Kaskus

Hobby

herrypengarangAvatar border
TS
herrypengarang
5 Alasan Unik Ini Bikin Orang Produktif Nulis. Poin 4 dan 5 Jangan Dicoba!
5 Alasan Unik Ini Bikin Orang Produktif Nulis. Poin 4 dan 5 Jangan Dicoba!

Menjadi penulis yang produktif itu seru. Bahkan, sudah banyak kiat menjadi penulis produktif disampaikan, baik itu melalui artikel maupun buku. Sudah banyak pula yang tahu kiat-kiatnya, seperti harus disiplin, tidak boleh malas menulis, punya pengetahuan yang luas, dan tak kenal menyerah. Masih banyak yang lainnya dan beragam kiat itu mudah didapatkan, lewat dunia internet maupun buku fisik yang memandu seseorang menjadi penulis produktif.

Namun, ada juga loh alasan unik yang bikin orang produktif nulis. Entah itu unik, lucu, gokil, atau aneh ya, setidaknya lima hal ini bisa kita perhatikan.

1. Malas nunggu seleksi naskah
Namanya penulis, seleksi naskah adalah hal biasa. Tapi waktunya yang sering kali lama membuat para penulis harus menunggu dengan sabar, sabar, dan sabar. Dalam waktu menunggu itu, banyak juga yang diam saja, nunggu hasilnya dulu baru menulis lagi, lagi, dan lagi.

Tapi, ada juga loh para penulis yang malas nunggu seleksi. Karena malas menunggu maka disampaikanlah unek-unek kemalasan itu dalam tulisan demi tulisan. Nggak nyadar, malah banyak deh naskah yang dibikin. Makin banyak naskah yang ditulis di saat malas menunggu itu menjadikannya produktif menulis. Nah kan?

Apalagi jika menunggu itu seakan terasa lama, memanfaatkan waktu dengan menulis menjadi keasyikan tersendiri. Tanpa disadari, waktu tunggu pun usai, pengumuman seleksi naskah bisa diketahui, dan naskah baru pun sudah bertambah. Produktif, kan?

2. Hobi koleksi naskah diri sendiri
Alasan ini juga unik. Bukannya hobi mengoleksi buku, tapi hobi mengoleksi naskah diri sendiri. Agar bisa mengoleksi naskah, penulis harus bikin tulisan sebanyak mungkin. Tanpa sadar, kegemaran koleksi ini membuatnya jadi produktif nulis.

Penulis yang suka mengumpulkan naskahnya sendiri tidak ambil pusing apakah tulisannya layak terbit atau tidak. Selama ia puas dengan apa yang ditulisnya maka ia mengumpulkannya, menjilidnya sendiri, atau menyimpannya dalam file yang sewaktu-waktu bisa diaksesnya sendiri.

Membaca karya sendiri, dalam jumlah banyak, bagi penulis yang hobi mengoleksi naskah bisa menjadi cara menghibur diri. Tidak hanya itu, penulisnya juga mudah meningkatkan rasa percaya diri karena ia bisa menulis dan produktif. Ia tidak peduli lagi seberapa banyak pembacanya karena ia sudah puas dengan tulisannya yang dibacanya sendiri. Nah, unik kan?

3. Kalau nggak nulis badan terasa pegal
Hahaha... apa betul? Bukankah menulis malah bikin badan pegal, jari-jemari terasa lelah, bahkan hingga ke pikiran? Ternyata tidak juga. Untuk sebagian penulis, kalau tidak berkarya sehari saja, terasa ada yang hilang. Rasa kehilangan inilah yang bisa berpengaruh ke kondisi fisiknya, salah satunya perasaan badan pegal-pegal.

Entah itu makna sebenarnya atau tidak, alasan badan terasa pegal menunjukkan bahwa si penulis haus akan karya. Jika tidak berkarya, pikiran terasa kosong, fisik pun terasa lelah. Butuh asupan banyak karya untuk membuat badan tetap fit dan ini membuatnya jadi produktif nulis.

4. Kalau nggak bikin orang lain marah nggak puas
Nah, kalau alasan unik ini jangan ditiru. Beberapa orang bisa produktif nulis karena senang membuat tulisan-tulisan yang bikin pembacanya marah. Bisa melalui tulisan yang mengandung ujaran kebencian (hate speech), atau naskah-naskah bombastis yang bikin banyak orang meradang.

Ketika tulisannya sudah berhasil membuat banyak orang kesal, marah, atau dendam, ia merasakan kepuasan lalu menulis lagi, lagi, dan lagi. Sang penulis menjadi produktif, tapi dengan cara yang kurang pas.

5. Hobi menyebar kebohongan
Membuat resah banyak orang menjadi kesenangan tersendiri bagi orang-orang tertentu. Termasuk orang yang gemar menulis dan isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Heboh, gempar, atau resah merupakan sasaran utamanya. Jika tulisannya berhasil membuat orang tertipu dan kemudian menimbulkan keresahan maka ditulisnya lagi naskah baru dengan bentuk kebohongan yang lain.

Si penulis pun menjadi produktif, tapi dengan membohongi orang lain. Banyak tulisannya, entah itu tulisan panjang maupun pendek, dengan gaya bahasa yang meyakinkan, dengan sumber-sumber yang terpercaya, namun kemudian diciptakan sebagus mungkin dengan bumbu-bumbu hoax yang mengagumkan. Cara ini memang mendorongnya untuk produktif, tapi sebaiknya tak perlu ditiru.
 
mamakna3aAvatar border
mamakna3a memberi reputasi
1
751
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan