- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Momen Berkesan Paskibra


TS
Opi.Sabai
Momen Berkesan Paskibra
Salam Kemerdekaan Kaskuser Indonesia Raya.

Paskibra, Pasukan Pengibar Bendera, biasanya terdiri dari minimal 8 orang (formasi 8). Di sekolahan biasanya menggunakan formasi ini. Angka 8 ini adalah makna dari bulan Agustus yang merupakan bulan kemerdekan Indonesia.
Kalau yang ane pelajari dulu, 3 baris depan adalah pembuka formasi, 2 baris tengah pengibar bendera (yang terdiri dari pengerek dan pembentang), 3 baris belakang adalah penutup yang salah satunya adalah pembawa bendera.
Teringat zaman menjadi pasukan ini, beberapa kejadian saat mengibarkan bendera yang tak terlupakan.

Sumber:Googling
Waktu zaman ane masih tingkat sekolah menengah pertama, ane bertugas menjadi pengerek bendera. Pengerek bendera ini fungsinya fokus pada tali temali.
Tidak ada kesalahan hingga bendera sampai puncak. Tapi kejadian menghebohkan justru saat ane mulai mengikatkan tali temali ke tiang bendera. Entah mengapa saat itu, ane menarik lagi salah satu tali yang kemudian menyebabkan bendera turun 1/3 tiang.
Sontak, semua peserta upacara berteriak. Ane langsung memperbaiki bendera. Pembina upacara dan beberapa guru ngomel-ngomel di belakang ane. Memalukan!

Sumber: Googling
Lain lagi cerita saat ane di sekolah menengah atas. Untungnya bukan ane yang jadi pengerek bendera, tapi senior ane. Kejadiannya, bendera masih setengah tiang saat lagu Indonesia Raya sudah selesai. Entah apa yang salah, kenapa beliau begitu pelan mengerek bendera. Akhirnya bendera digerek lebih cepat saat semua menanti dalam hening.
Setelah upacara selesai, paskibra dikumpulkan, dan pengerek bendera ditampar oleh pembina paskibra. Pengerek bendera menerima hukuman itu, dan sebagai seorang patriotisme, beliau pun menangisi kesalahan yang telah dilakukannya.

Sumber:Googling
Setelah lulus dari sekolahan, masih ada cerita tentang mantan paskibra ini. Di momen 17 Agustus, kami ikut melihat pengibaran bendera di lapangan terbuka. Saat itu ane dan 2 teman ane mantan paskibra berdiri di kerumunan rakyat yang ikut menonton pengibaran bendera juga.
Saat pengibaran bendera berlangsung, otomatis kami ikut mengangkat tangan dengan posisi lurus, siap dan tegap, hormat menghadap bendera. Tapi yang agak mengganjal mungkin karena kami berada di kerumunan rakyat yang tidak paham apa itu patriotisme. Jadilah kami menjadi bahan tontonan kanan kiri, hingga pengibaran bendera usai. Pandangan-pandangan aneh tertuju pada kami.
Inilah beberapa kisah paling berkesan menurut ane saat pengibaran bendera di momen 17 Agustus. Semoga 17 Agustus 2020 ini, pandemi segera usai dan bisa menyaksikan pengibaran bendera secara live di lapangan terbuka dan merasakan kembali euforia menjadi seorang paskibra.

Paskibra, Pasukan Pengibar Bendera, biasanya terdiri dari minimal 8 orang (formasi 8). Di sekolahan biasanya menggunakan formasi ini. Angka 8 ini adalah makna dari bulan Agustus yang merupakan bulan kemerdekan Indonesia.
Kalau yang ane pelajari dulu, 3 baris depan adalah pembuka formasi, 2 baris tengah pengibar bendera (yang terdiri dari pengerek dan pembentang), 3 baris belakang adalah penutup yang salah satunya adalah pembawa bendera.
Teringat zaman menjadi pasukan ini, beberapa kejadian saat mengibarkan bendera yang tak terlupakan.

Sumber:Googling
Waktu zaman ane masih tingkat sekolah menengah pertama, ane bertugas menjadi pengerek bendera. Pengerek bendera ini fungsinya fokus pada tali temali.
Tidak ada kesalahan hingga bendera sampai puncak. Tapi kejadian menghebohkan justru saat ane mulai mengikatkan tali temali ke tiang bendera. Entah mengapa saat itu, ane menarik lagi salah satu tali yang kemudian menyebabkan bendera turun 1/3 tiang.
Sontak, semua peserta upacara berteriak. Ane langsung memperbaiki bendera. Pembina upacara dan beberapa guru ngomel-ngomel di belakang ane. Memalukan!

Sumber: Googling
Lain lagi cerita saat ane di sekolah menengah atas. Untungnya bukan ane yang jadi pengerek bendera, tapi senior ane. Kejadiannya, bendera masih setengah tiang saat lagu Indonesia Raya sudah selesai. Entah apa yang salah, kenapa beliau begitu pelan mengerek bendera. Akhirnya bendera digerek lebih cepat saat semua menanti dalam hening.
Setelah upacara selesai, paskibra dikumpulkan, dan pengerek bendera ditampar oleh pembina paskibra. Pengerek bendera menerima hukuman itu, dan sebagai seorang patriotisme, beliau pun menangisi kesalahan yang telah dilakukannya.

Sumber:Googling
Setelah lulus dari sekolahan, masih ada cerita tentang mantan paskibra ini. Di momen 17 Agustus, kami ikut melihat pengibaran bendera di lapangan terbuka. Saat itu ane dan 2 teman ane mantan paskibra berdiri di kerumunan rakyat yang ikut menonton pengibaran bendera juga.
Saat pengibaran bendera berlangsung, otomatis kami ikut mengangkat tangan dengan posisi lurus, siap dan tegap, hormat menghadap bendera. Tapi yang agak mengganjal mungkin karena kami berada di kerumunan rakyat yang tidak paham apa itu patriotisme. Jadilah kami menjadi bahan tontonan kanan kiri, hingga pengibaran bendera usai. Pandangan-pandangan aneh tertuju pada kami.
Inilah beberapa kisah paling berkesan menurut ane saat pengibaran bendera di momen 17 Agustus. Semoga 17 Agustus 2020 ini, pandemi segera usai dan bisa menyaksikan pengibaran bendera secara live di lapangan terbuka dan merasakan kembali euforia menjadi seorang paskibra.






armand112 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.8K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan