Bicara tentang sumbangan memang cukup menarik bila dibahas lebih mendalam terlebih jika seperti ini kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya jenis sumbangan ini bermacam-macam mulai dari pembangunan tempat umum, lembaga pendidikan dan juga pembangunan rumah ibadah. Bukan hanya dalam hal itu saja, dalam kegiatan politik pun tak jarang ada sumbangan dana kampanye secara sukarela dari para pendukungnya.


Fenomena orang yang mencari sumbangan bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya mereka bergerak dari rumah ke rumah namun ada juga yang berdiri di pinggiran jalan menunggu kedermawanan dari para pengendara lewat yang menyisihkan sebagian hartanya untuk menderma. Fenomena seperti ini memang wajar dan sudah biasa terjadi di indonesia entah itu di perkotaan ataupun di pedesaan, biasanya hal ini disebabkan karena defisit anggaran pembangunan yang membutuhkan dana yang tak sedikit.

Para pencari sumbangan ini memang bergerak kemana saja, namun ada saja sebagian dari mereka yang terlihat aneh. Seperti yang terjadi baru-baru ini di tempat ane ada pencari sumbangan untuk pembangunan lembaga pendidikan dan minta sumbangannya ke lembaga pendidikan lagi. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka yang mencari sumbangan untuk pembangunan pendidikan minta sumbangan ke lembaga pendidikan lagi, bagi ane sendiri fenomena seperti ini sungguh aneh dan tak habis pikir mengapa bisa begitu karena menurut ane kurang tepat bila nyari sumbangan ke lembaga pendidikan lagi yang sama-sama membutuhkan dana dalam operasionalnya.

Bukan hanya soal pencari sumbangan yang kurang tepat, bahkan pernah juga menemukan ada suatu organisasi yang tak ada kaitannya dengan lembaga pendidikan pun minta sumbangan ke lembaga pendidikan. Fenomena-fenomena seperti ini memang seringkali kita ditemukan di mana-mana, dengan bermodalkan proposal tentunya mereka pun funding kemana-mana meskipun target tujuan funding yang tidak tepat.

Fenomena funding atau mencari sumbangan yang kurang tepat ini sudah semestinya di minimalisir karena kurang efektif dalam melakukan funding. Sudah semestinya bagi mereka yang ingin bangun lembaga pendidikan atau sebagainya harus bisa update dengan kondisi terkini. Cara funding atau mencari sumbangan dengan cara lama dan kurang tepat sasaran seharusnya diminimalisir karena banyak lembaga-lembaga keuangan nirlaba atau charity baik dalam maupun luar negeri yang siap mengucurkan dana untuk pembangunan ataupun bantuan lainnya.


Fenomena minta sumbangan yang kurang tepat sasaran yang masih terjadi bisa disebabkan karena kurangnya akses pada lembaga-lembaga keuangan nirlaba atau charity, selain itu kepuasan orang pada cara yang lama membuatnya masih bertahan mencari sumbangan dengan cara itu-itu saja. Zaman sudah berubah dan sudah semestinya mereka yang funding harus bisa mengubah cara mereka dalam menggalang dana terlebih sekarang sudah serba online dan tidak akan sesulit dulu lagi. Demikian paparan tulisan ane kali ini, bagaimana pendapat kalian tentang fenomena mencari sumbangan di masyarakat? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images