- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Uni Eropa Sepakati Stimulus Rp 12.000 T Untuk Pulihkan Ekonomi


TS
finansialku.com
Uni Eropa Sepakati Stimulus Rp 12.000 T Untuk Pulihkan Ekonomi
Di tengah peliknya ekonomi, para pemimpin Uni Eropa sepakati guyuran stimulus sebesar ratusan miliar euro.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialkudi bawah ini!
Uni Eropa Sahkan Stimulus Senilai Rp 12.000 Triliun
Para pemimpin Uni Eropa yang sedang berjuang melawan ancaman resesi akibat pandemi virus corona dinilai perlu menyepakati bantuan ekonomi baru senilai ratusan miliar dolar.
Kemudian, setelah hampir lima hari penuh mengadakan diskusi, para pemimpin Uni Eropa akhirnya menyetujui rencana untuk meluncurkan stimulus senilai 750 miliar euro (Rp 12.000 triliun) untuk membantu mendanai pemulihan Eropa..
Seperti diwartakan CNBC, stimulus ini akan termasuk pengalokasian dana senilai ratusan miliar dolar dalam bentuk hibah dan pinjaman kepada negara-negara anggota.
"Ini kesepakatan yang bagus, ini kesepakatan yang kuat, dan yang paling penting, ini adalah kesepakatan yang tepat untuk Eropa saat ini." kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (22/07).
"Ini adalah pertama kalinya para anggota Uni Eropa bersama-sama menegakkan ekonomi kita melawan krisis."

Keputusan ini layaknya oase di tengah padang pasir. Bagaimana tidak, Cnbc Indonesiamewartakan ekonomi Uni Eropa diprediksi kontraksi hingga 8,3% di 2020.
Nantinya dana stimulus tersebut akan disalurkan ke tiga fokus utama. Pertama menciptakan reformasi untuk membantu bisnis bangkit dari pandemi.
Kedua, meluncurkan langkah-langkah baru untuk mereformasi ekonomi dalam jangka panjang. Dan, ketiga, berinvestasi untuk membantu melindungi dari "krisis masa depan".
Pasca kesepakatan dibentuk, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyampaikan komentarnya. Ia memuji perjanjian itu sebagai "hari bersejarah bagi Eropa".
Sementara itu, Perdana Menteri Belgia, Sophie Wilmes mengatakan bahwa Uni Eropa belum pernah memutuskan untuk berinvestasi dengan ambisius di masa depan.
Keputusan untuk melahirkan stimulus raksasa itu datang di tengah peliknya kondisi ekonomi Eropa akibat Covid-19.
Seperti diketahui, pandemi telah membawa dampak menghancurkan yang sangat besar pada berbagai negara Eropa.
Italia dan Spanyol, kedua negara ini misalnya kini membutuhkan bantuan ekonomi baru senilai ratusan miliar dolar.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Komisi Eropa telah memproyeksikan bahwa ekonomi Uni Eropa akan menyusut 8,3% pada tahun 2020, jauh lebih buruk daripada penurunan 7,4% yang diprediksi dua bulan lalu.
Meski begitu, sejumlah pengamat mengatakan Eropa telah melakukan hal yang jauh lebih baik dari AS terutama dalam membuka kembali aktivitas ekonominya.
"Dengan prospek ekonomi AS yang semakin tidak pasti, langkah-langkah ini untuk memastikan pemulihan yang lebih kuat dan akan terus mendorong euro lebih tinggi," kata analis dari BK Asset Management, Kathy Lien.
"Paket itu akan membantu melindungi kelanjutan penurunan virus pada ekonomi," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial.
Sekedar informasi, Pertemuan para petinggi Uni Eropa itu sendiri adalah pertemuan besar pertama secara langsung dari para pemimpin dunia sejak pandemi mewabah.

