- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Detik-detik Warga Pasuruan Membongkar Peti Jenazah Positif COVID-19


TS
Joko.Lee
Detik-detik Warga Pasuruan Membongkar Peti Jenazah Positif COVID-19
Quote:

Warga Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, nekat membongkar peti jenazah pasien COVID-19 yang akan dimakamkan. Warga menguburkan jenazah kemudian membuang peti dari rumah sakit. Saat kejadian warga berteriak meminta agar peti dibakar.
Dalam video yang beredar, ratusan warga mendatangi TPU Desa Rowogempol, sambil membawa peti jenazah. Mayat dalam peti dikeluarkan kemudian dikuburkan. Sementara peti jenazah dibawa menjauh.
Seorang warga melempar peti kayu itu dengan kasar. Disusul warga lain membantingnya dengan keras. Di tengah peristiwa itu, warga menjerit dan berteriak.
Seorang warga berteriak "jangan dibuang," sementara warga lain berteriak "bakar-bakar!" Sebagian lagi meminta agar warga bersabar.
Peristiwa ini bermula saat tim medis memakamkan pasien laki-laki berinisial AR (29) di TPU Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/7/2020) pukul 11.00 WIB.
Saat jenazah tiba, ratusan orang mengepung dan merebut peti jenazah. Setelah direbut, peti jenazah COVID-19 dibawa ke rumah kemudian disalati di masjid. Saat itu, posisi peti masih tertutup. Setelah disalati peti jenazah dibawa ke TPU untuk dimakamkan.
Hal tak terduga terjadi saat prosesi pemakaman. Warga bongkar peti jenazah COVID-19 dan memakamkan jenazah seperti pada umumnya. Sedangkan peti dibuang.
"Saat jenazah tiba, jenazah direbut massa, meminta agar jenazah dipulangkan dulu ke rumah duka. Jenazah disalati di masjid dan segera dilakukan pemakaman diantar ratusan orang. Peti dibuka dan jenazahnya diambil untuk dikuburkan di luar peti," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya, Jumat (17/7/2020).
Anang kemudian membeberkan riwayat pasien tersebut dibawa berobat ke RSUD Grati, dengan keluhan sakit sesak nafas, Selasa (14/7). Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut sudah mengeluh sesak nafas selama 14 hari.
Setelah menjalani pengobatan sampai Rabu siang, kondisi pasien mulai membaik. Namun, hasil foto thorax menunjukkan AR mengalami pneumonia dan hasil rapid test reaktif. Sehingga, tim dokter melakukan tes swab.
Malam hari, kondisi kesehatannya menurun dan sesak nafasnya kambuh. Pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pukul 05.00 WIB.
Karena hasil tes swab belum turun, keluarganya tidak berkenan dimakamkan dengan protokol COVID-19. Namun setelah berunding keluarganya mengizinkan asal pemulasaraannya di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan. Petugas pun menuruti.
"Namun saat akan dimakamkan, terjadilah insiden warga merebut jenazah," jelas Anang.
Pukul 13.00 atau dua jam usai insiden, hasil tes swab keluar dan pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
SUMBER
Dalam video yang beredar, ratusan warga mendatangi TPU Desa Rowogempol, sambil membawa peti jenazah. Mayat dalam peti dikeluarkan kemudian dikuburkan. Sementara peti jenazah dibawa menjauh.
Seorang warga melempar peti kayu itu dengan kasar. Disusul warga lain membantingnya dengan keras. Di tengah peristiwa itu, warga menjerit dan berteriak.
Seorang warga berteriak "jangan dibuang," sementara warga lain berteriak "bakar-bakar!" Sebagian lagi meminta agar warga bersabar.
Peristiwa ini bermula saat tim medis memakamkan pasien laki-laki berinisial AR (29) di TPU Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/7/2020) pukul 11.00 WIB.
Saat jenazah tiba, ratusan orang mengepung dan merebut peti jenazah. Setelah direbut, peti jenazah COVID-19 dibawa ke rumah kemudian disalati di masjid. Saat itu, posisi peti masih tertutup. Setelah disalati peti jenazah dibawa ke TPU untuk dimakamkan.
Hal tak terduga terjadi saat prosesi pemakaman. Warga bongkar peti jenazah COVID-19 dan memakamkan jenazah seperti pada umumnya. Sedangkan peti dibuang.
"Saat jenazah tiba, jenazah direbut massa, meminta agar jenazah dipulangkan dulu ke rumah duka. Jenazah disalati di masjid dan segera dilakukan pemakaman diantar ratusan orang. Peti dibuka dan jenazahnya diambil untuk dikuburkan di luar peti," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya, Jumat (17/7/2020).
Anang kemudian membeberkan riwayat pasien tersebut dibawa berobat ke RSUD Grati, dengan keluhan sakit sesak nafas, Selasa (14/7). Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut sudah mengeluh sesak nafas selama 14 hari.
Setelah menjalani pengobatan sampai Rabu siang, kondisi pasien mulai membaik. Namun, hasil foto thorax menunjukkan AR mengalami pneumonia dan hasil rapid test reaktif. Sehingga, tim dokter melakukan tes swab.
Malam hari, kondisi kesehatannya menurun dan sesak nafasnya kambuh. Pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pukul 05.00 WIB.
Karena hasil tes swab belum turun, keluarganya tidak berkenan dimakamkan dengan protokol COVID-19. Namun setelah berunding keluarganya mengizinkan asal pemulasaraannya di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan. Petugas pun menuruti.
"Namun saat akan dimakamkan, terjadilah insiden warga merebut jenazah," jelas Anang.
Pukul 13.00 atau dua jam usai insiden, hasil tes swab keluar dan pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
SUMBER
MANTAB BETUL









bangmansyur dan 21 lainnya memberi reputasi
20
6.3K
Kutip
150
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan