Foto : klikdokter.com

Glenn Sparks, profesor di Sekolah Komunikasi Brian Lamb di Universitas Purdue, telah melakukan penelitian ekstensif tentang daya tarik di balik film menakutkan. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang tertarik pada film-film horor selalu tidak takut. "Rasa takut adalah emosi negatif," jelasnya. "[Dalam hal film horor] Saya rasa orang menyukai hal-hal lain seperti memacu adrenalin yang mereka dapatkan."

2. Film horor bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Foto : riaurealita.com

Sparks mengatakan bahwa film horor memberi penonton kesempatan untuk menaklukkan sesuatu yang menantang. “Beberapa orang mungkin merasa lebih baik setelah berhasil menghadapi ketakutan apa pun yang mungkin digambarkan dalam film-film ini. Mungkin membantu untuk meyakinkan mereka bahwa jika situasi menakutkan itu terjadi dalam kehidupan nyata, mereka mungkin bisa menghadapinya, ”katanya, ada rasa bangga telah berhasil melewati film menakutkan di teater.

Saat Anda takut, adrenalin melonjak ke seluruh tubuh Anda, dan ini meningkatkan laju metabolisme Anda. Menurut The Telegraph, sebuah studi University of Westminster memantau berapa banyak energi yang dikeluarkan 10 orang setelah menonton beberapa film horor dan mengetahui jumlah kalori yang mereka bakar (200 selama satu film) meningkat sebanyak sepertiga selama pemutaran film. 

4. Ketertarikan pada genre horor bergantung pada cara kerja otak Anda.

Foto : topcareer.id

Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam Pemetaan Otak Manusia meneliti mengapa beberapa orang mencari rangsangan yang menakutkan seperti ketakutan oleh film yang menakutkan, sementara yang lain akan berusaha keras untuk menghindarinya. Mereka menemukan hubungan antara orang-orang yang mereka anggap pencari sensasi dan "hipoaktivasi otak" selama klip film yang menakutkan atau "saraf"

Foto : bcslogic.com

Dalam sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini yang diterbitkan oleh Royal Society of Open Science, sekelompok orang yang mengontrol diperlihatkan dua film - satu yang dianggap "traumatis" dan yang lain tidak - untuk menentukan apakah "drama yang membangkitkan emosi, khususnya , memicu mekanisme neurobiologis yang sama (sistem endorfin, tercermin dalam peningkatan ambang nyeri) yang menopang primata antropoid dan ikatan sosial manusia. "

Temuan mereka? Mempererat hubungan pertemanan di dalam kelompok meningkat setelah menonton film yang "membangkitkan emosi". Sparks juga mendeskripsikan hal serupa: "Jika orang-orang bersama teman-temannya dan bersenang-senang setelah menonton film, gairah yang dipicu oleh film tersebut dapat meningkatkan kesenangan sedemikian rupa sehingga orang-orang mengasosiasikan perasaan positif dengan menonton film horor," jelasnya.

Begital 5 alasan mengapa banyak sekali orang suka dengan film horor apaligi orang indonesia, jumlah film horor pasti lebih banyak dibandingkan genre lainnya.