Sepulang kerja ku hempaskan badan ku ketempat tidur ,sangat Lelah.
beberapa hari ini kerjaanku begitu banyak mungkin karna efek corona(bulan kemarin di lockdown) jadi yg terpending di bulan kemarin numpuk dan dikerjakan bulan ini ,barang yg di import dari cina pun mulai berdatangan dan menggunung di Gudang tempat aku bekerja.
Belum lama menghayati Lelah terdengar suara Suamiku “Bunda cepet mandi dulu kok malah langsung ke kamar”,dan ditariklah aku dari tempat tidur . Setelah mandi aku harus segera menyiapkan makan malam karna Suamiku kerja shift malam,
pukul 18.50 Suamiku pun berangkat kerja, “hati hati ya Yah ,berdoa dulu ,moga hari ini rejekinya banyak dan barokah ,amiiiin”, kataku dari samping pintu sambil mencium telapak tangan suamiku dan diciumnya keningku, anakku Dhafin pun ikut bilang “ati ati yaa Yah “ sambil salim dan di cium juga keningnya .
setelah itu aku sholat isyak , merapikan tempat tidur dan melihat TV dengan anak lanang ku
bebrapa jam kemudian aku bilang ke anak ku
“nang Bunda capek buanget ,Bunda tidur dulu ya,lok mau apa apa bangunin bunda”,
“siap Bund ,mesti aku ditinggal tidur duluan” celoteh anak ku

Saat membuka mata semuanya terlihat terang,ternyata sudah pagi. aku pun beraktifitas seolah seperti biasa (sholat ,masak ,beberes rumah dll) tapi pagi ini aku ngga kerja.
Ibu Mertuaku main kesini sama seorang cewek dan kayaknya aku kenal cewek itu, aku biasa panggil dia Ria ,Dia masih muda, cantik, baik, juga ramah, dia teman baik ku.
Ibu mertua ku bilang “Ria akan aku jodohkan sama Soleh”, seketika Aku terkejut, aku hanya diam, “selama ini aku memang belum bisa jadi istri yg terbaik, tapi setidaknya aku berusaha jadi apa yang dia inginkan” aku hanya bisa berkata dalam hati dan menangis. Entah kenapa aq ngga bisa berkata apa apa aku hanya mengiyakan percakapan mereka, tak henti hentinya mertuaku menyanjung Ria.
Sepulang suamiku kerja ,aku siapkan makan malam seperti biasa ,Sebenarnya aku ingin menanyakan ke dia apa benar yg dikatakan ibunya, dan apa dia sudah tau sebelum aku. Namun mulut ini sulit untuk menanyakannya.
Semuanya tertidur dan aku masih terjaga, masih memikirkan hal yg sama, suamiku terbangun hendak ke kamar kecil namun melihatku masih terjaga dan menangis, dia bertanya" kenapa Bun kok menangis?" tanyanya, " Ibu tadi kesini sama Ria, ibu bilang kalau Ria akan dijodohkan denganmu Yah", sambil menangis aku menceritakan semua yg terjadi tadi pagi, " apa kamu sudah tau Yah sebelum aku, kalu kamu mau dijodohkandengan Ria?", "aku tau ibumu kurang suka denganku tapi ngga seperti ini Yah" semakin sesak dadaku, "aku sudah tau Bun kalau aku akan dijodohkan dengan Ria, tapi aku nggak berani bilang ke kamu,aku belum siap,aku nggak mau melihatmu sedih" jawab suamiku.
Aku semakin sedih dan air mataku semakin deras. " apa kamu mau menuruti Ibumu Yah? Apakamu sudah ngga sayang lagi sama aku?, aku memang belum bisa jadi istri yg baik Yah tapi apa harus seperti ini yg kamu berikan ke aku?".
"Aku masih sayang kamu Bunda tapi aku ngga bisa menolak permintaan Ibuku", jawab suamiku sambil menangis.

Pagi ini mertuaku datang lagi, beliau membawakan satu set perhiasan yg sangat mewah yg akan diberikan ke Ria saat tunangan nanti, beliau menunjukan perhiasan itu ke aku dan aku yang disuruh menunjukannya ke Ria saat dia kesini nanti sore,aku ingat betul dulu sebelum suamiku melamarku, kita pergi sendiri untuk memilih seserahan yg dibawa saat lamaran bukan ibu mertuaku yg menyiapkannya.sebegitu perhatiannya ibu mertuaku terhadap Ria membuat aku iri,dan semakin sakit
Sorenya Ria datang kesini, dia bilang ibu mertuaku meneleponnya untuk datang kesini menyiapkan apa saja persiapan yg dibutuhkan dan melihat perhiasan yg akan diberikan kepadanya. Ibu mertuaku juga menyiapkan lahan yg akan dibangun untuk rumah suamiku dengan istri barunya.
Aku semakin sedih dan sakit karna aku sendiri yg harus menyiapkan lamaran suamiku dengan wanita lain.entah kenapa aku tidak berontak atau marah bahkan diam saja menuruti kata kata mereka.
Beberapa hari kemudian lamaranpun dilaksanakan, semua berjalan lancar di rumah kami(tempat aku dan suamiku tinggal), aku semakin terkejut setelah mendengar hasil dari rundingan saat lamaran, Orang tua Ria dan Mertuaku bilang akan mempercepat pernikahan ,tepatnya lusa.aku menangis menahan sakit ini yg semakin hari semakin menyakitkan.
Dhafin yg melihat ada acara dirumah bertanya padaku, " sebenarnya ada acara apa bunda dirumah kok banyak orang ,kenapa ayah duduk berdekatan dengan tante ria disana, kok ngga sama bunda", aku semakin menangis mendengar pertanyaan anak ku, aku peluk dia, aku ciumi dia, aku jelaskan secara perlahan kalau dia akan punya mama baru. Tapi dia marah dan berontak "aku ngga mau mama baru aku maunya sama bunda sama ayah". Aku semakin peluk dia, aku ajak dia masuk kamar.
Sampai malam sebelum acara pernikahan suamiku aku semakin berpikir apa sudah benar yg aku jalai ini, apa Aku yakin bisa diduakan suamiku dan melihat suamiku setiap hari dengan wanita lain.hati ku ingin berteriak sekeras kerasnya,
Hari ini suamiku masih tidur denganku dikamar kita, besok dia akan tidur dengan wanita lain. Ya Allah tolong beri aku kekuatan. Aku putuskan untuk sholat malam, menenangkan diri, menentukan apa yg harus aku lakukan keesokan harinya,Akupun tertidur saat berdoa.

Tringting ting ting...
Tringting ting ting...
Tringting ting ting...
Alarm hp ku berbunyi menunjukan jam 4 subuh.aku pun terkejut kenapa kok masih sepi ya, perasaan kamarku tadi ngga kyk gni harusnya kan ada pesta pernikahan suamiku dengan istri barunya (masih setengah sadar, sambil berpikir).
Setelah sadar aku baru ingat ternyata aku hanya bermimpi ,
Alhamdulillah Ya Allah ternyata hanya mimpi aku pun langsung bergegas mandi dan sholat subuh.😂😂😂