Mendikbud Perbolehkan Siswa Minta Kuota Ke Sekolah!

Beranda
Komunitas
News
Berita dan Politik
Mendikbud Perbolehkan Siswa Minta Kuota Ke Sekolah!

quae

05-08-2020 06:14

Mendikbud Perbolehkan Siswa Minta Kuota Ke Sekolah!

source image Tribun-Timur

Selamat Pagi Gan/Sist!
pagi-pagi ada kabar gembira bagi mereka yang masih berstatus pelajar, selamat ya!

Semangat Belajarnya!

ok, silahkan disimak dan diperkenankan untuk beradu pendapat argumentatif..

Spoiler for kutipan berita:

Quote:

source image Tribun-Timur

Tribun-Timur, Akibat Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, seluruh proses pembelajaran di sekolah dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Proses pembelajaran kini dilakukan secara daring dari rumah masing-masing peserta didik.

Namun, saat menjalankan proses pembelajaran secara online, ketersediaan kuota internet pun menjadi kendala utama, khususnya bagi keluarga dari ekonomi rendah.

Melihat permasalahan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pun mengambil kebijakan baru.

Nadiem Makarim memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS) dimanfaatkan untuk membeli pulsa murid-murid dan guru yang terkendala secara ekonomi dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Ilustrasi siswi belajar online di rumah saat pandemi virus corona atau Covid-19. (DOK TANOTO FOUNDATION)

Dikutip dari Kompas.com, penggunaan dana BOS untuk membeli kebutuhan kuota internet tersebut merupakan kebijakan yang diambil untuk merespons situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Nadiem meminta agar dana BOS itu bisa digunakan dengan sebaik mungkin.

"100 persen dana BOS diberikan fleksibilitas untuk membeli pulsa atau kuota internet untuk anak dan orangtuanya. Bisa itu, sudah kita bebaskan. Di masa darurat Covid ini boleh digunakan untuk pembelian pulsa guru, sekolah, dan orangtua untuk anak," ucap Nadiem, di Bogor, Kamis (30/7/2020).

Ia melihat, banyak keluhan dari para guru dan orangtua murid yang merasa sulit menyediakan kebutuhan kuota internet dalam proses kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini.

Ia menjelaskan, penggunaan dana BOS untuk kuota internet harus dikonsultasikan bersama guru dan kepala sekolah

Setelah ini adalah murni pendapat penulis mengenai analisis dari kebijakan baru tersebut. Penulis entah kenapa Suudzon dengan opin bahwa kebijakan tersebut akan membuka lembaran korupsi baru. Karena sudah menjadi rahasia umum di Indonesia ini bahwa apa saja bisa dikorupsi apalagi kalau itu adalah uang. Percaya atau tidak, itu benar terjadi di sebuah negara yang bernama Indonesia.

Berikut adalah hasil dari analisis penulis :

Dampak Positif

Quote:

Kebijakan ini tentunya akan berdampak baik terhadap keseimbangan perekonomian wali murid, terutama bagi wali murid yang berpendapatan menengah kebawah.

Seperti yang kita tahu bahwa kuota itu mahal terutama si provider plat merah. Ok saya tidak akan berpromosi!

Selama PSBB ini baik siswa dan juga wali murid keduanya sama tertekan, siswa tertekan dengan kendala kuota sementara wali murid tertekan dengan bengkaknya pengeluaran, terutama untuk kebutuhan sekolah online tersebut. Dengan adanya insentif kuota seperti ini tentu sangat meringankan beban anggaran tersebut. Dan siswa pun menjadi lebih tenang dalam mengikuti proses pembelajaran secara online atau daring tersebut.

Akan lebih baik bilamana pihak sekolah dengan salah satu provider sehingga biaya bisa ditekan secara efisien dan sama rata kepada setiap penerima insentif kuota tersebut. Mengingat tidak semua siswa menggunakan provider yang sama, sehingga akan ada perbedaan anggaran untuk jumlah kuota yang sama.

Untuk guru, insentif seperti ini tentu cukup membantu untuk berhemat lebih lanjut dalam situasi seperti ini. Namun perlu disadari bahwa pihak guru wajib memantau perputaran uang insentif kuota tersebut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dampak Negatif

Quote:

Seperti yang sudah saya utarakan diatas, dampak negatifnya adalah berupa peningkatan lembaran kasus korupsi di negeri ini.

Seperti yang kita tahu bahwa dana BOS yang pastinya tidak sedikit, selama pandemi tentunya kegiatan sekolah sudah tidak berjalan sesuai SOP normal seperti sebelum-sebelumnya, jadi saya rasa anggaran belanja sekolah tidak akan semasif sebelumnya.

Kali ini mungkin cukup sebatas insentif kuota, anggap saja satu siswa mendapatkan insentif kuota sebesar Rp. 50ribu tinggal dikalikan saja dengan jumlah penduduk sekolah efektif. Sehingga kita bisa memperkirakan kebutuhan anggaran bulanan dengan efisien demi menghindari tindakan penyelewengan anggaran tersebut.

Satu lagi dari sisi siswa, kebijakan ini harus disertai dengan syarat tertentu seperti kuota hanya bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran online dan tidak boleh digunakan untuk bermain game online ataupun sosial media lainnya yang tidak mendukung proses kegiatan pembelajaran. Agar siswa tidak jor-joran kuota alias ajimumpung, termasuk juga oknum sekolah!

Sebenarnya kebijakan seperti ini bilamana keluar di awal-awal pandemi atau sekitar bulan Februari - Maret pasti akan lebih meringankan wali murid, tak apalah terlambat daripada tidak sama sekali.

Masalah seperti diatas pihak guru pastinya yang lebih tahu, saya hanya sekedar pengamat anonim dan amatiran.

Ok sekian, bila ada yang mau menambahkan silahkan tuliskan di kolom komentar nanti akan saya update ke dalam thread utama. Mari kita berdiskusi!

TERIMA KASIH!
buat yang sudah mampir ke dalam thread ini.

REFERENSI
Tribun-Timur
Otak Penulis

Thread ini disponsori oleh :
Mendikbud Perbolehkan Siswa Minta Kuota Ke Sekolah!

eriksa dan 23 lainnya memberi reputasi

8.4K

Kutip

520

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan