Di era serba digital seperti sekarang, interaksi sosial lebih sering dilakukan daring via media sosial. Dengan pertemuan nonfisik seperti itu, terkadang banyak hal yang jarang ditemui di dunia nyata namun ada di media sosial. Dengan begitu, media sosial jelas memiliki daya tariknya sendiri. Bahkan untuk sebagian orang, dunia media sosial lebih membuat mereka nyaman dibandingkan dunia nyata.
sumber gambar: maxmanroe.com
Perlahan tapi pasti, seiring dengan semakin meratanya teknologi, orang-orang yang terjun ke media sosial sekarang jumlahnya sudah sangat membludak. Bukan hanya generasi muda seperti pada awal kemunculan media sosial, kini para generasi tua juga mulai merambah dunia baru ini. Hanya saja, semua itu tentu tidak luput dari beberapa permasalahan sosial. Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk merangkum konteks apa saja yang menjadi masalah sosial tersebut pada paragraf di bawah.
Quote:
Tidak Ada Orang Sengsara di Media Sosial

sumber gambar: kabarmakkah.com
Permasalahan sosial ini muncul akibat keinginan dasar manusia untuk selalu terlihat baik di depan banyak orang. Saat ini, orang-orang berlomba untuk terlihat memiliki hubungan pertemanan yang baik, hubungan keluarga yang baik, hubungan percintaan yang baik, memiliki banyak barang-barang mewah, hangout di tempat mahal, dan masih banyak lagi untuk kemudian mereka unggah di media sosial. Dengan hingar bingar media sosial tersebut, semakin lama akan semakin sulit untuk menemukan orang yang benar-benar menjadi dirinya sendiri di internet. Percayalah, berusaha terlihat baikdi media sosial justru membuat kalian mengakui kalau sebenarnya kalian merasa sama sekali tidak baik. Karena, jika seseorang benar-benar baik, mereka tidak akan repot-repot untuk memperlihatkan semuanya di internet.
Semua yang terlihat di internet saat ini secara tidak langsung membuat beberapa orang mulai meragukan eksistensi dirinya sendiri. Bagi sebagian orang, melihat teman-temannya tampak memiliki kehidupan yang enak membuat dirinya menjadi depresi dan merasa gagal. Karena hal inilah kemudian mulai tenar istilah “insecure karena medsos”. Satu permasalahan sosial ini malah menimbulkan masalah sosial yang baru.
Insecure di Era Media Sosial

sumber gambar: diadona.id
Media sosial menjadi ajang pamer kenyamanan hidup menimbulkan gelombang “insecure” bagi orang-orang yang tidak memiliki akses untuk melakukan hal yang sama: pamer. Baik orang-orang yang ingin pamer namun tidak bisa maupun orang-orang yang sama sekali tidak ingin pamer, “insecure” atau kecemasan sosial tersebut akan mendatangi mereka. Dampak dari hal ini dapat berbagai macam, namun yang pasti akan berefek buruk bagi kepercayaan diri dan pandangannya terhadap lingkungan sosialnya. Selain itu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, semakin hari akan semakin sulit untuk menemukan orang yang benar-benar menjadi dirinya sendiri di media sosial. Pada beberapa contoh kasus, sering sekali orang-orang “insecure” ini merasa tidak memiliki teman.
Di Media Sosial Tidak Ada Batasan Berprilaku

sumber gambar: kominfo.go.id
Salah satu permasalahan sosial yang muncul dan merupakan masalah paling genting adalah batasan prilaku yang menjadi bias. Entah disadari banyak orang atau tidak, karena pertemuan di media sosial bentuknya adalah pertemuan nonfisik, seringkali para “netizen” merasa tidak terikat dengan norma-norma yang ada sehingga berprilaku diluar batas. Tak dapat dipungkiri lagi, meningkatnya jumlah kasus pencemaran nama baik dan hoax adalah dampak dari prilaku di internet yang diluar batas. Orang-orang tersebut mungkin merasa bahwa di media sosial, orang lain tidak dapat melihatnya secara langsung karena terpisah oleh jarak sehingga merasa aman dan nyaman melakukan apa saja. Bisa dipastikan, seratus persen, bahwa orang-orang ini tidak akan sebebas di internet jika bertemu secara langsung. Karena tentu saja, jika dia berani macam-macam, banyak orang yang akan dengan senang hati menghajar wajahnya secara langsung.
Dari beberapa studi kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa era baru ini tentu menimbulkan berbagai polemik baru. Dari penulis sendiri, saran dan solusi dalam menjalani kehidupan berinternet sudah pernah di posting pada thread sebelumnya disini. Penulis berharap, semoga para pengguna media sosial dapat lebih bijak menggunakan akunnya walau saya sendiri tidak yakin semua permasalahan sosial tersebut dapat dihilangkan.
Sumber Tulisan:
Opini Pribadi
Sumber Gambar:
Google Images