ISTANBUL, HALUAN.CO -Keberanian Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah kembali status Hagia Sophia didukung sejumlah pihak, namun tak sedikit beberapa negara barat bereaksi.

Apa yang penting: Dilansir Tempo, Senin (13/7/2020), Hagia Sophia tidak lagi digunakan sebagai museum namun kembali dijadikan masjid mulai Jumat (10/7/2020) lalu.

Konteks: Pemerintah Turki dalam pernyataan resminya di situs web mengatakan, kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid jadi batu loncatan umat Islam di seluruh dunia.

Apa katanya: Dikutip dari Jerussalem Post, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah akan membebaskan Al Aqsa di Jerussalem dari tangan zionis Israel.

"Kebangkitan Hagia Sophia adalah batu loncatan umat Islam di seluruh dunia yang akan datang...kebangkitan Hagia Sophia adalah kebangkitan api harapan umat Islam dan semua yang tertindas, disalahkan, tertindas dan dieksploitasi." ujar pernyataan Pemerintah Turki.

Sejarah Hagia Shopia:

• Kaisar Bizantium Constantius menugaskan pembangunan Hagia Sophia pertama pada tahun 360 M.

• Saat pembangunan gereja pertama, Istanbul dikenal sebagai Konstantinopel, mengambil namanya dari ayah Konstantius, Constantine I, penguasa pertama Kekaisaran Bizantium.

• Kemudian Kekaisaran Ottoman (Utsmaniyah), dipimpin oleh Kaisar Fatih Sultan Mehmed, merebut Konstantinopel pada tahun 1453. Ottoman mengganti nama kota Konstantinopel menjadi Istanbul.

• Pada saat itu Hagia Sophia diubah jadi masjid dengan sentuhan arsitektur Turki yang masih terlihat sampai hari ini.

Siap terima kritikan: Erdogan mengaku siap menerima kritikan perihal Hagia Sophia. Menyambut pembukaan Hagia Sophia Erdogan bakal menggelar shalat Jumat akbar pada 24 Juli mendatang.



Kalau tertarik, baca juga yuk berita Politik dan Hukum lainnya:
1. Florida Catat Rekor Terburuk, Dalam Sehari 15.299 Orang Terpapar Korona
2. Paus Fransiskus Sedih Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi
3. Presiden Wanita Pertama Korsel Dipenjara 20 Tahun dan Denda Rp216 Miliar
4. Mengapa Banyak Buronan FBI Bersembunyi di Indonesia?