Dalam dunia bisnis, kreativitas adalah pilar utama. Apalagi jika bisnis itu baru saja didirikan. Harus mempunyai ciri tersendiri yang mudah diingat dan berbeda dari pebisnis-pebisnis sebelumnya. Unik. Mungkin itu kata kuncinya.



Ambil contoh saja bisnis di bidang kuliner. Banyak yang akhirnya gulung tikar, karena kurangnya pertimbangan, kesiapan, dan adanya beberapa kesalahan. Misal:

1. Tidak menampilkan ciri khas atau makanan unggulan.

2. Kualitas rasa dan harga yang tidak bersaing.

3. Tampilannya biasa-biasa saja.

4. Kurangnya promosi.

5. Bertempat di daerah yang kurang strategis.

6. Dekat dengan bisnis kuliner sejenis yang telah maju lebih dulu.

7. Pelayanannya buruk. Termasuk di sini pelayan yang miskin attitude.

8. Kebersihannya kurang terjaga.

9. Faktor hoki 😏

Oleh karena itu, membangun sebuah bisnis kuliner meski dalam skala kecil, tetaplah harus mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas.

Dengan membuat menu unggulan, misal "martabak daging kepiting", orang-orang pasti langsung ingat warung kita apabila menginginkan martabak yang spesial, bukan isi daging ayam atau sapi seperti biasanya.

Kualitas rasa. Sebelum memutuskan membuka warung ada baiknya mencoba menu dengan berbagai variasi resep, dicoba makan sendiri apakah rasanya sudah pas. Bisa dibuat beberpa kali dengan variasi rasa sehingga menghasilkan rasa yang sesuai keinginan. Bisa juga meminta teman untuk merasakan testernya dan tanya pendapat mereka. Apakah masakan dibuat terlalu asin, hambar atau pedas sehingga tidak sesuai dengan selera pasar, atau adakah masukan dari mereka. Pilih teman yang memang pandai menilai masakah ya Agan sista. Jika rasa masakannya enak meski warung berada di tempat nyelempit sekalipun, akan terus diburu pelanggan.

Pelayanan kepada pembeli menurut ane juga merupakan kunci utama laris tidaknya warung. Pernahkan Agan Sista membeli makanan di sebuah tempat yang pembelinya jutek bin nyebelin, juga sikapnya gak sopan? Alih-alih mau ke sana lagi, yang ada belum makanpun sudah kenyang, kemudian balik kanan. Ini banyak ane jumpai di tempat-tempat makan yang tidak membawa brand atau brand-brand lokal, di mana para pelayanannya mungkin tidak diberi pengarahan dan 'ilmu' bagaimana berinteraksi dengan pelanggan. Seenak apapun makanannya di warung atau rumah makan seperti itu, kebanyakan orang tak mau lagi datang untuk kedua kalinya. Tetapi tidak selalu ya tempat makan tanpa brand pelayannya nyebelin.

Kebersihan tempat jualan yang kurang terjaga pastinya mempengaruhi minat pembeli untuk datang. Pembeli ingin menikmati makanannya saja, bukan ingin diberi bonus penyakit.

Promosi. Di zaman serba canggih ini, promosi bisa dilakukan melalui aplikasi sosial media, baik FB, Instagram, maupun story WA. Buat yang mempunyai temen-temen WA yang banyak di wilayahnya, bisa menawarkannya langsung kepada calon pembeli.

Tapi, ada satu promosi yang kita nggak perlu repot-repot memperbaharui story WA atau Instagram, yaitu dengan banner warung atau spanduk nama warung yang unik dan menarik. Cukup dengan membuat sekali, dan orang akan mengingat keunikan namanya.

Berikut ini ada nama-nama warung/tempat makan yang sangat unik. Apapun, salut kepada para kreatornya, terutama nomor 5, bikin nganu ih



Mengadopsi icon Yahoo, beginilah tampilan nama warung ini. Tahu sumedang, pastinya endess, bonus cabe!



Mungkin ini maksudnya di warung makan itu tersedia banyak toilet sehingga orang yang datang tidak perlu mengantre jika mau ke toilet.  Tetapi kalau disambung gitu kok jadinya agak nganu ya.



Nama warungnya nyeremin ya Gansis? Mungkin ane akan skip memasukinya. Ane orangnya penakut.



Ane paling suka nama warung ini dan captionnya. You'll Never Eat Alone. Begitu menyentuh perasaan. Terasa ada rangkulan hangat untuk orang-orang yang sedang diserang kesepian.



Sedih banget sih baca keterangannya : Berdiri setelah kau mendua. Semoga jika pengalaman pemiliknya, ini merupakan titik balik di mana dia mulai bangkit dan melupakan kesedihannya.



Nama-nama menu baksonya begitu menyentuh jiwa. Jomblo, mendua, patah hati ... oh, so Complicated.



Yakali Naruto makan sate. Tetapi mungkin ketidakmungkinan ini akan membuat orang-orang yang membacanya menjadi mengingat warung yang satu ini. Lebih cocoknya warung ramen atau mie kali ya.



Meskipun semua orang yakin bahwa power ranger nggak mungkin pernah makan di sini, setidaknya yang membaca spanduk itu mengingat warung makannya.


Nesu Mulih, artinya kalau ngambek pulang. Yaiyalah, masa ngambek di warung. Dilihat orang banyak kan malu. Ha ha. 



Kalau yang ini no komen deh, sista-sista aja yang komen, Hi hi,



Mirip nama sebuah Club Mola, MU dengan warna banner yang senada, mungkin pemiliknya mengidolakan club ini. Tetapi, apakah penjualan warungnya semelejit club itu?



Nama warkop ini diadopsi dari merk terkenal, dengan memakai ejaan bahasa Indonesia. Hmm, bagaimana menurut Agan Sista?



Oh, Ada Mie Ayam. Kayaknya tulisan yang entah nama warung atau bukan, bisa menggelitik hati orang yang membacanya. Mudah diingat dan tinggal rasanya bagaimana? Jika sekali orang datang rasanya tidak sesuai ekspektasi, mungkin akan ditinggalkan.



Meskipun HP merk ini (Blackberry) sudah lama ditinggalkan, tetapi pastinya orang-orang masih mengingat logonya. 

Nah, Agan Sista, mungkin kreativitas bisa memberikan inspirasi bagi yang ingin mendirikan bisnis kuliner. Setelah membaca nama-nama warung di atas, warung apakah yang masih keinget oleh Agan Sista?

Jangan lupa ya Gansis, tetap semangat mencari rizki di masa Pandemi yang semakin sulit ini. Tetaplah optimis.

Dutulis oleh @cattleyaonly 
Referensi:
Opini pribadi
Sumber

TREAD LUCU LAINNYABikin Ngakak, Minta Editin Foto, Tapi Malah Ancur!