Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraTerbaruAvatar border
TS
NegaraTerbaru
Beking Joko Tjandra di Istana dan Senayan
Spoiler for Djoko Tjandra:


Spoiler for Video:


Kasus Djoko Tjandra masuk babak baru. Kasusnya yang telah menyeret beberapa oknum di instansi penegak hukum kini mulai menyinggung nama-nama lain. Pada 10 Agustus 2020, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), membeberkan pihak yang diduga terlibat dalam kasus pelarian Djoko Tjandra. Yakni Jaksa Pinangki, Tommy Sumardi, Viady, dan Rahmat S.

Nama Jaksa Pinangki memang sudah tak asing lagi di pusaran kasus Djoko Tjandra. Namun siapakah Tommy Sumardi, Viady, dan Rahmat S?

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mengatakan keterlibatan Tommy Sumardi terjadi di kasus pelarian Djoko Tjandra pada April 2020. Ia diduga meminta Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo untuk memperkenalkannya ke pejabat Divisi Hubungan Internasional Polri yang membawahi NCB Interpol Indonesia. NCB selanjutnya menyampaikan ke pihak imigrasi bahwa red notice Djoko Tjandra telah terhapus sejak 2014 karena tak diperpanjang Kejaksaan Agung. Tommy juga disebutkan memiliki anak perempuan yang bertunangan dengan anak mantan PM Malaysia Najib Razak. Unik sebab Najib Razak memiliki hubungan pertemanan dengan Djoko Tjandra.

Kedua adalah Viady, yang diduga sebagai partner kerja Djoko Tjandra dan ikut dalam perjalanannya ke Pontianak sebelum Djoko Tjandra hengkang ke Malaysia.

Terakhir adalah Rahmat S, pria yang diduga terkait dengan Anita Kolopaking dan Jaksa Pinangki. MAKI menduga, bahwa Rahmat S yang mengajak Anita untuk menjadi pengacara Djoko Tjandra. Bahkan Rahmat telah dua kali bertemu Djoko Tjandra di Malaysia. Pada perjalanan pertama bersama jaksa Pinangki, sedangkan pada perjalanan kedua, Anita Kolopaking turut serta.

Sumber : Tempo[MAKI Ungkap 4 Nama yang Diduga Terlibat Kasus Djoko Tjandra, Ini Daftarnya]

Lantas siapakah nama-nama yang telah disebutkan MAKI tersebut? Mari kita simak paparan berikut.

Pertama adalah Tommy Sumardi. Berdasarkan penelusuran, Tommy Sumardi adalah ayah dari politikus Golkar Fitri Apriansari Utami. Pada 23 Agustus 2017 lalu, Fitri menjadi korban pengeroyokan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Saat kejadian, ia menelepon ayahnya yang ternyata kebetulan tengah bersama Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Sumber : Okezone [Politisi Muda Golkar Dianiaya di Jalan Jenderal Sudirman, Para Pelaku Langsung Diciduk Kurang dari 1x24 Jam]

Fitri Apriansari Utami ini lah yang disebut Koordinator MAKI bertunangan dengan anak mantan PM Malaysia Najib Razak, yakni Nazifuddin Najib pada 4 Mei 2019 lalu. Najib Razak tidak menghadiri acara pertunangan itu karena ia dicekal untuk melakukan perjalanan ke luar negeri setelah lengser dari tampuk kekuasaan pada 2018 silam. Sebagaimana diketahui, Najib Razak terjerat kasus korupsi miliaran dolar dana badan investasi negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Sumber : Sindonews [Putra Najib Razak Bertunangan dengan Politisi Indonesia]

Menarik, sebab 1MDB menjadi penggagas gedung pencakar langit, Menara The Exchange 106 di kawasan pusat finansial elite Tun Razak Exchange. Pada 13 Mei 2015, 1MDB Real Estate, pengembang Tun Razak Exchange, menjual tanah lokasi proyek Exchange 106 kepada Mulia Group senilai 665 juta ringgit atau setara Rp 2,2 triliun dalam kurs saat itu. Mulia Group sendiri adalah perusahaan milik Djoko Tjandra, dan Menara The Exchange 106 yang menjadi gedung tertinggi ketiga di Malaysia menjadi salah satu kantor miliknya.

Anita Kolopaking mengaku, Djoko Tjandra mengaku kerasan tinggal di negeri jiran. Ia bahkan dapat pergi ke mal tanpa khawatir ditangkap layaknya buron. “Beliau sangat diapresiasi di sana,” ujar Anita. Berdasarkan paparan ini dapat kita simpulkan ada hubungan yang erat antara Djoko Tjandra dengan Najib Razak sehingga seorang buronan seperti Djoko Tjandra dapat leluasa di Malaysia. Maka tak salah pula kiranya ketika MAKI menduga jika Djoko Tjandra berteman dengan Najib Razak selama melarikan diri dan berbisnis di Malaysia.

Sumber : Suara [ Nama Calon Besan jadi Saksi, MAKI Sebut Djoko Tjandra Kawan Najib Razak]

Hubungan Tommy Sumardi dengan Djoko Tjandra ternyata tak hanya melalui Najib Razak. Disebutkan sebelumnya, saat anak Tommy dilanda kasus pengeroyokan, ia tengah bersama Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Ternyata Setya Novanto ada keterkaitan dengan Djoko Tjandra di kasus Bank Bali.

