- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kelamaan Ngegas Jadi Lemas, Rupiah Kini Terlemah di Asia!


TS
stealth.mode
Kelamaan Ngegas Jadi Lemas, Rupiah Kini Terlemah di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun merah di perdagangan pasar spot.
Pada Kamis (30/7/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.653. Rupiah melemah 0,57% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, rupiah yang dibuka menguat berbalik lemas. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.534 di mana rupiah melemah 0,44%.
Akan tetapi, koreksi ini adalah sesuatu yang sehat. Sebab sebelumnya rupiah sudah menguat tujuh hari beruntun. Dalam periode tersebut, apresiasi rupiah mencapai 1,63%.
Kebetulan faktor eksternal juga sedang kurang kondusif. Memang betul bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25% dan berkomitmen menjaga Federal Funds Rate tetap rendah untuk mendorong ekonomi Negeri Paman Sam keluar dari nestapa akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Namun langkah The Fed semakin menegaskan bahwa prospek ekonomi AS dan dunia memang suram.
Kemarin, diumumkan bahwa Pada kuartal II-2010, ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 9% secara year-on-year (YoY). Pada kuartal sebelumnya ekonomi Hong Kong sudah terkontraksi -9,1% YoY.
Kontraksi dalam dua kuartal beruntun dalam tahun yang sama adalah definisi dari resesi. Ya, Hong Kong resmi masuk jurang resesi.
Hari ini juga akan diumumkan pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Jerman. Konsensus Trading Economics memperkirakan ekonomi Negeri Panser akan terkontraksi -11,3% YoY. Jauh lebih parah ketimbang kuartal sebelumnya yakni -2,3% YoY. Jerman pun kemungkinan besar bakal jatuh ke lubang resesi.
Kemudian pada malam hari waktu Indonesia akan dirilis data pembacaan awal PDB AS kuartal II-2020. Setelah terkontraksi 4,8% secara kuartalan yang disetahunkan (annuaized) pada kuartal I-2020, GDPNow terbitan The Fed cabang Atlanta memperkirakan pencapaian kuartal II-2020 -32,1%. Yup, lagi-lagi resesi...
Hawa resesi yang semakin kuat bisa membuat investor enggan mengambil risiko. Kalau ini yang terjadi, maka harga aset aman (safe haven) seperti emas akan naik lagi. Sebaliknya, aset-aset berisiko di negara berkembang bakal dijauhi. Tentu bukan kabar baik bagi rupiah.
Tidak hanya rupiah yang merasakan tekanan akibat aura resesi yang semakin kuat. Mayoritas mata uang utama Asia pun melemah di hadapan dolar AS. Namun memang rupiah jadi mata uang yang terlemah.
https://www.cnbcindonesia.com/market...rlemah-di-asia
Ambil napas dulu bos, Senin kita gas lagi

Melihat masyarakat kita yg semakin bodo amat sama corona, semoga Q3 positif, dan Indonesia ga jadi resesi

Diubah oleh stealth.mode 30-07-2020 23:45
0
1.2K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan