Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

herberthusAvatar border
TS
herberthus
Presiden-Presiden Dengan Rasa Malu & Sikap Tau Diri
Presiden-Presiden Dengan Rasa Malu & Sikap Tau Diri

SEPULUH Nopember ‘65 Sukarno mau dilarikan tentara yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Kepolisian. Rencananya Sukarno akan diculik dari Jakarta dan disembunyikan di Surabaya.

Para loyalis ini mau menyelamatkan Sukarno dari tekanan politik dan manuver Soeharto.

Mengetahui rencana ini Sukarno menolak, karena tidak ingin terjadi perang saudara.

Lebih baik ia mundur daripada mengorbankan rakyat, yang akibatnya dapat menghancurkan negeri yang sangat dicintainya.

Sukarno, “raksasa besar Indonesia” pada dasarnya adalah penghayat falsafah Jawa sejati:

“Ojo Rumongso Biso, Nanging Kudu Biso Rumongso”.

Ia mundur dari jabatan presiden karena krisis politik dan resesi ekonomi telah menyengsarakan rakyat.

Rasa malu dan sikap tau diri penting dimiliki oleh seorang presiden.

Malu dan tau diri adalah dua hal esensial yang dapat membimbing moral seseorang untuk mempertahankan integritas. Menunjukkan adanya kesusilaan, etika, kesopanan, dan kebijaksanaan di dalam diri.

Adapun “Ojo Rumongso Biso, Nanging Kudu Biso Rumongso”, pada dasarnya mengajarkan manusia untuk tau diri, tau batas kemampuan. Jangan sok merasa bisa, tetapi alangkah baiknya apabila “bisa merasa”. Berempati, introspeksi, mendalami pikiran dan hati rakyat.

Bukan mengorbankan dengan tetap berdiri di tampuk kekuasaan dengan sekedar sok-sokan. Sok merasa bisa, atau gaya-gayaan belaka.

Gus Dur dan Soeharto adalah contoh lain presiden yang mengedepankan rasa malu dan sikap tau diri. Betapapun urakan dan nyentriknya Gus Dur, betapapun militeristiknya Soeharto. Mereka mundur tatkala krisis politik dan resesi ekonomi menyengsarakan rakyat.

Kedua tokoh ini, seperti halnya Sukarno, memiliki pendukung loyalis yang ril di kalangan rakyat, yang bersedia mati membela mereka. Bukan didukung oleh buzzerRp yang demi perut anak-bini terima order dengan imbalan uang najis dengan tugas menghasut, memfitnah, menghina ulama serta memecah-belah persatuan bangsa.

Sejarah memang bukan Panasea (obat ampuh untuk segala penyakit) dan tidak bisa dipake untuk menyelesaikan persoalan hari ini, tetapi di dalam sejarah tersimpan pesan dan contoh-contoh moralitas dan etika, yang berhubungan dengan rasa malu dan sikap tau diri penguasa dalam mengelola kekuasaannya.

kolam

ya kalo memang masih punya rasa malu ya mundur
dah terbukti gak becus kelola negara sejahterakan rakyat
harusnya dari awal sadar diri merasa gak mampu jadi presiden
kok masih mau disuruh2 jadi presiden sama mak lampir

lebih ancur lagi malah ternak bujer cebong untuk tutupi kedunguan dan ketidakbecusannya, adu domba rakyatnya sendiri
nyimak92
abdurrahman19
Exogenexuz
Exogenexuz dan 12 lainnya memberi reputasi
3
2.3K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan