rainydwiAvatar border
TS
rainydwi
Beginilah Suka Duka Naik Bus Kota. Apakah Salah Satunya Merupakan Pengalamanmu?
Kulari mengejar laju bis kota
Belomba-lomba saling berebutan
'Tuk sekedar mencari tempat yang ada

Kucari dan terus kucari-cari
Namun semua kursi telah terisi
Dan akhirnya akupun harus berdiri

β–ͺΒ€β–ͺ

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh ....

Hai, GanSisπŸ€—
Selamat datang di thread terbaru ane. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ....


Seperti biasa, ane mau bercerita atau berbagi pengalaman (sharing) tentang hal-hal yang ringan di kehidupan sehari-hari.


Sumber foto: m.detik.com

Siapa yang belum pernah naik bus kota? Sarana transportasi umum yang pada jamannya sempat menjadi favorit bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi sebelum tergantikan oleh KRL (Kereta Rel Listrik).

Pada masa itu, kendaraan umum yang ada hanyalah ojek, angkot, becak, dan bus kota. Dikarenakan ane tinggal di Bekasi, maka untuk pulang-pergi ke dan dari ibukota, mau tidak mau ane harus naik bus kota.

Inilah sebagian pengalaman ane selama naik kendaraan yang memiliki jendela banyak. πŸ˜‰

🚌🚌🚌

Pasca lulus SMA tahun 1994, ane harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tua, tidak mampu membiayai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebab, bertepatan dengan lulusnya ane, dua orang adik juga harus masuk SMA dan SMP yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bapak ane hanyalah seorang pegawai negeri, sedang Mama hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari kadang mendapat penghasilan tambahan dari usaha salon kecantikan kecil-kecilan di rumah.

Di saat teman-teman sibuk mempersiapkan apa-apa saja yang harus dibawa untuk kegiatan Ospek di kampus, ane malah sudah mulai bekerja di suatu perusahaan asing di ibukota. Pekerjaan yang informasinya ane dapat dari salah seorang langganan di salon Mama. Ia mengatakan bahwa di kantor tempatnya bekerja sedang mencari seorang lulusan SMA untuk menjadi receptionist.

Singkat cerita, ane diterima bekerja di sana. Hanya dengan berbekal kemampuan bahasa Inggris yang didapat dari sekolah dan juga belajar secara otodidak, ane mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan tertinggi di perusahaan tersebut yang kebetulan adalah orang Jepang.

Oh iya, kembali soal bus kota.

Setiap hari--pagi dan sore--ane harus rela berlari-lari mengerjar bus kota, dulu-duluan agar bisa naik dan sekadar mendapatkan tempat duduk. Berdesak-desakan kala harus berdiri serta berdempetan dengan lawan jenis seakan sudah menjadi hal yang biasa buat ane, yang waktu itu baru berumur tujuh belas tahun.

Kebayang dong, GanSis, gimana rasanya? πŸ™„πŸ™„

Sumber foto: RadarMadura.id

Banyak kejadian yang ane alami selama naik angkutan umum yang satu itu. Ada yang berpura-pura baik ngajak ngobrol ngalur ngidul, yang belakangan diketahui ternyata itu sebagai pengalihan perhatian saat temannya beraksi. Alhasil, dompet sukses berpindah tangan. Hiks 😭

Ada juga yang pura-pura berbaik hati memberikan tempat duduknya. Serta merta ane ambil kesempatan emas itu, dong. Jarang-jarang gitu loh. Eh enggak tahunya, si pemberi tempat duduk itu ternyata punya 'kelainan'. Setelah ane duduk dan dia berdiri di samping, kesempatan deh, dia menempelkan 'anu'-nya di lengan ane. 😣😣

Awalnya, ane enggak menyadarinya, tetapi lama-lama, kok ada yang aneh. Ada yang empuk-empuk gimana ... gitu. Ane dongakkan kepala dan melihat ke arahnya dengan mimik menyelidik, eh dia malah senyum-senyum. Wualaaah ... ada yang enggak beres nih. πŸ™ˆ

Untungnya, orang yang duduk di samping kiri ane adalah seorang pemuda yang baik hati. Ane minta kesediannya untuk bertukar tempat duduk dengan alasan ada orang gila yang mepet-mepet di sebelah kanan ane. Alhasil, setelah kami bertukar tempat duduk, tuh orang langsung mundur. Menyenderkan bokongnya ke senderan tempat duduk di belakangnya. See? Dia sengaja, 'kan? 😑😠

Namun, di balik kejadian-kejadian yang kurang menyenangkan, ada pula hiburannya. Sering ane temui pedagang asongan yang menjajakan barang dagangannya dengan harga miring. Ada yang rasa dan kualitasnya standar--sesuai dengan harga, tentunya. Namun, kadang ane mendapati yang melebihi ekspektasi, loh! Wow! 😍

Dari mulai permen, buah potong, camilan pengganjal rasa lapar dan dahaga, sampai ke serbet, alat perkakas, alat-alat dapur, dan lain-lain yang bahkan tidak terpikirkan oleh ane bisa dibeli di atas bus kota.

