Pandemi covid-19 benar-benar menjadi ujian bagi pemimpin-pemimpin negara-negara di dunia. Krisis berkembang dengan cepat, sementara informasi mengenai virus Covid 19 juga berubah-ubah dari waktu ke waktu. Ancaman bukan hanya dari segi kesehatan, tetapi penyebaran virus Covid ini juga memunculkan ancaman dari aspek ekonomi dan ketertiban sosial.

Setelah pandemi berjalan beberapa bulan lamanya, tentu kita sudah bisa mulai menilai, seberapa berhasil mereka dalam menghadapi ujian yang berat ini. Siapa pemimpin yang sungguh-sungguh berkualitas dan mampu menangani krisis dengan baik, dan siapa yang bisa dikategorikan sebagai pemimpin yang gagal.

Berikut ini 5 orang pemimpin negara yang dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan mereka dalam menghadapi pandemi covid 19. Urutan bukan berdasarkan tingkat keberhasilan, hanya urud abjad saja.
(Catt : tidak perlu membuat list untuk pemimpin yang gagal ya... nanti mengundang kontroversi)

1.  Angela Merker, perdana menteri Jerman.


Kepercayaan masyarakat Jerman terhadap Angela Merker sempat goyang karena kebijakannya untuk membuka Jerman lebar-lebar menerima pengungsi dari timur tengah ketika terjadi krisis keamanan di sana. Pada awalnya kebijakan ini sendiri disambut baik, namun kemudian terjadi insiden-insiden buruk yang pelakunya justru berasal dari kelompok pengungsi ini.

Namun, pandemi Covid 19, kembali menunjukkan profil Angela Merker, sebagai seorang politisi yang tangguh, tanggap krisis dan memiliki empati seorang ibu.

Jerman berhasil menekan angka kematian akibat covid 19, dibandingkan negara-negara tetangganya (Inggris, Perancis, Itali dan Spanyol).

Pidatonya semasa krisis pandemi covid, diterima dengan sangat baik oleh rakyat Jerman, memberikan rasa aman di masa krisis, sekaligus menguatkan dan menyatukan rakyat Jerman dalam menghadapi pandemi ini.

“It’s serious. Take it seriously.”, demikian pesan Angela Merker, yang diikuti dengan tindakan yang sesuai dengan pesannya tersebut.

2. Jacinda Ardern, perdana menteri New Zealand.



New Zealand baru saja menghadapi bencana alam, ketika berita tentang pandemi covid 19 muncul. Perdana Menteri Jacinda Ardern dengan cepat mengambil keputusan tegas untuk melakukan lockdown.

Pidatonya yang menyampaikan keputusan pemerintah New Zealand untuk mengadakan lockdown, diselipi dengan gurauan yang ringan, tapi tidak menyepelekan virus Corona. Pidato ini terbukti disambut baik oleh rakyat.

"We must go hard and we must go early," demikian salah satu pesan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Keputusan ini terbukti berhasil menekan angka penyebaran dan kematian di New Zealand.

3. Katrín Jakobsdóttir, Perdana Menteri Islandia.


Katrin Jakobsdottir, berhasil mengendalikan pandemi covid 19 di negaranya. Salah satu perkataan-nya yang mungkin sangat mengena adalah, “What we can learn from this is that it’s important to put your ego as a politician aside and learn from those humble scientists, who have been faced with a crisis nobody could expect."

Sisihkan egomu sebagai seorang politis, belajarlah rendah hati, dan dengarkan para ilmuwan.

Dan Katrin bukan hanya berkata-kata saja, tapi juga menerapkan hal itu dalam menangangi pandemi Covid 19 di Islandia.

4. Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia


Mungkin Sanna Marin adalah perdana menteri termuda tapi kecepatan bertindak, menggabungkan inovasi, ilmu pengetahuan dan ketegasan, Sanna Marin berhasil menekan laju pandemi Covid di negaranya.

Diangkat menduduki jabatan tertinggi dalam pemerintahan di Finlandia pada umur 34 tahun, dan didukung oleh lebih dari 80% rakyat Filandia, keberhasilannya dalam menangani covid 19 memenangkan hati rakyat Filandia.

5. Tsai Ing Wen, presiden Taiwan


Salah satu pemimpin dunia yang paling cepat merespon pandemi covid 19. Meskipun letak Taiwan sangat berdekatan dengan Cina, namun jumlah penderita dan kasus meninggal akibat covid 19 termasuk yang terendah di dunia.

Hal ini tidak lepas dari ketegasan dan kecepatan Presiden Tsai Ing Wen dalam mengambil keputusan. Termasuk dengan segera melarang adanya pergerakan manusia dari dan ke Cina. Taiwan termasuk negara yang pertama kali melarang penerbangan dari dan ke Cina (awal Februari). Keberhasilannya dalam menghadapi pandemi Covid, membuat kepercayaan rakyat melesat tinggi, berdasarkan survey lebih dari 70% rakyat Taiwan mempercayai Presiden Tsai Ing Wen untuk memimpin Taiwan.

-----------------------------

Ada banyak lagi pemimpin negara lain yang dengan ketegasan, kebijaksanaan dan kecepatan mereka dalam mengambil tindakan, dipandang berhasil memimpin negaranya dalam menghadapi covid 19.

Artikel ini hanya menuliskan 5, karena terbatasnya ruang dan kemampuan TS.

Bagi pemimpin yang namanya tidak tercantum di sini, masih panjang kesempatan anda untuk memperbaiki diri dan menunjukkan kebijakan anda sebagai seorang pemimpin sebuah negara, yang rakyatnya mempercayakan nasib mereka di tangan anda.

Salam...........


Sumber referensi
1. https://www.politico.eu/article/coro...world-leaders/
2. https://www.aljazeera.com/news/2020/...201221844.html
3. https://www.theguardian.com/world/20...-to-the-crisis
4. https://www.npr.org/2020/04/16/83571...he-coronavirus
5. https://voxeu.org/article/leaders-sp...uring-pandemic