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan!
Kalau tertarik, yuk baca artikel lainnya!
1. Yes! Kemenkeu Tak Akan Tarik Pajak Digital Dalam Waktu Dekat
2. Canggih! Bakal Ada Kereta Di Bali Beroperasi Tanpa Rel Lho!
3. Lagi-lagi Karena Covid-19, LinkedIn PHK Karyawan Besar-besaran!
4. Halal atau Haram? Ternyata Begini Hukum Cryptocurrency dalam Islam
Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.
Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
Finansialku.com - https://www.finansialku.com/uni-erop...s-rp-12-000-t/
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialkudi bawah ini!
Uni Eropa Sahkan Stimulus Senilai Rp 12.000 Triliun
Para pemimpin Uni Eropa yang sedang berjuang melawan ancaman resesi akibat pandemi virus corona dinilai perlu menyepakati bantuan ekonomi baru senilai ratusan miliar dolar.
Kemudian, setelah hampir lima hari penuh mengadakan diskusi, para pemimpin Uni Eropa akhirnya menyetujui rencana untuk meluncurkan stimulus senilai 750 miliar euro (Rp 12.000 triliun) untuk membantu mendanai pemulihan Eropa..
Seperti diwartakan CNBC, stimulus ini akan termasuk pengalokasian dana senilai ratusan miliar dolar dalam bentuk hibah dan pinjaman kepada negara-negara anggota.
"Ini kesepakatan yang bagus, ini kesepakatan yang kuat, dan yang paling penting, ini adalah kesepakatan yang tepat untuk Eropa saat ini." kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (22/07).
"Ini adalah pertama kalinya para anggota Uni Eropa bersama-sama menegakkan ekonomi kita melawan krisis."

Keputusan ini layaknya oase di tengah padang pasir. Bagaimana tidak, Cnbc Indonesiamewartakan ekonomi Uni Eropa diprediksi kontraksi hingga 8,3% di 2020.
Nantinya dana stimulus tersebut akan disalurkan ke tiga fokus utama. Pertama menciptakan reformasi untuk membantu bisnis bangkit dari pandemi.
Kedua, meluncurkan langkah-langkah baru untuk mereformasi ekonomi dalam jangka panjang. Dan, ketiga, berinvestasi untuk membantu melindungi dari "krisis masa depan".
Pasca kesepakatan dibentuk, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyampaikan komentarnya. Ia memuji perjanjian itu sebagai "hari bersejarah bagi Eropa".
Sementara itu, Perdana Menteri Belgia, Sophie Wilmes mengatakan bahwa Uni Eropa belum pernah memutuskan untuk berinvestasi dengan ambisius di masa depan.
Keputusan untuk melahirkan stimulus raksasa itu datang di tengah peliknya kondisi ekonomi Eropa akibat Covid-19.
Seperti diketahui, pandemi telah membawa dampak menghancurkan yang sangat besar pada berbagai negara Eropa.
Italia dan Spanyol, kedua negara ini misalnya kini membutuhkan bantuan ekonomi baru senilai ratusan miliar dolar.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Komisi Eropa telah memproyeksikan bahwa ekonomi Uni Eropa akan menyusut 8,3% pada tahun 2020, jauh lebih buruk daripada penurunan 7,4% yang diprediksi dua bulan lalu.
Meski begitu, sejumlah pengamat mengatakan Eropa telah melakukan hal yang jauh lebih baik dari AS terutama dalam membuka kembali aktivitas ekonominya.
"Dengan prospek ekonomi AS yang semakin tidak pasti, langkah-langkah ini untuk memastikan pemulihan yang lebih kuat dan akan terus mendorong euro lebih tinggi," kata analis dari BK Asset Management, Kathy Lien.
"Paket itu akan membantu melindungi kelanjutan penurunan virus pada ekonomi," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial.
Sekedar informasi, Pertemuan para petinggi Uni Eropa itu sendiri adalah pertemuan besar pertama secara langsung dari para pemimpin dunia sejak pandemi mewabah.

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan!
Kalau tertarik, yuk baca artikel lainnya!
1. Yes! Kemenkeu Tak Akan Tarik Pajak Digital Dalam Waktu Dekat
2. Canggih! Bakal Ada Kereta Di Bali Beroperasi Tanpa Rel Lho!
3. Lagi-lagi Karena Covid-19, LinkedIn PHK Karyawan Besar-besaran!
4. Halal atau Haram? Ternyata Begini Hukum Cryptocurrency dalam Islam
Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.
Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
Finansialku.com - https://www.finansialku.com/uni-erop...s-rp-12-000-t/
Spoiler for referensi lain:
0
643
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan