- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menguat Seangka 'James Bond', Rupiah Sukses Cetak Quattrick!


TS
juraganind0
Menguat Seangka 'James Bond', Rupiah Sukses Cetak Quattrick!

Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia -Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (22/7/2020), dan membukukan quattrick alias penguatan 4 hari beruntun. Memanasnya hubungan AS dengan China membuat laju penguatan rupiah hari ini terhambat, sementara perkembangan vaksin dari dalam negeri masih menopang penguatan rupiah.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan hari ini di level Rp 14.500/US$ menguat 0,34% di pasar spot. Apresiasi rupiah berlanjut hingga 0,62% ke Rp 14.460/US$. Tetapi setelahnya laju Mata Uang Garuda malah mengendur, penguatan terpangkas hingga mengakhiri perdagangan di level Rp 14.540/US$ menguat 0,07% di pasar spot. Dengan penguatan tipis mirip dengan code agen film James Bond tersebut, rupiah sukses membukukan quattrick alias penguatan 4 hari beruntun.
Meski menguat tipis, tetapi rupiah merupakan 1 dari 3 mata uang utama Asia yang menguat melawan dolar AS hari ini. Yen Jepang menjadi jawara Asia kali ini dengan penguatan 0,6% hingga pukul 15:14 WIB.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Laju tajam penguatan rupiah hari ini mengendur akibat memanasnya hubungan AS-China yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk. Penguatan yen sementara mayoritas mata uang utama Asia lainnya melemah menjadi indikasi memburuknya sentimen pelaku pasar.
Konflik dua raksasa ekonomi dunia meruncing di pekan ini setelah Rabu waktu setempat, Washington memerintahkan pemerintah China untuk menutup konsulat di Houston, Negara Bagian Texas. Beijing dituding melakukan tindakan mata-mata dan membahayakan kepentingan nasional.
"Kantor konsulat China di Houston ditutup demi melindungi hak atas kekayaan intelektual dan privasi rakyat AS," sebut keterangan tertulis Kementerian Dalam Negeri AS. Pemerintah China diberi waktu 72 jam untuk menutup kantor dan mengosongkan gedung.
Kecurigaan AS datang setelah muncul asap dari kantor konsulat tersebut. Beberapa sumber di lingkaran dalam Gedung Putih mengungkapkan bahwa sedang terjadi pembakaran dokumen.
"Kami rasa mereka melakukan pembakaran. Apakah itu dokumen atau kertas lainnya, saya penasaran," ujar Presiden AS Donald Trump, sebagaimana diwartakan Reuters.
China tentu tidak terima diperlakukan begitu rupa. Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menegaskan bakal memberikan balasan setimpal.
"AS harus mencabut keputusan yang sangat salah itu. China pasti akan membalas dengan tegas," kata Wang, seperti dikutip dari Reuters.
Balasan dari China datang hari ini, Kementerian Luar Negeri China mencabut izin konsulat jenderal AS di kota Chengdu, dan meminta untuk menghentikan kegiatannya.
"Situasi saat ini antara China dengan AS bukan sesuatu yang ingin kita lihat," tulis Kementerian Luar Negeri China, sebagaimana dilansir CNBC International.
"Tanggung jawab ada pada Amerika Serikat. Kami sekali lagi meminta AS mencabut keputusan yang salah itu untuk menciptakan kondisi yang baik bagi kedua negara, hubungan menjadi normal kembali."
Vice Chairman IHS Markit, Daniel Yergin mengatakan, memburuknya hubungan AS China yang sudah terjadi sejak pertengahan 2018 membuat kedua negara menuju perang dingin.
Memburuknya hubungan kedua negara hingga memicu perang dagang menjadi pemicu pelambatan ekonomi pada tahun lalu. Jika kembali terjadi, maka perekonomian global berisiko semakin nyungsep di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang memicu resesi di mana-mana.
Jokowi Kebut Vaksin Corona, Rupiah Selamat Dari Tekanan
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...etak-quattrick
Mantap!
0
632
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan