JAKARTA, HALUAN.CO -Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku heran dengan kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang mengizinkan reklamasi Ancol, Jakarta Utara. Padahal, kata Ahok, Anies sebelumnya kritis dan menolak reklamasi Teluk Jakarta.

Apa yang penting: Menurut Ahok, syarat reklamasi Ancol yang dulunya masuk dalam rancangan pembangunan Pulau Reklamasi L dan K tidak memenuhi persyaratan kajian analisis dampak lingkungan reklamasi.

Konteks:

• Reklamasi Teluk Jakarta adalah salah satu program Ahok saat menjadi Gubernur DKI. Namun tidak dilanjutkan saat ia diganti oleh Anies Baswedan.

• Anies justru melakukan reklamasi Ancol dengan menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020 tentang Izin Pelaksanaan Perluasan Kawasan Rekreasi Dunia Fantasi (Dufan) Seluas sekitar 35 hektare dan Kawasan Rekreasi Taman Impian Ancol Timur Seluas 120 hektare.

Apa katanya: "Reklamasi pulau ditolak tetapi reklamasi pantai perluasan dari daratan diizinkan. Saya enggak paham," kata Ahok, lewat pesan singkat, dilansir Tempo.co, Jumat (10/7/2020).

Berpotensi langgar Perda RDTR: Reklamasi Ancol dinilai berpotensi melanggar Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) karena tidak ada dalam Perda RDTR .

Konfik keduanya: Anies dan Ahok memang berseberangan soal reklamasi. Saat masa kampanye pada Pikada DKI Jakarta 2017 lalu, Anies adalah kandidat yang begitu getol menolak rencana reklamasi yang dicanangkan oleh Ahok kala itu.



Kalau tertarik, baca juga yuk berita Politik dan Hukum lainnya:
1. Perusahaan Hashim Dapat Jatah Ekspor Benih Lobster dari KKP
2. Tak Punya Uang, Anies Minta Bantuan Pusat dalam Proyek Banjir
3. Dinasti Politik di Pilkada 2020, Lima di Antaranya Keluarga Presiden dan Wapres
4. Pilihan untuk Jadi Parpol adalah Langkah Strategis Bagi PA 212