JAKARTA, HALUN.CO -Karlik (41), warga Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, Jatim terpaksa menjual kambing guna membeli smartphone agar anaknya bisa belajar secara online atau daring.

Apanya yang penting: HP dibeli tapi tidak bisa mengakses internet karena ketiadaan sinyal operator seluler.

Konteks: Sejak ada wabah virus korona, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.

Apa katanya: "Sejak ada korona, belajar lewat online. Ya jual kambing untuk beli handphone ditambah tabungan anak," kata Karlik, dilansir Jatimnow, Kamis (23/7/2020).

Karlik tinggal di pelosok desa sebelah utara Kota Jombang. Sebagian wilayahnya masih hutan, berbatasan langsung dengan Lamongan dan Bojonegoro. Di desa itu akses internet dan sinyal telekomunikasi terbatas.

Apa solusinya: Kalau mau belajar online harus pergi di rumah tetangganya yang ada jaringan internet.

Apa harapannya: Pemerintah segera memberi izin untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka di sekolah.

Daring tidak efektif: Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi menjelaskan, pembelajaran daring kurang efektif di desa yang dihuni 1.100 jiwa dengan 366 kepala keluarga (KK) itu. Kendala utama, jaringan internet tidak bisa diakses lewat seluler, hanya lewat sambungan wifi. Lokasi jaringan internet di desa itu hanya ada di kantor desa, SDN Marmoyo, dan 10 rumah warga.



Berita Politik, Hukum dan Ekonomi Lainnya:
1. Kasus Positif Korona di Jakarta Melonjak, Anies Malah Bersyukur
2. Aktif Kampanyekan Protokol Kesehatan, Dokter Stella Malah Gelar Pesta Mewah
3. Survei: Ridwan Kamil Gubernur Terbaik Tangani Covid-19
4. Klien Teriak Rugi Rp60 Jutaan, Jouska Dinilai Kelola Dana Serampangan
5. Donald Trump Halangi Indonesia Pungut Pajak Rp7,9 Triliun