Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna, sebab kita dibekali dengan cipta, rasa, dan karsa. Meskipun ketiga hal tersebut menarik untuk kita kulik, namun kali ini TS bakal mengajak kaskuser untuk ngobrolin soal 'Karsa', dimana Karsa adalah keinginan, kehendak atau kemauan yang kuat. Keinginan itu bisa berbentuk benda atau apapun, dan beberapa orang yang udah ngebet banget dengan keinginannya beberapa akan melakukan apapun demi terwujudnya keinginan tersebut. Berbicara soal keinginan di masa pandemi, salah satunya adalah 'kuota internet' yang sangat bermanfaat untuk berbagai hal. Mulai dari urusan pekerjaan yang dilakukan dari rumah, belajar dari rumah, sampai dengan dapetin hiburan lewat gadget masing-masing. Sebelumnya, TS sudah pernah menyinggung soal kaum Wi-Fi yang asyik dengan dunia sendiri, namun apa jadinya kalu tak ada duit dan tak memiliki atau menikmati fasilitas Wi-Fi?

Internet sudah tak lagi sekadar untuk berselancar mencari informasi sebagai referensi, namun juga bisa menjadi tempat untuk mendapatkan hiburan seperti menonton film, dengarkan musik, atau pun bermain gim. Malahan, internet pun sudah menjadi tempat bagi banyak orang sebagai tempat mengais rejeki seperak dua perak yang lama-lama menumpuk di rekening. Sejalan dengan makin menjamurnya gadget, kebutuhan kuota internet pun jadi tuntutan guna menikmati berbagai konten di dunia maya. Lalu gimana kalau tak ada Wi-Fi gratisan, dan kuota internet pun kismin? Banyak usaha dilakoni manusia demi memperoleh uang untuk mampu membeli kuota internet. Cekidot Gan.. 
beberapa usaha demi mendapatkan kuota internet, dan terakhir bikin miris banget, parah!

Jualan Cilok

Anak kecil biasanya identik dengan bermain dan belajar saja, namun berbeda dengan Darwin (12) yang masih belia harus banting tulang demi kuota internet. Menilik dari youtube channel TVOneNews, mengunggah video berdurasi kurang dari satu menit yang menjelaskan tentang perjuangan seorang bocah demi memperoleh apa yang diinginkan. Darwin (12) terpaksa harus jualan cilok demi beli kuota internet untuk sekolah. Tak lain, kuota internet yang dibutuhkan tersebut adalah untuk mengerjakan tugas sekolahnya yang dikerjakan secara online. Sebagai info saja, Ayah Darwin sendiri bekerja di RS dr Oen Kandang Sapi Solo sebagai petugas kebersihan. Sementara ibunya juga berjualan cilok dari pagi hingga siang.  Terharu ane lihat perjuangan Darwin (12) gan, semoga jualan darwin lancar terus.. dan kedua orang tua selalunya diberikan kesehatan. .

Orang Tua Rela Ngutang

Masih ingat dengan kabar Alfiatus yang surati Mendikbud dengan menceritakan bahwa Ibunya rela ngutang demi membeli kuota internet?. Itulah fakta, bahwa demi kuota internet pun bisa bikin orang tua rela ngelakuin apapun demi memenuhi kebutuhan anaknya. Terlebih lagi, di masa pandemi seperti sekarang ini kuota internet sangat penting bagi pelajar, terutama untuk mengerjakan tugas sekolah yang dilakukan secara daring.  

Jual Diri

Buat adik-adik ang mungkin sudah ngaskus, ini tak perlu ditiru nih!. Bersumber dari laman Kompas, dikabarkan seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Batam nekat menjual dirinya melalui penyalur prostitusi online demi membeli kuota internet.  Adapun tarif sekali kencan dipatok Rp 500.000.  Siswi SMP itu mengaku menjual diri untuk bisa membeli kuota internet. Uang hasil menjual diri rencananya juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 
Tapi syukur sih, aksi prostitusi online tersebut akhirnya digagalkan. Polisi melakukan penyelidikan dan menangkap dua orang pelaku, yakni penyalur dan pemesan jasa prostitusi online. 

Itulah beberapa hal mengenai usaha dilakoni demi kuota internet, mungkin GanSis ada yang mau nambahin???? Boleh dong.. tinggal ninggalin jejak aja dengan berkomentar, nanti TS bakal angkut ke Pejwann... 
Ditunggu Komentarnya Gan....