Seorang korban dari Gilang Aprilian Nugraha Pratama (22) atau Gilang Bungkus, predator fetish pocong yang berkedok penelitian, memiliki pesan khusus bagi korban lainnya. Ia mengajak untuk tidak takut melapor ke polisi.
Diketahui, ada banyak korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gilang. Dari 15 aduan korban yang tak beridentitas di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, hanya ada tiga orang yang melapor ke polisi.
"Untuk korban lainnya yang mau melapor, melapor saja jangan takut, kalian nggak sendirian," kata salah seorang korban dari Gilang kepada detikcom di Surabaya, Sabtu (8/8/2020).
Jika mengalami trauma, ia juga berpesan pada korban lain untuk mencari pendampingan psikologi. Hal ini agar traumanya tidak berlarut-larut. Terlebih, bantuan pendampingan psikologi ini juga ditawarkan oleh psikolog dari kepolisian dan Help Center Unair.
"Dan jika mengalami trauma berat tolong ke psikolog untuk berkonsultasi biar traumanya nggak berlarut-larut," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, ia berharap agar tak lagi ada oknum seperti Gilang yang mengatasnamakan riset dan melecehkan orang lain. Dia berpesan masyarakat untuk hati-hati dan tak mudah percaya pada orang yang baru dikenal.
"Yang pertama sih jelasnya hati-hati ya kalau ada orang bawa embel-embel riset, bisa tanyain dulu secara mendetail tentang apa risetnya. Nah, jujur saya kurang berhati-hati jadi hal ini bisa kejadian," sesalnya.
gilang Predator Fetish Pocong Ditangkap, Ini Harapan Korban
Sebelumnya, Gilang ditangkap oleh Tim dari Polrestabes Surabaya yang dipimpin Kanit Resmob Iptu Arief Risky. Tim Satreskrim Polres Kapuas juga terlibat dalam penangkapan. Setelah ditangkap, Gilang langsung dibawa ke RSUD Kapuas untuk rapid test, dan hasilnya non-reaktif. Gilang lalu diterbangkan ke Surabaya.
Gilang dicari karena munculnya pengakuan sejumlah orang di media sosial soal aksi fetish pocong yang diskenariokannya. Gilang diduga mendapat kepuasan seksual dari foto-video orang lain dibungkus kain jarik.
SUMBER