Bus kota juga identik dengan seniman jalanan alias pengamen. Nah, ada bermacam-macam jenis pengamen, nih GanSis. Ada yang ngamennya maksa; yaitu, pengamen yang nyanyi ngalor ngidul enggak jelas, suaranya juga cempreng, berisik enggak karuan, tetapi pas di akhir bilang, kalo enggak ngasih kebangetan. Ada yang sengaja diam berdiri lama sambil menengadahkan bungkus permen di depan si penumpang yang tidak memberi uang. Ada yang berpuisi dan ada juga yang cuma kecrek-kecrek tanpa bernyanyi. Hehehe ... πŸ˜…

Namun, kadang ada juga pengamen yang beneran bermodal dan tulus. Nah, seniman jenis ini biasanya punya suara bagus, lagunya juga nggenah, dan juga sopan, GanSis. Tak jarang, banyak penumpang yang rela memberi lebih sebagai balasan karena sudah memberi hiburan kepada kami di tengah kejenuhan dan kemacetan jalan ibukota.

Oh iya, ane juga kepingin menceritakan hal yang satu ini, nih. 😁

Dikarenakan banyaknya penumpang tidak sebanding dengan jumlah armadanya, maka, tak heran jika penumpang bus kota selalu berjubel. Semua jenis orang ada dalam bus kota. Si Ganteng, si Cantik, si Tua, si Muda, si Kaya, si Miskin, si Wangi, dan juga si 'Wangi'. Eh .... 😁😁

Pernah di suatu sore dalam perjalanan pulang, ane menulis status di Facebook seperti ini: "Namanya juga kendaraan umum kelas ekonomi. Semua aroma berkumpul menjadi satu. Dari yang wangi sampe yang 'wangiii' ... @_@"

Hahahahaha .... πŸ˜„πŸ˜„

GanSis, kalian ngerti maksud ane, 'kan? Nah, silakan bayangkan sendiri, gimana maboknya ane waktu itu. Duduk di tengah pada bangku deret tiga, diapit dengan dua orang penumpang laki-laki, yang salah satunya 'wangiii'. πŸ˜πŸ˜πŸ™ŠπŸ™Š

Well, itulah pengalaman ane dengan bus kota di zaman itu yang sampai saat ini ane ingat. Nah, bagaimana dengan kalian, GanSis? Apa kalian punya pengalaman dengan salah satu moda transportasi tersebut?

Yuk, kita diskusi dengan santun. πŸ˜‰

Demikian sharing ane kali ini. Semoga ada manfaat atau hikmah yang bisa dipetik dari tulisan ini.

Terima kasih buat Agan en Sista yang sudah berkenan hadir. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan beritirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berolahraga, dan patuhi protokol kesehatan, ya. πŸ˜‰πŸ˜‰

Mari kita doakan, semoga pandemi ini segera berlalu. Aamiin .... πŸ˜‡

Seperti biasa, jangan lupa atau segan memberikan cendol, rate, atau komentar di kolom yang sudah disediakan, ya, GanSis.πŸ˜‰


Akhir kata, wassalamu'alaikum Warrahmatullohi Wabarokaatuuh ....

Belajar Bersama Bisadan terima kasih. 😊

Bekasi, 2 Agustus 2020.
@rainydwi



β–ͺΒ€β–ͺ

... Bercampur dengan peluh semua orang
Yang bermacam aroma
Bikin ku pusing kepala

Serba salah, napasku terasa sesak
Berhimpitan, berdesakan, bergelantungan
Memang susah jadi orang yang tak punya
Kemana pun naik bis kota ...

(Bis Kota - Achmad Albar)

β–ͺΒ€β–ͺ

Sumber dan referensi: opini dan pengalaman pribadi yang sedikit didramatisir.
Diubah oleh rainydwi 02-08-2020 07:02
deriandroid18
carioverkredit
lina.wh
lina.wh dan 50 lainnya memberi reputasi
51
8.2K
477
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan