Deretan kontroversi haram yang pernah gegerkan netizen.

Masalah halal dan haram merupakan hal yang penting bagi umat Muslim. Biasanya fatwa tersebut dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengacu pada Al-Qur'an.

Namun banyak sekali hal-hal yang dianggap haram oleh MUI maupun ustaz yang menimbulkan kontroversi. Seperti deretan kontroversi penetapan haram di bawah ini.

1.Penonton drama Korea dianggap kafir

Menonton drama Korea memang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun kontroversi muncul saat Ustaz Abdul Somad mengatakan jika drama Korea adalah tontonan para kafir. Dalam sebuah video memperlihatkan saat Ustaz Abdul Somad menanggapi tentang tontonan drama Korea.

Dilansir dari Detik.com, Senin (09/09/19), dalam video itu, UAS awalnya membaca sebuah pertanyaan yang sampai kepadanya. "Apa hukumnya menggemari, menyukai film Korea?" demikian bunyi pertanyaan itu.

"Jangan suka kepada orang kafir. Siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu. Condong hatinya pada orang kafir," ucap UAS dalam video tersebut.

Sontak, pernyataan Ustaz Somad itu menuai kontroversi dan menjadi perdebatan netizen.

2.Catur dianggap haram

Tak hanya pernyataannya tentang drama Korea, namun Ustaz Abdul Somad juga pernah menarik perhatian usai menanggapi tentang permainan catur. Ustaz Somad mengatakan jika permainan catur hanya menghabiskan waktu saja.

"Taz, boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, itu menghabiskan waktu. Masa olahraga tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur nanti marah sama saya terserahlah," ungkap UAS dalam channel YouTube teman ngaji dilansir dari Detik.com.

3.PUBG diharamkan
Tahun lalu, game PUBG yang banyak digemari masyarakat ini diharamkan di Aceh. Sontak muncul perdebatan dikalangan netizen tentang diharamkannya PUBG.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/06/19), Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengatakan, diharamkannya permainan PlayerUnknown’s Battlegrounds atau yang lebih dikenal dengan PUBG, serta permainan sejenisnya, karena memiliki unsur kekerasan dan kebrutalan.

“Hasil rapat, PUBG sama dengan hukum bermainnya haram. Alasan utamanya adalah karena permainan ini secara perlahan bisa membangkitkan semangat kebrutalan anak-anak, dan dampaknya bisa melahirkan perilaku yang tidak baik,” ucap Faisal Ali, Rabu (19/6/2019).

4.Klepon dinilai tak islami

Kehebohan yang baru-baru ini adalah kemunculan pernyataan jika makanan klepon tidak Islami. Pernyataan tersebut muncul pada sebuah poster hingga banyak dikecam masyarakat. Banyak yang mempertanyakan mengapa kue klepon dianggap tidak Islami.

Munculnya gambar tersebut, membuat MUI angkat bicara jika klepon boleh dikonsumsi karena terbuat dari bahan-bahan yang halal.

“Rasanya makanan klepon belum pernah diperiksa oleh LPPOM MUI, tapi rasanya semua orang tahu bahwa bahannya tidak ada unsurnya yang terdiri dari bahan-bahan haram,” kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas, Rabu, 22 Juli 2020.

5.Go-Food disebut mengandung riba

Netizen Twitter belum lama ini digegerkan dengan video ceramah Ustaz Erwandi Tarmizi yang membahas tentang Go-Food. Ia mengatakan jika Go-Food mengambil keuntungan dari pelanggan dengan meminta membayar ongkos yang tak sesuai dengan harga makanan.

"Kalau harga makanan tadi Rp100 ribu berarti dipinjamkannya Anda uang Rp85 ribu. Nanti ditagihkannya lagi kepada Anda berapa? Delapan puluh lima ribu atau seratus? Padahal di struk ditulis Rp100 ribu. Pinjam uang Rp85 ribu dibayar seratus apa namanya?" kata Ustaz Erwandi.

Dalam video yang beredar itu, terlihat menggiring jamaah untuk menyimpulkan maksud dari penjelasannya. Jamaah pun menyimpulkan jika layanan Go-Food mengandung riba.

Itu tadi deretan kontroversial hal-hal yang dianggap haram. Penetapan haram yang mengundang kontroversi itu memang sering terjadi di Indonesia. Hal ini membuat netizen merasa geram.

https://today.line.me/id/article/5+K...+Islami-PDOZMj

Bukan ajaran agamanya yg aneh,tapi pengajar2 nya yg suka keluarin statement aneh2

Mereka merasa ilmu agamanya sudah sejajar/lebih mumpuni dari nabinya sendiri