- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gereja di DKI Jadi Klaster Corona, PGI: Lebih Baik Ibadah dari Rumah


TS
AsterixGalia
Gereja di DKI Jadi Klaster Corona, PGI: Lebih Baik Ibadah dari Rumah
Spoiler for :
Spoiler for :

Jakarta -
Satuan Tugas COVID-19 menyatakan bahwa tempat ibadah di DKI Jakarta menjadi klaster baru penyebaran virus Corona. Menyikapi hal itu, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta jemaat agar beribadah secara virtual dari rumah.
Ketua Umum PGI, Gomar Gultom mengatakan pihaknya telah menyebarkan pedoman pelaksanaan ibadah saat pandemi Corona ke gereja-gereja. PGI meminta agar gereja menerapkan protokol kesehatan selama peribadatan berlangsung.
"Pertama-tama, kami sudah menyebarkan pedoman atau semacam protokol yang sangat ketat bagi gereja-gereja dalam menyelenggarakan peribadatan di gereja seturut protokol kesehatan menghadapi pandemi Corona," kata Gomar saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).
Kepada jemaat, Gomar menyebut pihaknya juga mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan. Dia menyebut penerapan protokol kesehatan secara disiplin bisa mengurangi penularan virus Corona.
"Kedua, kami juga terus mengimbau seluruh gereja untuk mendidik warga mendisiplinkan diri dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru seturut dengan protokol kesehatan seraya meningkatkan sistem kekebalan tubuh warga. Kunci dari semua ini adalah disiplin," katanya.
Namun demikian, Gomar menyebut PGI menekankan kepada gereja untuk tidak terburu-buru membuka kembali dan melakukan ibadah tatap muka. Dia meminta agar peribadatan dilakukan secara virtual dari rumah karena penularan masih saja terjadi.
"Ketiga, sesungguhnya PGI menekankan kepada gereja-gereja untuk tidak terburu-buru membuka gereja dan lebih baik tetap menyelenggarakan ibadah dari rumah masing-masing secara virtual," katanya.
"PGI sangat menekankan untuk perlunya tetap di rumah karena penyebaran virus ini masih belum terkontrol sebagaimana terbukti angka kasus positif baru terus meningkat dari hari ke hari. Di lain sisi juga banyak kasus orang tanpa gejala," sambungnya.
Lebih lanjut, Gomar mengatakan sebagian gereja telah matuhi pedoman yang diberikan. Namun masih ada pula yang tidak menaati protokol kesehatan itu. Dengan demikian, Gomar meminta agar ibadah dilakukan dari rumah.
"Sebagian gereja mematuhinya, akan tetapi sayangnya beberapa gereja sudah menyelenggarakan ibadah karena menganggap keadaan sudah aman. Menurut PGI, keadaan sekarang belum aman untuk berkerukum sekalipun itu hanya untuk ibadah di rumah," tandasnya.
Sebelumnya, tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan ada klaster baru penyebaran Corona (COVID-19) di DKI Jakarta, yaitu klaster rumah ibadah. Dewi mengatakan positivity rate di klaster ini beragam.
"Rumah ibadah ini juga salah satu halnya, di sini ada beberapa kegiatan sebenarnya, karena mau nggak mau kan tadi sudah mulai beraktivitas nih, tadi ada kita menemukan ternyata di DKI Jakarta ada 9 klaster dengan total 114 kasus," ujar Dwi dalam diskusi yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Rabu (29/7/2020).
Dari data yang ditampilkan Dewi, terlihat klaster rumah ibadah diantaranya ada di gereja, masjid, asrama pendeta, pesantren, dan juga di acara tahlilan. Gereja ada 3 klaster dengan 29 kasus, masjid 3 klaster dengan 11 kasus, lalu asrama pendeta 1 klaster dengan 41 kasus, pesantren 1 klaster dengan 4 kasus, serta tahlilan 1 klaster dengan 29 kasus.
sumber




Cahayahalimah dan nomorelies memberi reputasi
2
1.2K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan