- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kematian Akibat Kelaparan Diduga Lebih Tinggi dari Korban COVID-19
TS
Jin.Xalib
Kematian Akibat Kelaparan Diduga Lebih Tinggi dari Korban COVID-19

law-justice.co - Gangguan pada produksi dan pasokan makanan akibat COVID-19 dapat menyebabkan lebih banyak kematian akibat kelaparan daripada penyakit itu sendiri, menurut laporan Oxfam yang diterbitkan Kamis (9/7).
Laporan itu mendapati bahwa 121 juta lebih banyak orang dapat terjerumus ke ambang kelaparan tahun ini, sebagai akibat dari gangguan pada produksi dan pasokan makanan, berkurangnya bantuan serta pengangguran massal.
Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa kelaparan terkait COVID-19 dapat menyebabkan 12.000 kematian per hari. Puncak angka kematian global untuk COVID-19 pada bulan April adalah 10.000 kematian per hari.
“COVID-19 adalah tantangan terakhir bagi jutaan orang yang telah berjuang dengan dampak konflik, perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan sistem pangan yang rusak yang telah memiskinkan jutaan produsen dan pekerja pangan,” kata Direktur Eksekutif Sementara Oxfam, Chema Vera dalam rilisnya.
Baca juga : Ini Daftar 8 Provinsi yang Jadi Perhatian Jokowi Soal Covid-19
Oxfam mengatakan Yaman, Republik Demokratik Kongo (DRC), Afghanistan, Venezuela, Sahel Afrika Barat, Ethiopia, Sudan, Sudan Selatan, Suriah, dan Haiti adalah “titik pusat kelaparan ekstrim" yang kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh pandemi.
Sudah, banyak orang menghadapi kelaparan akibat tindakan lockdown. Yaman, misalnya, yang sangat bergantung pada impor pangan, telah melihat lonjakan harga pangan sebagai akibat dari rute pasokan dan penutupan perbatasan. Di India, pembatasan perjalanan menghambat pekerja migran dari bekerja di pertanian, meninggalkan banyak tanaman membusuk.
Baca juga : Keterlaluan! Israel Mau Putuskan Pasokan Listrik ke Palestina
Namun, di seluruh dunia, perempuan dan rumah tangga yang dikepalai perempuan lebih mungkin menderita kelaparan terkait COVID-19 karena status ekonomi perempuan yang lebih rendah serta diskriminasi sistemik yang mereka hadapi. Perempuan, yang juga merupakan bagian penting dari pekerja informal, lebih mungkin terkena dampak parah dari adanya lockdown. (Time)
(Liesl Sutrisno\Editor)
Bahaya Kelaparan
anak2 terancam menderita Marasmus, Kwashiorkor....
suami yg lapar bisa kehilangan akal melakukan kekerasan kepada keluarga.
wanita yg lapar akan mencari makan dengan cara tak halal..
rakyat yg lapar akan turun ke jalan menjarah dan membakar...
negara yg lapar akan menjadi budak Tiongkok..
tien212700 memberi reputasi
1
512
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan