..............................................................................
Salam Borneo!

Dibalik Kalimantan adalah YT channel sejarah, mistis, dan mitos Borneo yang dimulai sejak 29 Maret 2019. Dukung karya kami dengan like, komentar, subscribe, dan nyalakan lonceng.
...............................................................................
Follow kami melalui
Instagram: @dibalikkalimantan


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT menyatakan bahwa puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus dan September tahun 2020. Menanggapi musim kemarau, pihaknya, dilansir Antara merencanakan untuk operasi teknologi modifikasi cuaca di Kalimantan. Teknologi modifikasi cuaca ini bertujuan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Proses dimulai dengan pengkajian pemantauan cuaca oleh BPPT, terutama kondisi awan dan angin suatu wilayah. Lalu, pesawat menaburkan bahan penyemai berupa kapur tohor aktif (Ca O) pada pagi hari.

Mungkin kalau teman-teman pernah melihat ada pesawat yang mengeluarkan asap yang panjang, itulah proses modifikasi cuaca. Sorenya petugas kembali menyemai garam (N A Ce eL) ke awan pada siang atau sore hari.
BPPT dalam menjalankan teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat CASA 212 dengan bahan semai 800 kg sampai 1 ton, sedangkan pesawat CN295 dengan bahan semai sampai 2,4 ton.

Setelah proses penyemaian awan, maka diharapkan hujan turun di kawasan dengan titik api yang rentan kebakaran hutan dan lahan.