sumber : Koreaboo

Menjadi seorang idol yang kini dikenal dan sukses rupanya membuat kondisi mental Hwasa dalam bahaya. Hal tersebut diungkapkan Hwasa saat membicarakan comeback solo albumnya 'Maria'. Album Hwasa kali ini secara bertahap naik di chart dan meraih perhatian banyak orang. Di balik itu semua, Hwasa mengaku ada banyak kerja keras dan emosi yang dia tuangkan di album solonya kali ini. Hwasa memperkenalkan albumnya sebagai hasil dari tangisan dan keringat seorang wanita yang berusia 26 tahun.

"'Maria' adalah sebuah album dimana aku meletakkan semua emosi yang aku rasakan di usia 26 sebagaimana itu seperti diaryku. Kalian bisa katakan itu hasil dari air mata dan keringatku selama bertahun-tahun," ungkap Hwasa.

Selain menceritakan kerja kerasnya di  comeback solonya kali ini, Hwasa juga mengungkapkan apa yang dirasakannya seiring kesuksesannya di industri KPop. Bersama Mamamoo, Hwasa berhasil membangun imej sebagai seorang penyanyi wanita dengan aura seksi yang bertalenta. Sukses meraih kesuksesan dan kepopuleran rupanya justru membuat Hwasa merasakan bahaya dari segi kondisi mentalnya. Pasalny, ia merasakan tekanan dan ekspektasi publik padanya yang semakin tinggi.

"Aku baru-baru ini banyak berpikir tentang imej ku yang sekarang. Dan aku merasa 'lebih jauh aku pergi, ada gunung yang lebih besar'. Ekspektasi terus naik dan aku selalu merasa mendorong diriku ke puncak ekspektasi itu, jadi ada saat dimana aku merasa sangat bahaya secara mental," tutur Hwasa.

Hwasa bahkan mengaku jika ia memerlukan waktu untuk menghadapi aspek-aspek gelap di hidupnya yang ia tuangkan di comeback solonya kali ini. Jadi dia berharap bisa menampilkan sesuatu yang lebih ringan dan menyenangkan dalam tracks selanjutnya.

"Aku menuangkan bagian gelap dari diriku dengan cara komikal di comeback album kali ini. Lain waktu, aku ingin mencoba lagu di mana aku menyanyikannya dengan ringan tanpa berpikir," tambahnya.

Sumber : Koreaboo