17 Aguatus adalah hari yang sakral bagi masyarakat Indonesia, karena merupakan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Banyak ragam ataupun cara untuk memeriahkan acara tersebut. Yang paling utama adalah upacara bendera, kemudian setelah upacara bendera banyak dilakukan bermacam-macam lomba. 

HUT RI ke-74 adalah terakhir kali anak saya belajar di Taman Kanak-kanak (TK) dan tahun berikutnya (tahun ini) sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Di TK tempat anak saya sekolah, selalu diadakan lomba-lomba yang diikuti oleh murid dan orang tua murid. Karena akan menjadi kenangan lomba peringatan HUT RI terakhir di TK, maka saya pun banyak mendokumentasikannya. Untuk kenang-kenangan saat anak sudah dewasa nanti, tentunya. Adapun lomba-lomba yang dilaksanakan di TK tempat anak saya sekolah, antara lain :

Baru pertama kali saya mengikuti lomba ini. Segala perlengkapan lomba pun disiapkan oleh pihak sekolah. Lomba melukis di atas talenan merupakan lomba kerjasama antara anak dan orang tua. Tetapi pada kenyataannya, orang tua yang banyak bekerja. Sesekali saja anak membantu. Cukup seru dan menyenangkan.

Lomba memakan donat ini seru sekali. Mata anak ditutup menggunakan kain, kemudian menyuapi orang tua makan donat. Sedangkan tangan orang tua tidak boleh membantu, wajib diikat di belakang badan. Wah, kalau tidak pas menyuapinya bisa jadi orang tua belepotan coklat. Keseruannya itu akan menjadi kenangan dan kebahagiaan tersendiri, loh!

Lomba lari karung ini khusus anak-anak. Melihat tingkah lucu mereka saat lomba, senang sekali. Anak-anak pun antusias mengikuti lomba, walaupun ada beberapa yang tidak bisa menyelesaikan lomba karena terjatuh. Ups, mereka anak-anak hebat. Meskipun terjatuh, tidak menangis.

Lomba memindahkan air dari ember ke botol dengan menggunakan busa, dilakukan oleh anak-anak. Lomba ini melatih kesabaran anak. Sebab, jarak antara ember dan botol kurang lebih lima meter. Caranya, busa dimasukkan ke dalam ember, kemudian anak lari menuju botol. Setelah sampai, busa basah tersebut diarahkan ke mulut botol, kemudian air diperas. Sepatu, baju dan celana anak-anak pun basah. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat anak untuk tetap berlomba.

Judulnya sih, lomba lari kelereng tetapi anak-anak tidak ada yang lari. Hanya jalan kaki dengan pelan untuk menjaga keseimbangan supaya kelereng tidak jatuh dari sendok. Seru sekali, walaupun beberapa anak tidak bisa menyelesaikan lomba hingga garis finish karena kelereng sering jatuh. Tetapi semangat anak-anak tetap membara. Good job!.

Selesai lomba pun, para juara diumumkan. Tetapi, anak-anak yang tidak juara pun tetap mendapat hadiah bingkisan dari panitia. Sehingga tidak ada anak yang saling iri ataupun menangis berebut hadiah. Hal tersebut sudah dipersiapkan oleh panitia, mengingat anak-anak masih TK yang rata-rata usianya empat hingga enam tahun.

Perlombaan sederhana untuk meneriahkan HUT RI Ke-74 tersebut menjadi lomba terakhir di TK tempat anak sekolah. Karena saat ini, perayaan HUT RI ke-75 anak saya sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Perayaan HUT RI ke-75 mungkin tidak semeriah tahun lalu, tetapi semangat kemerdekaan tetap membara.

Stay Health!Tetap semangat selalu, semoga Indonesia semakin maju dan pandemi pun lekas berlalu.