Ketika Bank Bali milik Rudy Ramli dinyatakan BTO (Bank dalam Take Over), Djoko Tjandra turun tangan ‘membantu’. Saat itu Bank Bali masih memiliki tagihan ke BPPN sebesar Rp 900 miliar. Uang tersebut pada mulanya dipinjamkan ke bank lain yang mengalami permasalahan likuiditas akibat krisis moneter 98. Namun upaya dalam penagihan yang sulit menyebabkan Djoko Tjandra menawarkan bantuan ke Rudy Ramli. Djoko mengaku punya banyak kenalan di pemerintah, mulai dari Jaksa Agung Baramuli hingga politikus Setya Novanto. Djoko dan Setya Novanto menjadi tukang tagih uang Bank Bali yang ada di bank lain.

Lewat bantuan Djoko Tjandra, uang Rp 900 miliar itu akhirnya masuk ke Bank Bali meski setelah kontrak cassie dengan Djoko Tjandra berakhir dengan gagal tagih. Tapi ternyata Djoko Tjandra meminta bagian Rp 500 miliar. Rudy Ramli tak berkutik, ia ingin selamat.

Fee Rp 500 miliar itu bocor ke media sehingga terjadi keributan. Uang itu lantas dikembalikan ke Bank Bali dalam bentuk rekening eskro, yang tidak dapat dicairkan siapa saja sampai status hukum uang itu jelas. Djoko Tjandra dan Setya Novanto tetap merasa uang itu hak mereka sebagai tukang tagih. Maka Setya Novanto maju ke pengadilan dan pengadilan pun mengabulkan gugatan Setya Novanto. Sejak itu orang mengenal Setya Novanto sebagai orang kuat.

Sumber : CNBC Indonesia [Dahlan Iskan Ungkap Kisah Lawas Djoko Tjandra-Bos Bank Bali]

Berdasarkan paparan tersebut, maka kuat dugaan bahwa Tommy Sumardi adalah salah satu orang yang berada dalam lingkaran jahat Djoko Tjandra, bersama-sama PM Malaysia Najib Razak dan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Tommy adalah politisi Golkar yang merupakan besan dari Najib Razak, dan juga bapak dari tangan kanan Setya Novanto.

Orang kedua yang dipaparkan MAKI adalah Viady yang merupakan partner kerja Djoko Tjandra. Nama Viady sempat muncul dalam kasus resor di Pantai Geger, Bali. Proyek itu pernah dipersoalkan DPRD Bali karena ada laporan bahwa pembangunan resor mencemari lingkungan dan melanggar tata ruang.

Dalam upaya mengklarifikasi tuduhan itu, ternyata anggota Dewan menemukan nama Joko Tjandra dalam perubahan izin mendirikan bangunan (IMB) resor. Mulanya pada 2007, IMB resor di kawasan Pantai Geger itu atas nama Joko Tjandra sebagai Direktur Utama PT Mulia Graha Tata Lestari. Tapi lewat IMB 29 Maret 2011, Djoko Tjandra mengalihkan IMB ke Viady Sutojo, selaku direktur utama baru PT Mulia Graha Tata Lestari. Dokumen itu diberikan izin juga karena melihat akta notaris dari Kementerian Hukum dan HAM tertanggal 8 September 2008, yang mengatur soal perubahan susunan komisaris dan direksi baru PT Mulia Graha Tata Lestari. Dalam akta itu, nama Joko Tjandra sudah tidak tercantum lagi baik di jajaran komisaris, direksi, maupun pemegang saham perseroan.

Sumber : Majalah Tempo [Siasat Buron di Pantai Geger]

Dengan kata lain, setelah menjadi buronan, Djoko Tjandra menjalankan usaha melalui beberapa orang kepercayaannya, seperti Viady Sutojo. Viady Sutojo ini sangat dipercaya Djoko Tjandra sampai-sampai ia pun meminta Viady menemaninya dalam perjalanan (pelarian) ke Pontianak.

Terakhir adalah Rahmat S. Ia disebut MAKI sebagai penghubung antara Djoko Tjandra dengan Anita Kolopaking. Ternyata Rahmat S adalah pria berkepala plontos yang berfoto bersama Anita Kolopaking dan Jaksa Pinangki.

Sumber : INews [Sepak Terjang Anita Kolopaking, Pengacara Buron Djoko Tjandra]

Berdasarkan penelusuran, Rahmat S adalah Pengawas Koperasi Nusantara (Kopnus). Menarik, sebab Kopnus adalah Koperasi Simpan Pinjam yang banyak berisikan pensiunan PNS/TNI/Polri sebagai anggotanya. Mungkin ini pula yang menjadi penyebab Djoko Tjandra membutuhkan Rahmat S sebagai jembatan antara dirinya dengan pihak ASN penegak hukum seperti Jaksa Pinangki yang selanjutnya menghubungkannya dengan pengacara Anita Kolopaking.

Kabar yang beredar di media sosial juga mengaitkan antara kedekatan Rahmat dengan Wapres Maruf Amin. Tapi semoga kabar ini hanyalah isapan jempol belaka, ketika peran Rahmat di kasus Djoko Tjandra terbongkar seluruhnya.

Sumber : Tribunnews [Kerja Sama dengan Koperasi Nusantara, MNC Bank Kucurkan Kredit Rp 200 Miliar]
Diubah oleh NegaraTerbaru 11-08-2020 14:19
abdurrahman19
jhonsee
chisaa
chisaa dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan