Beberapa waktu yang lalu publik sempat dihebohkan dengan munculnya 'kalung anti virus Corona' dari Kementrian Pertanian. Kalung berbahan dasar Eucalyptus tersebut memantik kontroversi karena uji kelayakannya dianggap belum terbukti secara klinis.

Anji dan Hadi Dipolisikan (Sumber: orami.co.id)
Setelah geger 'kalung anti virus Corona' made in Kementrian Pertanian tersebut sedikit mereda, kini muncul kontroversi lagi berkaitan dengan penemuan obat Corona dari seseorang yang bernama Hadi Pranoto. Obat Corona Hadi Pranoto ini mencuat lewat postingan musikus tanah air Anji yang mewawancarainya dan diupload di Youtube. Video berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan' itu pun viral.

Klaim Hadi Pranoto yang Dipatahkan (Sumber: tempo.co)
Video tersebut menjadi heboh karena di dalamnya ada seseorang yang disebut sebagai Profesor Hadi Pranoto yang telah menemukan cairan yang bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19. Menurutnya obat tersebut sudah beredar di beberapa wilayah tanah air, seperti Pulau Jawa, Kalimantan dan Bali.

Bio Nuswa (Sumber: Shopee.co.id)
Pernyataan Hadi Pranoto tersebut pun layak disangsikan. Pasalnya setiap obat atau vaksin yang dikembangkan untuk Covid-19 ini selalu dimonitor oleh otoritas kesehatan, baik nasional maupun global.
Video berisi informasi menghebohkan itu pun diragukan validitasnya. Saat ini video berdurasi sekitar 30 menit tersebut pun dihapus oleh Youtube.
Yang menjadikan pertanyaan adalah obat apa sebenarnya yang dimaksud oleh Hadi Pranoto?
Hadi Pranoto pernah menunjukkan obat herbal untuk antibodi Corona tersebut berupa cairan dalam botol polos tanpa merek. Dilansir detik.com, 5 Agustus 2020, Kementrian Riset dan Teknologi menyebutnya sebagai Bio Nuswa. Cek Produk pada BPOM memang merujuk pada obat tersebut.
Dilansir media yang sama, setelah dihubungi detikINET, Hadi Pranoto pun membenarkan bahwa obat yang dimaksud adalah Bio Nuswa.
Bio Nuswa ini memang telah memiliki ijin edar dari BPOM 14 April 2020. Yang tercatatat pendaftar adalah PT Saraka Mandiri Semesta dari Kabupaten Bogor. Tetapi dalam keterangan produk tidak disebutkan bisa menyembuhkan Virus Corona.
Mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah besar jika pada unggahan Anji dan Hadi Pranoto informasinya disampaikan dengan jelas dari awal. Disebutkan nama produknya dengan jelas. Lalu dikatakan bahwa untuk beberapa pasien bisa mengurangi atau menyembuhkan, tetapi belum teruji secara klinis. Obat ini sudah terdaftar tetapi bukan untuk virus Corona.
Anji dan Hadi Pranoto pun saat ini dipolisikan. Hukuman berat pun menanti. Jika hukuman pada Anji dan Hadi Pranoto nanti benar diterapkan, sebaiknya pemerintah juga memnberlakukan tindakan pada Kementrian pertanian yang sebelumnya juga menghebohkan dengan kalung antivirus made in mereka. Meskipun Kementan sudah melakukan klarifikasi bahwa 'tulisan anti virus Corona' pada kalung itu ternyata hanya untuk intern Kementan, hal ini juga menjadikan rancu masyarakat awam. Apalagi setelah klarifikasi tersebut Menteri Pertanian malah masih memakai kalung kontroversial itu ke DPR lengkap dengan tulisan anti virus Corona.
Dengan tindakan tegas dan efek jera, semoga tidak ada kejadian yang serupa...I]
Referensi:
1. https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/06/120000523/kementan-kalung-aromaterapi-bukan-antivirus-tapi-aksesori-kesehatan#
2. https://inet.detik.com/cyberlife/d-5119211/melacak-obat-corona-hadi-pranoto-yang-dikritik-kemenristek?tag_from=wpm_nhl_6