- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Membawa Pulang Satu-satunya Piala untuk Sekolah Saya di Hari Kemerdekaan


TS
adhie45
Membawa Pulang Satu-satunya Piala untuk Sekolah Saya di Hari Kemerdekaan

Saat masih SD, saya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di kabupaten saya tinggal, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, biasanya diadakan Pekan Madaris. Yakni kemah yang diikuti oleh MI se-kabupaten. Diadakan biasanya pas weekend alias Persami (Perkemahan Sabtu Malam Minggu). Memang tak selalu pas 17 Agustus. Tapi dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI. Suasana kemah ini lumayan riuh dan crowded. Setiap sekolah biasanya diwakili bisa 5-10 murid. Bahkan lebih kalau ikut banyak lomba.
Di Pekan Madaris ini diadakan beraneka lomba. Baik yang bersifat umum maupun keagamaan. Bersifat umum seperti Lomba Matematika, Lomba Baris Berbaris, Lomba Pidato, Lomba Bulutangkis, Tenis Meja, Catur dan lain-lain. Sedangkan Lomba Keagaamaan itu seperti Lomba Adzan, Lomba Bahasa Arab, bahkan ada Lomba Pidato dalam Bahasa Arab. Saya biasanya diikutkan untuk mewakili sekolah saya lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an).

Ilustrasi. Foto: alqurankarim.com
Kenapa MTQ? Dan kenapa harus saya?
Sekolah saya bukan sekolah elit. Sekolah sederhana di desa yang juga sederhana. Jadi tak memiliki fasilitas memadai seperti peralatan olahraga. Jadi kami tak mengirimkan wakil di perlombaan olahraga. Sedangkan untuk lomba-lomba lain pesaingnya juga banyak. Jadi dicarilah lomba yang peserta lombanya paling sedikit agar kans menang tinggi. Jadi gak sia-sia ikut event ini.
Sekolah saya cukup cerdik. Karena memang seringnya peserta lomba MTQ ini cuma 3-5 sekolah saja

Nah, untuk pertanyaan kenapa saya? Saya gak punya jawaban pasti. Lupa juga karena kejadiannya sudah berpuluh tahun silam.
Yang saya suka dari kegiatan Pekan Madaris ini adalah ketemu banyak anak-anak dari sekolah lain, dari wilayah lain, desa dan kecamatan lain. Percayalah, meski sama-sama berbahasa daerah, tapi logatnya lain-lain. Lucu saja. Saya aja kadang kalau pulang kegiatan ini logatnya jadi terpengaruh logat daerah lain

Dan jalan-jalan tentu saja. Sebagai orang desa, apalagi di masa itu, bisa dikatakan saya tak pernah jalan-jalan. Selain berangkat pulang ke sekolah yang memang benar-benar jalan kaki! Karena kemahnya diadakan di kota kabupaten, lumayan juga seperti jalan-jalan. Padahal gak kemana-mana juga. Cuma di area perkemahan saja.
Lomba MTQ yang saya ikuti diadakan di hari pertama. Dan karena pesertanya juga cuma 3 sekolah, maka diadakan hanya dalam 1 babak. Kita masing-masing mengambil undian baca surat apa. Jadi surat yang dibaca tidak sama.
Tahun itu saya berhasil membawa pulang satu-satunya piala untuk sekolah saya. Karena saya berhasil meraih menjadi juara MTQ di Pekan Madaris se-kabupaten.
Alhamdulillah Juara 3.

Diubah oleh adhie45 12-08-2020 10:34




indrag057 dan putranto1718 memberi reputasi
2
247
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan