Chairil Anwar




Gambar :link 1

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

Kemerdekaan yang telah kita nikmati ini merupakan hasil dari pengorbanan para pahlawan yang berjasa, berjuang, bergerilya melawan penjajah dari bumi pertiwi Indonesia tercinta ini.

Kok saya jadi bahas kemerdekaan ya, padahal saya mau ikut COC KARAWANG.
Mengingat tulisan Karawang, ane teringat akan satu puisi yang sangat terkenal dan pernah saya bacakan waktu SD.
Agan dan Sista pasti juga tahu puisi yang saya maksud.



Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh tiap tanggal 10 Nopember, sekolah kami seperti biasanya mengadakan upacara bendera.
Puisi Karawang-Bekasi ini pernah saya bacakan saat upacara memperingati hari Pahlawan di sekolah. Waktu itu, wakil kepala sekolah menunjuk saya mewakili kelas VI untuk membacakan puisi tersebut.

Agan dan sista ada yang pernah seperti saya mewakili teman sekelas? Kalau ada, pasti tahu perasaan apa yang dirasakan saat itu?
Takut. Iya betul gan, saya takut ga bisa membacakan puisi Chairil Anwar tersebut dengan baik dan benar saat hari H tiba.

Rasa takut ga bisa itu akhirnya bisa teratasi karena saya sering latihan di rumah berulang-ulang dan di kelas di pratinjau oleh wali kelas.

Untuk bisa tampil maksimal membacakan puisi Karawang-Bekasi, saya harus labih dulu mengetahui tema dari puisi tersebut yaitu perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang dan terbaring antara Kota Karawang sampai Kota Bekasi. Selanjutnya mimik, intonasi, kinestetik, kejelasan artikulasi, timbre dan dinamik.
Berkat bimbingan dari wali kelas akhirnya saya bisa membawakan puisi tersebut penuh penghayatan saat upacara Hari Pahlawan.

Makna Puisi Krawang-Bekasi : Puisi ini menyatakan bahwa mereka pahlawan tak dikenal yang telah berjuang dan gugur serta dimakamkan sepanjang jarak antara Karawang- Bekasi. Dan juga mereka ingin kita menjaga dan menghargai pahlawan bangsa dan mereka yang telah berjasa untuk bangsa.

Puisi ini di tulis oleh seorang penyair terkenal bernama Chairil Anwar yang lahir di kota Medan tanggal 26 Juli 1922.

Dengan memahami makna dari puisi tersebut semoga semangat kita membela tanah air tidak pernah pudar.
Sekian thread saya, jangan lupa rate, cendol segar dan jika perlu bagikan. Belajar Bersama Bisa dan Terimakasih.


Sumber : opri