi pemenangnya. Biasanya untuk pemenangnya diambil dari 3 peserta tercepat.
Di dalam perlombaan ini kita dapat menggambil makna yang bisa petik yaitu perjuangan masyarakat indonesia dimasa penjajahan yang pada masa itu didera kesulitan pangan akibat hasil panen utamanya diambil kaum penjajah. Hal tersebut dapat tergambar dari tangan peserta lomba yang diikat sambil berusaha memakan kerupuk yang menggantung.
2. Panjat Pinang
Lomba 17an yang satu ini adalam lomba yang cukup berat, karena peserta lomba harus menaiki pohon pinang yang tinggi serta pohon tersebut dilumuri oleh pelumas. Pada saat lomba berlangsung biasanya peserta akan mengalami kesulitan karena licinnya pohon pinang yang dilumuri pelumas. Tapi tenang, dengan kesulitan yang cukup tinggi akan terbayar dengan kebaikan panitia penyelenggara yang sudah menyiapkan berbagai hadiah menarik dan bendera merah putih dibagian puncak pohon. Biasanya pada perlombaan ini diikuti oleh kaum laki-laki dan pesertanya para remaja ataupun orang dewasa yang dilakukan secara beregu.
Semangat, kekuatan tenaga dan kerjasama sangat dibutuhkan dalam lomba ini demi mencapai dan mengambil barang-barang yang ada dipuncak pohon pinang. Filosofi yang bisa kita ambil dari lomba ini adalah semangat kebersamaan dan gotong royong antar sesama demi mencapai suatu tujuan. Filosofi tersebut dapat kita lihat dari rasa semangat yang berkobar para peserta menaiki pohon pinang demi meraih hadiah tapi dengan kerjasama tim yang kuat.
3. Balap Karung
Perlomba tradisional yang hingga kini masih terkenal dan populer disemua kalangan pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Lomba ini biasanya diikuti oleh peserta dari berbagai umur mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. namun saat kegiatan lomba berlangsung, peserta akan dikelompokan berdasarkan umur.
Seperti yang kita ketahui, peraturan dalam perlombaan balap karung, peserta harus memasukan bagian bawah badannya ke dalam karung, kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Kegiatan lomba ini mengingatkan pada perihnya penjajahan, terutama saat zaman penjajahan Jepang, pada saat itu penduduk Indonesia begitu miskin sampai-sampai tak mampu membeli kebutuhan sandang. Sebagai penggantinya penduduk indonesia menggantinya dengan karung goni seperti halnya karung goni yang dipakai saat balap karung.
Jadi, filosafi yang bisa kita ambil dari perlombaan ini adalah sesulit apapun keadaan dan situasinya ketika masa kemerdekaan, dengan semangat yang berkobar dan kegigihan pasti dapat meraihnya, walaupun harus melewati jalan yang tidak mulus dan jatuh bangun hingga terluka.
4. Tarik Tambang
Perlombaan yang dimainkan oleh 2 regu, baik lelaki maupun wanita dan permainan ini sangat memerlukan kekuatan ekstra. Dimana dua regu tersebut berlomba adu kekuatan melalui tarikan tali tambang hingga menyentuh jarak tertentu. Rasanya, tanpa kekompakan tim, kemenangan sulit diraih. Maka dari itu, dalam perlombaan ini pesertanya harus semangat dan kompakan demi mencapai kemenangan.
Nah, dalam perlombaan ini tidak hanya lomba adu kekuatan saja. Tapi, tarik tambang juga menyimpan filosofi tersendiri yaitu, mengajarkan kita tentang gotong royong, kebersamaan, solidaritas, serta kerja keras.
5. Balap Bakiak
Jenis lomba yang terakhir ini adalah lomba yang sama-sama memerlukan kekompakan, karena dalam perlombaan ini peserta dituntut untuk lari menggunakan bakiak. Lomba ini dilakukan oleh beberapa orang pada setiap kelompoknya. Untuk itu kekompakan yang tinggi, keseimbangan, dan kecepatan diperlukan dalam perlombaan ini supaya bisa berjalan dengan sama sampai garis finish. Terkadang banyak kelompok yang terjatu dan menimbulkan kejadian lucu dari perlombaan ini akibat ketidak kompakan dan keseimbangan.
Nah, filosofi yang bisa kita ambil dari jenis perlombaan ini adalah kerjasama yang dibutuhkan pada setiap golongan masyarakat demi terciptanya kekompakan serta keseimbangan antar masyarakat.
Itulah Perlombaan 17 agustusan yang memiliki filosofi, setiap perlombaan pasti terdapat kesulitan, tantangan dan keunikan, bahkan membawa kejadian-kejadian lucu. Tapi, disisi lain kita semua harus mengambil filosofinya dari perlombaan tersebut yang semuanya, memiliki peran dalam membentuk kebersamaan dan kerjasama antar tim atau masyarakat. Nah, disisi lain, dengan mengikuti perlombaan 17 agustusan diharapkan kaum muda dapat mengenang serta menghargai jasa para pejuang yang telah menghadiahi kita Negara Indonesia dengan kemerdekaan seutuhnya.

