Hai GanSist, gimana kabar kamu hari ini? Moga selalu dalam keadaan sehat selalu ya. Ane cuman mau ingetin, hari ini tepatnya tanggal 23 Juli, itu rupanya HARI ANAK NASIONAL, loh ….


Menurut Agan Sista, apa sih makna diadakannya Hari Anak Nasional? Kenapa harus ada hari anak Nasional?


Dari yang ane baca, makna hari anak menurut Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI), peringatan Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal.


Kenapa sih, penting banget ada kepedulian khusus pada anak? Ya, karena masa depan kita ada di tangan mereka, Bro ….


Kira-kira apa yang harus kita lakukan biar anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal?


Ane sendiri gak bilang apa yang ane katakan ini bener mutlak yee … Tapi, menurut ane hal pertama yang harus dilakukan agar tumbuh kembang anak menjadi baik dan optimal, adalah dengan menjadi ORANG TUA YANG BAIKbagi mereka.


Lah, emang ada orang tua yang gak baik? Banyaakkkk …. 


Seorang Bos atau pimpinan yang tampak sempurna di hadapan anak buahnya, bisa jadi dia ‘tidak baik’, dengan mengkorupsi waktu yang menjadi hak anak mereka.


Seorang Ibu yang terlihat ‘sempurna’ di kalangan sekitar: cantik, humble, humoris, penyantun sosial, bisa jadi dia ‘tidak baik’, karena lupa dengan kebutuhan makhluk kecil yang pernah ditimang-timangnya. Demi memantaskan diri di hadapan khalayak, dia lupa baju anaknya sudah lama kekecilan, sisa uang belanjanya habis untuk membeli gamis model terbaru dan juga skinker agar terlihat paripurna.




Belum lagi para orang tua yang kadang lupa predikat mereka sebagai orang tua, berlaku dan bertindak ala remaja abegeh, menebar pesona, memuaskan keinginan pribadi, hingga sering lupa apa yang seharusnya menjadi kewajiban utama mereka.


Ditambah banyak anak yang sedari kecil dijejali gadget hanya demi agar mereka tidak rewel.


Berikut salah satu contoh anak yang harus mengalami pengobatan karena kecanduan gadget




Beberapa pernah ane temui, anak yang terpaksa di bawa orang tuanya ke rumah sakit karena matanya tak berhenti berkedip. Rupanya mata anak itu mengalami kondisi mata kering istilah medisnya xerophthalmia selain itu di usianya yang masih kecil sang anak juga mengalami gangguan refraksi mata (rabun jauh, rabun dekat, ataupun silinder).


Para orang tua kebanyakan akan menyalahkan kenakalan anaknya yang terlalu sering menggunakan gadget. Ane heran, kenapa mereka bisa amnesia secepat itu. Mereka lupa, siapa manusia yang membelikan bahkan mengajarkan anak-anak itu menggunakan gadget pada awalnya?


Pada kondisi yang berbeda, tak jarang seorang anak harus melakukan pekerjaan yang seharusnya belum menjadi kewajiban mereka. Jika ditanya, faktor ekonomi menjadi penyebab utama. 




Ane pernah menanyai anak yang menyewakan payung di pelataran mall, “Dek, kamu gini ini gak dicariin sama Ibumu?” 


Dan, jawabannya beneran membuat hati ane yang selembut tepung maizena ini merasa tercabik-cabik Bro ….


“Nggak, itu Ibu nunggu di pojokan, kok.” 


Mata ane mengikuti arah yang ditunjuk anak itu, si Ibu terlihat ngobrol sambil ketawa-ketawa di pojokan tidak kehujanan, dan anaknya yang kecil ini malah harus kehujanan demi selembar lima ribuan untuk pembayaran jasa sewa payungnya.


Wat de ….
Aissh, beneran hati ane terluka melihat itu, Ferguso ….


Ya, sebagai rakyat jelata gak salah kan kalo ane tuh memimpikan kalo kesejahteraan anak mendapat prioritas dari negara. Jangan hanya saat ada pilihan-pilihan ‘mereka’ rela menggelontorkan uang ber-T T demi sebuah kursi, sedangkan mungkin di bagian bumi bernama Nusantara ini, masih sering dapat kita lihat anak-anak yang entah ….



Gimana, menurut GanSist?

Menurut ane, mungkin hari anak akan lebih berarti jika kita mulai mencari cermin dan berkaca, lalu bertanya pada manusia yang kita lihat dari pantulan cermin itu.






referensi gbr

1

2

Opini by : @seranas