Juni 2020, Erika menikah dengan Surya di sebuah pesantren di ujung kota Provinsi Jawa Timur.
Pernikahannya di hadiri beberapa kerabat juga sahabat, usai acara sakral itu mereka menuju sebuah restaurant mewah.

"Ini bukan nikah Sirri namanya, sirri itu sembunyi sembunyi, lha ini semua datang kata pak Kyai"

Erika memilih nikah tanpa surat resmi demi menjaga hati mbak Ndari. Mbak Ndari adalah istri dari Mas Surya. Wanita itu sudah tiga tahun ini stroke. Mbak Ndari juga ysng memohon pada Erika agar mau menikah dengan Mas Surya meski Mas Surya tak ingin.

Delapan bulan proses permohonan itu berjalan sampai akhirnya Erika menganggukan kepala dan berkata Iya.

Atas nama Allah, atas nama kasih sayangnya pada Mbak Ndari dan atas nama hormatnya pada Mas Surya yang telah menyekolahkannya, Erika menerima pernikahan ini.

Erika menghapus bayangan pernikahan dengan sanjung puji, Erika menghapus bayangan foto surat nikah yang akan di upload di media sosial. Erika menghapus semua mimpi itu. Usia mereka terpaut 13 tahun. Namun demi kebaikan semuanya Erika meng'iya'kan.

Pelakorkah Erika setelah ia menjadi istri kedua?
Pelakorkah Erika setelah pernikahan sirrinya?

Bukankah menikah lagi itu diijinkan bahkan oleh Tuhan dengan persyaratan dan keadaan yang mengikutinya?

Erika sama sekali tidak ingin menghancurkan siapapun meski akhirnya ia menikah dengan Mas Surya.

Harusnya dunia bijak, memberi beda antara pelakor dan istri kedua.

Pelakor adalah makhluk dengan jenis kelamin wanita yang mau mendampingi laki laki bersuami hanya demi meraih sesuatu. Harta dan kekuasaan contohnya. Ia bahkan rela meskipun pernikahan tidak terjadi diantara mereka. Wanita seperti ini hati dan jiwanya sakit, terdapat banyak trik di dalam dirinya bahkan mungkin trik untuk menghancurkan pernikahan laki laki yang sedang diincarnya

Erika bukan pelakor, ada batasan beda antara keduanya.
Semoga dunia bersikap bijak menyikapi keadaan yang sedang berkembang hingga tak akan ada lagi air mata di pelupuk mana wanita yang tak berdosa.

Juli 2020