1. Lomba Makan Kerupuk
Perlombaan yang satu ini sangat populer di kalangan masyarakat terutama dikalangan anak-anak. Karena perlombaan ini biasanya banyak diikuti oleh anak-anak, perlombaan inipun tak mempungkiri orang dewasa untuk ikut serta lho! Mungkin Anda sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dalam perlombaan ini. Yap, pastinya memakan kerupuk masing-masing dengan cara, kerupuk digantung satu persatu menggunakan tali secara sejajar dengan ketinggian yang disesuaikan dengan tinggi badan, agar peserta tidak dapat memegang kerupuk tersebut maka tangan para peserta diikat kebelakang dan peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknyalah yang menjadi pemenangnya. Biasanya untuk pemenangnya diambil dari 3 peserta tercepat.
Di dalam perlombaan ini kita dapat menggambil makna yang bisa petik yaitu perjuangan masyarakat indonesia dimasa penjajahan yang pada masa itu didera kesulitan pangan akibat hasil panen utamanya diambil kaum penjajah. Hal tersebut dapat tergambar dari tangan peserta lomba yang diikat sambil berusaha memakan kerupuk yang menggantung.
2. Panjat Pinang
Lomba 17an yang satu ini adalam lomba yang cukup berat, karena peserta lomba harus menaiki pohon pinang yang tinggi serta pohon tersebut dilumuri oleh pelumas. Pada saat lomba berlangsung biasanya peserta akan mengalami kesulitan karena licinnya pohon pinang yang dilumuri pelumas. Tapi tenang, dengan kesulitan yang cukup tinggi akan terbayar dengan kebaikan panitia penyelenggara yang sudah menyiapkan berbagai hadiah menarik dan bendera merah putih dibagian puncak pohon. Biasanya pada perlombaan ini diikuti oleh kaum laki-laki dan pesertanya para remaja ataupun orang dewasa yang dilakukan secara beregu.
Semangat, kekuatan tenaga dan kerjasama sangat dibutuhkan dalam lomba ini demi mencapai dan mengambil barang-barang yang ada dipuncak pohon pinang. Filosofi yang bisa kita ambil dari lomba ini adalah semangat kebersamaan dan gotong royong antar sesama demi mencapai suatu tujuan. Filosofi tersebut dapat kita lihat dari rasa semangat yang berkobar para peserta menaiki pohon pinang demi meraih hadiah tapi dengan kerjasama tim yang kuat.
3. Balap Karung
Perlomba tradisional yang hingga kini masih terkenal dan populer disemua kalangan pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Lomba ini biasanya diikuti oleh peserta dari berbagai umur mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. namun saat kegiatan lomba berlangsung, peserta akan dikelompokan berdasarkan umur.
Seperti yang kita ketahui, peraturan dalam perlombaan balap karung, peserta harus memasukan bagian bawah badannya ke dalam karung, kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Kegiatan lomba ini mengingatkan pada perihnya penjajahan, terutama saat zaman penjajahan Jepang, pada saat itu penduduk Indonesia begitu miskin sampai-sampai tak mampu membeli kebutuhan sandang. Sebagai penggantinya penduduk indonesia menggantinya dengan karung goni seperti halnya karung goni yang dipakai saat balap karung.
Jadi, filosafi yang bisa kita ambil dari perlombaan ini adalah sesulit apapun keadaan dan situasinya ketika masa kemerdekaan, dengan semangat yang berkobar dan kegigihan pasti dapat meraihnya, walaupun harus melewati jalan yang tidak mulus dan jatuh bangun hingga terluka.
4. Tarik Tambang
Perlombaan yang dimainkan oleh 2 regu, baik lelaki maupun wanita dan permainan ini sangat memerlukan kekuatan ekstra. Dimana dua regu tersebut berlomba adu kekuatan melalui tarikan tali tambang hingga menyentuh jarak tertentu. Rasanya, tanpa kekompakan tim, kemenangan sulit diraih. Maka dari itu, dalam perlombaan ini pesertanya harus semangat dan kompakan demi mencapai kemenangan.
Nah, dalam perlombaan ini tidak hanya lomba adu kekuatan saja. Tapi, tarik tambang juga menyimpan filosofi tersendiri yaitu, mengajarkan kita tentang gotong royong, kebersamaan, solidaritas, serta kerja keras.
5. Balap Bakiak
Jenis lomba yang terakhir ini adalah lomba yang sama-sama memerlukan kekompakan, karena dalam perlombaan ini peserta dituntut untuk lari menggunakan bakiak. Lomba ini dilakukan oleh beberapa orang pada setiap kelompoknya. Untuk itu kekompakan yang tinggi, keseimbangan, dan kecepatan diperlukan dalam perlombaan ini supaya bisa berjalan dengan sama sampai garis finish. Terkadang banyak kelompok yang terjatu dan menimbulkan kejadian lucu dari perlombaan ini akibat ketidak kompakan dan keseimbangan.
Nah, filosofi yang bisa kita ambil dari jenis perlombaan ini adalah kerjasama yang dibutuhkan pada setiap golongan masyarakat demi terciptanya kekompakan serta keseimbangan antar masyarakat.
Itulah Perlombaan 17 agustusan yang memiliki filosofi, setiap perlombaan pasti terdapat kesulitan, tantangan dan keunikan, bahkan membawa kejadian-kejadian lucu. Tapi, disisi lain kita semua harus mengambil filosofinya dari perlombaan tersebut yang semuanya, memiliki peran dalam membentuk kebersamaan dan kerjasama antar tim atau masyarakat. Nah, disisi lain, dengan mengikuti perlombaan 17 agustusan diharapkan kaum muda dapat mengenang serta menghargai jasa para pejuang yang telah menghadiahi kita Negara Indonesia dengan kemerdekaan seutuhnya.
0
3.2K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan