Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyatakan semakin banyak kasus positif Covid-19 yang ditemukan di DKI Jakarta patut disyukuri. Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara kunci dalam webinar terkait pelaksanaan Salat Iduladha dan Kurban di Masa Pandemi via akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (29/7/2020).
"Jadi saya berharap kepada semuanya nanti ikut membantu menjelaskan bahwa angka positif yang ditemukan di Jakarta itu harus disyukuri. Kalau mereka tidak ketemu, maka mereka menularkan," katanya.
"Bayangkan kalau seseorang terpapar Covid-19 tapi dia tidak tahu terpapar Covid-19, maka dia menularkan pada istrinya, anaknya, pada teman kerjanya, pada orang tuanya. Tapi dengan orang ini ketemu maka dia bisa mencegah dirinya menularkan pada orang lain," lanjut Anies.
Oleh karena itu, eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu bilang apabila ada orang yang positif Covid-19 ditemukan, maka harus disyukuri.
"Banyak dari kita yang menganggap kalau positif berarti masalah. Memang kita masih punya wabah. Sedunia masih ada wabah. Pilihannya adalah mau ditemukan atau tidak. Kalau tidak ditemukan angkanya nanti kecil. Kalau kecil mungkin kita bersyukur alhamdulillah tambahnya hari ini cuma 10, lha iya yang ditesnya sedikit. Karena tidak berusaha diketahui. Kalau kami di Jakarta justru meningkatkan kegiatan testing untuk menyelamatkan nyawa," kata Anies.
"Saya berkali-kali menegaskan kami bukan ingin menurunkan angka Covid-19. Kami ingin menurunkan penyebaran Covid-19. Kalau menurunkan angka Covid-19 itu caranya kurangi testing, langsung berkurang angka Covid-19-nya. Tapi warganya bisa tidak selamat karena pemerintahnya tidak melakukan testing," lanjutnya.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id yang dikutip pada Rabu (29/7/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 20.470. Dari jumlah itu, sebanyak 1.944 dirawat, 12.613 sembuh, 820 meninggal, dan 5.093 isolasi mandiri.
Pada hari ini, Ibukota mencatatkan 584 kasus baru Covid-19 dan merupakan rekor tertinggi sejak penyakit mematikan ini mewabah di DKI Jakarta.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...a-tembus-rekor
Wan abud oh wan abud. Kadrun pendukung khilafak mana suaranya?